<Author POV>
Sesampainya di kantin, Rieka dkk memutuskan memesan nasi goreng, sebelumnya di jam istirahat mereka tidak memakan makanan berat karna mempertimbangkan harus berolahraga.Masih banyak waktu tersisa sebelum jam olahraga berakhir itupun di sambut jam istirahat ke-dua sekaligus istirahat solat Zuhur.
Rieka masih tampak agak kesal hingga Ina membujuknya dengan sepotong brownies coklat yg keliatan amat lezat, seketika saja moodnya menjadi baik. "coklat benar-benar bagus untuk memperbaiki suasana hati yaa" kekeh Ina memperhatikan Rieka yg sekarang menikmati brownies nya dengan kepala yg sesekali bergoyang.
"ini kak, nasi gorengnya" seorang gadis kecil yg mereka ketahui anak ibu kantin, datang menyajikan makanan yg mereka pesan sedikit tidak tega mereka segera menerima nasi goreng tersebut, "terimakasih" ucap mereka hampir bersamaan.
Tak ayang langsung di serbu apa yg telah tersaji di atas meja, tapi Rieka nampak masih berusaha menghabiskan potongan terakhir dari brownies yg di makannya.
"aku ingin bergabung dalam OSIS" singkat Neeta sambil tetap fokus ke makanannya "Bagaimana dengan kalian?" tambahnya lalu memperhatikan wajah teman-temannya.
"aku sudah bergabung dengan ekskul puisi & drama, itu cukup sibuk" jawan Ina.
"aku terlalu malaas, dan lagi aku masih harus mengikuti les piano net" jawan Ara, ia memang termasuk orang yang pemalas untuk berorganisasi, tapi cukup sibuk dengan serangkaian les yg di milikinya.
"aku? kurasa aku tidak punya rencana" jawab Rieka cuek dan mengambil suapan selanjutnya dengan tenang.Mata teman-temannya tertuju padanya, setelah beberapa waktu saling mengenal mereka cukup paham, Rieka bukanlah orang yang suka memiliki perencanaan.Dia selalu menjawab dengan tenang dan santai "apa yg terjadi itu yg akan kuhadapi" Terkadang mereka heran dengan sikap (terlalu) santainya.
"kalau begitu ikut lah bersamaku Rie, mengikuti OSIS juga menyenangkan kok" Neeta memeluk lengan Rieka menampilkan wajah sumringah.Rieka memandang Neeta balik, dimatanya Neeta terlihat lucu.
"Jangan bilang tujuanmu ikut OSIS adalah kak Eka" ucapnya dengan wajah tersenyum lebar.
"tentu saja bukan" elak Neeta cepat, melepaskan pelukannya pada tangan Rieka "berorganisasi itu bagus, kita bisa menemukan hal-hal baru, belajar kepemimpinan dan banyak lainnya" tambahnya secepat mungkin.
Rieka benar-benar ingin menggoda Neeta sekarang, semburat merah di wajah Neeta dapat menjelaskan semuanya, Rieka merentangkan tangannya merangkul pundak Neeta yg cukup tinggi
"Baiklah baiklah, aku akan menemanimu berjuang dalam drama romansa inii" ucapnya sambil menaik-naikan alisnya 'Neeta benar-benar lucu' akunya dalam hati.Neeta tak mengelak lagi, hanya membalas rangkulan Rieka dengan senang, walau dia tidak berniat dalam drama romansa itu, tapi 20% fikirannya sekarang di isi oleh seseorang yg bernama Eka.
Rieka kembali fokus pada nasi gorengnya, hanya dirinya yg tersisa sekarang.Ara, Ina dan Neeta telah mengambil suapan terakhir.Ara dengan senang hati mengambilkan air untuk yg lain. Rieka yg masih fokus tidak terlalu memperhatikan sekitarnya.
'Tuk'
Suara benda di ketuk di depannya, fokusnya terbagi, melihat kedepan, sebotol susu coklat yg masih di pegang seseorang, mengikuti tangan tersebut Rieka melihat wajah yg tak asing baginya, 'makhluk menyebalkan' tanpa sadar ia suarakan dalam fikirannya.3 detik 7detik 15 detik mata mereka masih saling pandang, jika dalam komik mungkin akan terlihat aliran listrik permusuhan dari mata Rieka.
"puas melihat-lihat nya pendek?" ucap Asta yg masih memandang Rieka.
Rieka yg mendengar kata 'pendek' segara tersadar, betapa menyebalkanya makhluk ini.
"kak Asta" pekik tertahan dari ke-tiga teman di sampingnya."apa yg harus dilihat dari makhluk seperti kakak" acuh Rieka kembali fokus ke nasi gorengnya, walau terkesan kasar ia tetap memanggil 'kakak' di akhir kalimat.
Sedangkan orang yg di panggil makhluk merasa objek di depannya sangat lucu, sampai ia ingin menggosok kepala Rieka dan mencubit pipi berlemak susu itu hingga kemerahan.
"Tentu saja banyak yg bisa dilihat" jawabnya mengambil kursi di depan Rieka yg sebelumnya digunakan Ara.'sekarang apa aku harus berdiri disini?' tanya Ara dalam hatinya saat melihat bangkunya dicuri oleh Asta.
Asta melihat Rieka yg masih menyuap nasi gorengnya, sebenarnya Rieka risih tapi menghiraukan Asta, ia benar-benar tidak ingin berbicara dengan Asta.Menyebalkan hanya itu yg ada di fikiran Rieka.
"Ini, minumlah lebih banyak susu, agar lebih tinggi" sedikit tertawa pelan, Asta menyodorkan susu coklat yg l di bawanya ke arah Rieka, berdiri, menatap sejenak lalu pergi begitu saja.
Rieka terpaku, ia ingin marah, namun merasa terkejut juga, dilihatnya makhluk menyebalkan itu melangkah keluar dari kantin dengan senyum tipis di wajahnya, tak lama tangannya mengambil susu tersebut.
"apa-apaan, apa aku di suap dengan sebotol susu" ucapnya dengan nada kesal, tapi tetap mempertahankan botol susu di tangannya."Jika tidak mau, biar ku minum" ucap Ara yg kembali duduk di kursinya, ke-tiganya juga terkejut, kakak kelas mereka hanya datang ke kantin untuk memberikan susu tersebut pada Rieka.
"Tentu saja tidak, ini milikku" Rieka menyembunyikan susu tersebut kepangkuannya.
"Ekhem ekhem" Ina dan Neeta bersamaan, sekarang mereka bertiga menampilkan wajah ingin menggoda Rieka."Katanya menyebalkaaaaan" -Ina
"Aku mencium bau-bau drama rommansaa" -Netaa
"Harus kah kita merayakan sesuatu" tambah Ara.
Melihat teman-temannya semakin menggodanya, semburat merah muncul di pipi Rieka, bagaimanapun ini pertama kalinya ia di beri sesuatu oleh orang lain yg adalah seorang pria.
"makhluk itu hanya memberi ku susu, apa yg spesial dari itu, mungkin dia merasa bersalah mengerjaiku tadi" sanggahnya "sudah, ayo kekelas, sebentar lagi solat Zuhur lo" berdiri duluan Rieka membayar jajanannya, di ikuti ke-tiga temannya yg sesekali masih menggodanya.Jam sekolah berakhir, Rieka sedang duduk di atas kasurnya, tas sekolah tergeletak di sampingnya.Mengambil sesuatu dari tasnya, itu adalah susu coklat pemberian dari makhluk menyebalkan yg di temuinya hari ini.
"Baiklah, itu tidak sepenuhnya menyebalkan" Rieka memperhatikan susu coklat di tangannya, susu coklat itu masih penuh, Rieka bahkan belum meminumnya sedikitpun.Susu coklat adalah favoritnya, bukan karna ia takut di racuni, tapi ia merasa sedikit sayang untuk meminumnya.
"akan ku minum lain kali" berdiri, Rieka berjalan ke meja kecil di samping meja belajarnya.Di isi dengan satu figura kecil, buku diary dan pernak pernik kecil kesayangannya.Ia memutuskan untuk meletakkan susu coklat itu di sana.Beralih ke meja belajarnya, menghidupkan laptop lalu memutar lagu bicycle - RM BTS
Membuka bukunya lalu larut dalam tulisannya, mendengar beberapa lagu benar-benar membantunya dalam belajar. Hari ini selain mendapat permen asam Rieka menelan lebih banyak permen manis tanpa ia sadari.
.
.
hai, penggelana kisah, hihi Rain disini :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Candy
RandomPercaya atau tidak, kehidupan itu seperti permen, ada banyak varian rasa.Ada manis, asam,pedas, bahkan pahit.Rasa manis pasti favorit bukan? Tapi dalam kehidupan, kita tidak bisa menentukan rasa permen yang kita mau.Berkali-kali makan permen manis...