Jakarta Hujan

119 20 0
                                    

Kana memiringkan tubuh nya perlahan agar wanita di atas nya bisa leluasa menyembunyikan pipi yang merah seperti kepiting rebus.

melepaskan satu tangan nya dari pinggang arsha dan melihat ke arah langit langit kamar, sedangkan tangan satu nya masih berada di pinggang arsha.

"naa lepasin dong, badan gue udah lengket tau, mau mandi dulu" pinta arsha lalu mencoba melepaskan tangan kana.

"gak ah, lu belum mandi aja cantik kalo lu mandi nanti makin cantik" kini ia mengalihkan pandangan nya menatap mata arsha yang kelelahan.

"lagi juga ga baik mandi malam malam, apalagi lu belum makan, mending makan sana. kasian anak gue kelaperan karena mami nya ga makan" Kana mengusap usap perut arsha yang belum terisi sejak pagi ; hanya di isi es kopi.

arsha bergedik ngeri saat perut nya di usap usap oleh Kana. tak ada sepatah kata pun arsha meninggalkan Kana sendirian di dalam kamar.

Arsha POV'

hai reader, kalian gedek ga sama Kana? iya sama gue juga gedek banget sama tuh orang sebener nya, di kasih hati minta nya ginjal.

sekarang gue lagi di meja makan, ga gue ga mau makan tapi gue mau netralisir jantung yang agak dag dig dug cepak cepak jederrr.

gila emang tuh orang bisa bisa nya bilang di perut gue ada anak nya dia, padahal kan anak kita berdua eh maksud nya padahal kan ga ada siapa siapa di perut mungil ini.

"masak nasi ah, besok mau sarapan di rumah biar ga buang buang uang, kan lumayan buat es kopi" gue langsung nyuci beras dan masak nasi di Magicom kecil yang pernah gue beli.

ARSHA POV' OFF

kana menyingkap sedikit tirai yang menjulang di kamar arsha, melihat kota Jakarta yang baru saja di guyur hujan deras.

terdengar suara Guntur yang begitu kencang di barengi dengan suara teriakan dari dapur, dengan cepat Kana berlari ke arah dapur.

di dapati nya arsha yang terduduk lemas di samping meja makan, muka nya begitu pucat juga badan nya yang bergetar.

tanpa pikir panjang Kana langsung memeluk tubuh mungil di hadapan nya, pelukan hangat yang belum pernah di rasakan arsha sebelum nya.

"are you okei?" tanya Kana sambil mengusap lembut puncak kepala arsha.

arsha yang di tanya hanya diam tak menjawab, beberapa detik kemudian ia langsung memeluk tubuh kekar Kana dengan erat.

"takut" jawab nya dengan suara gemetar, membuat Kana semakin memeluk nya erat.

"syuttt, im here. sekarang ke kamar ya, kita istirahat" ia menggendong arsha ala bridal style.

membawa arsha kedalam kamar, merebahkan tubuh itu perlahan pada kasur berwarna abu abu, menarik selimut hingga ke dada. kana beranjak dari posisi nya namun baju belakang nya di tarik oleh arsha.

"mau kemana? jangan pergi, takut" pinta nya dengan mata yang masih berkaca kaca.

"ga kemana mana, gue mau tidur di sana, besok ada jadwal kuliah jam 10" Kana menunjuk sofa panjang di sisi kamar itu.

"jangan, di sini aja" arsha menepuk ruang di sebelah nya.

"tadi kata nya gamau tidur berdua sama gue" ia memutar bola mata nya malas.

"ish cepet sini, atau mau gue lempar ini!?" arsha mengangkat botol minum yang berisi air.

"ampun mami, iya iyaa ke situ, lepasin dulu dong ini" Kana melirik baju nya yang masih di tarik arsha.

───────────


kini mereka berada dalam satu selimut tebal yang sama. kana menelusupkan satu tangan nya di bawah leher arsha juga mencubit pipi chuby wanita itu sesekali.

"peluk kaya tadi dong sha" pinta Kana dengan senyuman buaya nya.

"GAK. peluk guling aja tuh" arsha melempar guling nya di tengah tengah mereka.

"ga mau ah, ga ada rasa nya guling mah" dia membuang sembarang guling itu ke lantai.

"kalo pelukan lu kan ad- ....."

DUARRR....

guntur menggelegar memotong omongan Kana, arsha yang mendengar cepat cepat memeluk Kana agar rasa takut nya sedikit mengurang.

pelukan nya sangat erat dan Kana membalas tak kalah erat, mengusap rambut hitam legam milik arsha sesekali.

"gue di sini, kalau takut lakuin yang lu bisa ntah mukul punggung gue, nyakar baju gue atau peluk gue lebih erat. jangan di tahan rasa takut nya" kini Kana berusaha menenangkan arsha yang jantung nya berdebar sangat kencang hingga terdengar.

sunyi. hanya suara guntur yang bersahutan juga suara hujan yang tak henti berjatuhan membasahi Jakarta malam ini.

di rasa nya pelukan arsha mengendur, Kana langsung merenggangkan pelukan nya agar wanita itu tidak sesak nafas.

melihat setiap inci wajah cantik yang slalu di kagumi banyak orang ; termasuk diri nya sejak lama. bulu mata yang lentik alami, hidung yang runcing, pipi chuby yang mudah merah seperti kepiting rebus, juga bibir mungil yang dapat melahap makanan besar.

'perfect' batin Kana.

memberi kecupan singkat pada kening perempuan di hadapan nya. lalu menutup kedua mata nya untuk menyusul arsha ke alam mimpi.





































JIAKHHH ada aroma aroma apa nih mereka berdua? aroma truffle siska engkol? aroma duit baru keluar dari ATM? atau aroma apa nih? kalau kalian suka cerita nya klik bintang, komen n share ke temen temen kalian yaa biar Mimin makin semangat.

Mimin lagi call sama Kana yang asli nih, kalian jangan bobo malem malem yaa, makasiiii all cmiw🌸

HATE TO LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang