(EMPAT)

104 12 5
                                    


yuhuu  I'm Back☺

Jangan lupa votmen!!😘

HAPPY READING✨

______________________________________

"Hai boleh gabung gak meja yg lain udah penuh"ucap zila di ikuti oleh berlin dan yg lainnya yg membuat semua yg di meja itu menoleh.

" Eh neng zila boleh dong duduk aja, boleh kan bos? "tanya si buaya darat alfi pada el.

" Hm"

Setelah di beri izin mereka pun duduk dengan berlin berhadapan dengan el

"sini neng duduk deket abang aja"ucap alfi semakin gencar menggoda zila

" Najiss deket sama buaya kayak lo"kesal zila dia paling malas meladeni sifat alfi yg playboy ini

"Tega banget lo ma gw"ucap alfi dramatis sambil memegang dada nya seolah paling tersakiti yg membuat semua orang di sana mendengus malas melihat kelakuan alfi kecuali berlin dia malah merasa terhibur.

" Gak usah di dengerin mending pesen makanan, eh lin lo mau makan apa?"tanya riska pada berlin.

"Samain aja ris biar gak ribet"ucap berlin dengan tersenyum tanpa tau membuat salah satu dari mereka tertegun

" Siap dedek emes"

" Eh ada neng berlin gak mau kenalan ama abang neng"ucap dimas sambil memerlingkan mata nya sebelah ke arah berlin menggoda dan di balas tatapan polos oleh berlin

"Enggak"jawab berlin dengan lugu nya

membuat mereka yg di sana menahan tawa melihat wajah dimas yg langsung muram, kecuali El yg hanya memandang datar.

" Ppfftt buahha mampos lo dim si degem mana mau kenalan sama lo"ejek alfi dengan muka tengil nya yg membuat dimas semakin jengkel

"Kok lo gitu sih lin".lirih dimas pura2 sedih

" Hahhaha"

Suara tawa merdu dari berlin membuat meja hening, mereka terpesona melihat kecantikan berlin bertambah berkali lipat sat tertawa

"Aduuh maaf ya tadi berlin cuma becanda kok"ucap berlin setelah meredakan tawa nya sambil melihat dimas dengan senyuman manis nya tanpa melihat sekeliling memandanginya terpesona.

" Masya allah cantik banget ya allah!"heboh dimas terpana dengan berlin.

"Definisi cantik yg sesungguh nya" Ucap alfi.

Jantung are you ok?:batin el entah kenapa melihat tawa berlin membuat jantung nya berdegub kencang.

Tak lama pesanan mereka datang.

"Nih lin pesanan lo" Ujar riska sambil menodongkan satu mangkuk bakso di depan berlin.

"Makasih riska" Ucap berlin dengan senyum manis nya.

Riska hanya mengangguk tersenyum sebagai jawabannya.

Meja pun kembali hening karna sibuk memakan makanan mereka masing-masing.

Saat akan menambah kan sambal tiba-tiba ada yg mencekal tangannya dan menghentikan berlin untuk menambah sambal.

"Jangan di tambah entar sakit perut!" Larang orang itu dengan tegas.

Membuat berlin tidak jadi menambah namun muka nya cemberut lucu.

"Isshh el kenapa sih gak enak tau kalo gak pedes" Protes berlin sambil menatap tajam el.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EL LIN (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang