Lady, I'm borrow your boyfriend

3.5K 545 29
                                    

"Astaga, kau ini kenapa?."

Lucas terkejut menemukan anaknya macam di pukul orang satu desa, Jeno dengan semangat menunjuk Donghyuck dan menceritakan kejadian tadi.

Lucas menghela nafas, kemudian membantu membawakan tas Donghyuck.

"Biar papa bicara dengan orang tua mereka-"

"Tidak perlu, ayahnya itu kepala sekolah. Juga pemilik sekolah ini, yang ada aku dan Jeno yang dikeluarkan."

Donghyuck berkata acuh dan masuk ke dalam mobil. Jeno hanya diam mengamati langkah sang kakak yang sedikit tertatih, Lucas mengusap wajah, kemudian melempar tas ke jok tengah di samping si sulung.

"Kalau begitu bagus, kalian pindah sekolah saja."

"Papa, kami ini sudah besar. Kalau ada yang membully tinggal melawan!."

"Ya tapi lihat, kamu melawan saja tidak bisa! Adikmu itu tak akan ada dua puluh empat jam untuk melindungi mu!."

Jeno meringis, kalau Lucas sudah mengomel begini pasti tidak akan berhenti berhenti, ia memilih mengedarkan pandangan ke segala arah, kemudian menemukan Jaemin dengan saudara dan teman-teman nya sedang duduk di pinggir lapangan basket.

Ia melihat laki-laki yang paling tinggi, kalau tidak salah itu yang namanya Johnny, menghajar Donghyuck sampai kakinya lecet.

Ia menatap lamat-lamat beberapa orang yang Donghyuck ceritakan memukulinya tadi pagi, berusaha mengingat dalam memori kemudian mengangguk dan tersenyum.

"Papa sudah, ayo pulang."

Jeno menarik lengan Lucas saat Taeyong menatap ke arahnya disusul yang lain.

"Awas saja, ku adukan pada ayah! Dia akan membuatmu mengerti betapa pentingnya kungfu!."

"Astaga papa! Sudah ayo!."

/////

"Dia yang menghajarmu itu?."

Taeyong bertanya, Jaehyun mengangguk, sedikit merajuk saat mengadu,

"Tidak masalah, dia urusanku."

Taeyong berkata sambil menyalakan pemantik pada rokok, lalu mengapitkan diantara bibir kekasihnya. Jaehyun tersenyum dan menghisap batang nikotin.

"Dia urusanku Hyung. Biar aku saja yang mengurus nya."

Jaemin angkat bicara, sedikit menggeser tubuh Sungchan yang menimpanya, dia berdecak.

"Kekasihmu ini bawa kesana! Dia pikir aku ini kasur?!."

Shotaro hanya tertawa dan menarik lengan Sungchan yang tertidur, kelelahan akibat latihan futsal sehari penuh.

"Omong-omong yang kakaknya mau diapakan?."

Johnny bertanya, melempar bola ke dalam ring.

"Itu juga biar jadi urusanku."

Renjun menyahut, sedikit berdehem sat Yuta menatapnya dengan pandangan tak terbaca, Taeyong hanya mengangguk.

"Ingat, jangan jatuh tertarik atau jatuh cinta, kalian sudah akan bertunangan bukan dengan Hyuna dan Siena?."

Yuta mengingat kan, ia tidak bodoh untuk tidak melihat ketertarikan yang tersirat dalam tatapan kedua sahabatnya.

School √ JaemjenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang