Donghyuck sudah kalang kabut mencari Jeno yang hilang tanpa jejak, nyaris membuat kehebohan dengan berteriak pada setiap orang menanyakan keberadaan sang adik.
Sampai ponselnya berbunyi, dengan segera Donghyuck mengangkat tanpa membaca nama di atas layar.
"Hyung aku mau pergi dengan teman, kau bisa pulang duluan."
Akhirnya, yang dicari tahu diri menelepon juga.
"Kau kemana brengsek?! Aku sudah sibuk mencarimu sejak tadi!."
"Jaemin mengajakku makan malam bersama."
"Jaemin? Kekasih Hyuna itu? Tidak perlu, ayo cepat pulang dan jangan dekat-dekat dengan orang seperti dia!."
"Tapi aku tidak bisa menolak."
"Kenapa bodoh? Tinggal katakan saja tidak mau dan suruh dia antarkan kamu kembali pulang."
"Ini satu-satunya kesempatan aku bisa dekat dengan Jaemin sunbae! Lihat saja, orang paling tampan di seluruh sekolah sedang mengajakku kencan sekarang."
Donghyuck menghela nafas, merotasikan bola mata malas.
"Dengar, itu bukan kencan Huang Jeno, dia sudah punya kekasih."
"Jangan diingatkan!."
"Sudah pulang saja! Masih banyak orang tampan dan gadis lainnya yang mau mengajakmu berkencan."
"Tidak mau, sudah ya aku tutup dulu."
"JENO KAU-"
Sambungan dimatikan.
Donghyuck hampir berteriak tertahan, dan berdecih, memasukkan ponsel pada saku jaket. Jeno memang menyebalkan di satu waktu seperti sekarang.
Donghyuck meraih keranjang belanjaan dan berputar mengelilingi rak, meraih barang-barang yang perlu dibeli untuk mengisi kulkas dan keperluan lain.
Dua menit, setelah selesai ia pergi ke kasir. Terkejut menemukan Renjun berdiri di sana dengan tubuh bersandar pada meja kasir.
Donghyuck mengabaikan nya, mengeluarkan semua barang dari keranjang.
"Mau ku antarkan pulang?."
"Tidak perlu."
"Aku bawa mobil."
"Tidak ada yang bertanya pendek."
Renjun berdehem, menahan diri tidak mengumpat.
"Terserah, tapi kalau kau mau jalan dan membiarkan kakimu semakin bengkak silahkan saja."
Donghyuck terdiam, melirik kakinya yang diperban dan terasa kembali sakit.
"Lusa akan ada pekan olahraga, semua siswa wajib melakukan lari keliling lapangan sekolah, jangan buat kakimu sakit saat ini."
Donghyuck menatap wajah Renjun yang masih memasang ekspresi bertanya, satu tangannya memegang cup ice cream rasa cokelat yang mulai mencair di telapak tangan.
Donghyuck merengut, lantas mau tak mau mengangguk.
Renjun tersenyum lebar, mengacak rambut Donghyuck yang berteriak dan berjalan keluar supermarket.
"Aku tunggu di mobil manis!."
Penjaga kasir yang merupakan perempuan berkepala tiga tertawa, menunjuk Renjun dengan sabun mandi yang ia pegang,
"Dia kekasihmu?."
"Bukan, dia orang gila yang kebetulan aku kenal."
/////
KAMU SEDANG MEMBACA
School √ Jaemjen
FanficBerurusan dengan Na Jaemin, tak pernah berakhir baik, semua memperingati nya, tapi Jeno justru melakukan nya. -Jaemjen -Romance If you don't like this story just leave dude. : On going