[ MY ORIGINAL STORY ]
Warning : 17+ 21+!
Queenzea Margaretha Elizabeth seorang adik dari pemeran antagonis pria dari sebuah novel berjudul
"Bella's Love Story".
Namanya hanya beberapa kali lewat pada cerita.Queenzea diceritakan tinggal dengan sang n...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dipagi yang cerah ini tetapi tidak secarah wajah seorang gadis yang tengah meringkuk di dalam selimut dan begelut di atas kasurnya sambil menangis dengan mata sembab.
Ia pemeran utama kita Stevania Marentha Kurnia entah sebab apa ia menangis tanpa henti dari malam hingga pagi entah kejadian apa yang membuatnya menjadi seperti ini.
"Hiks Hiks Hiks" Isak nya tertahan selimut "File skripsi ku hiks hiks" Isaknya lagi dan terus menggumamkan file skripsi ku.
Pasalnya file Skripsi akhirnya hilang entah kemana terhapus atau ia lupa padahal tepat hari ini ia harus melakukan Skripsi sidang akhir ia menyibakkan selimutnya dan terpampang jelas seberapa berantakannya dirinya dari mata bengkak,muka merah,ingus keluar dari hidungnya,rambut berantakan dan pakaian kusut.
"Hiks skripsiku hiks hiks" tangis nya sambil berjala ke arah kamar mandi "Astaghfirullah hiks siap ini" kagetnya saat melihat dirinya sendiri di cermin dengan cepat ia membasuh mukanya dan keluar kamar.
Ia melihat sekeliling kamarnya yang berantakan dan pandangan matanya terpaku pada sebuah benda tepat di samping lampu tidur "Hiks huaa flashdisk ku skripsi ku" dengan cepat ia mengambilnya dan bergegas menuju kamar mandi lagi dengan tergesa gesa ia berlari ke arah kamar mandi dengan cepat tanpa menghiraukan lantai kamar mandi nya yang licin.
DUKK!!
Suara benturan terdenga jelas dan diakhiri ringisan .
"Aduh" lirihnya tanpa melihat kepalanya yang tengah mengeluarkan banyak darah hinggalah kedua mata cantik itu tertutup.
- QUEEN ' z -
Disebuah kamar yang nampak cantik nan elegan yang dominan warna pink muda dengan sentuhan emas di beberapa furniturenya.
Di atas kasurnya yang berwarna pink muda berhiaskan hiasan serba emas seorang gadis meringkuk dengan nyaman tetapi tiba tiba ia terbangun matanya mengerjap pelan dan dengan cepat terduduk.
Matanya menelisik sekeliling ia mengerjapkan matanya lagi ia bingung dengan pemandangan asing dan pengharum yang asing ini.
Ia menoleh kesana kemari guna menjawab pertanyaan yang ada di kepala nya dimana ini?ia mencoba bangkit dari kasurnya tapi sebelumnya itu.
Terdengar teriakan dari luar pintu kamar. "Queen Queen Oma masuk ya" sebelum ia menjawab pintu terbuka dengan lembut dan terlihat lah seorang wanita paruh baya yang terlihat masih cantik berjalan dengan anggunnya.
"Zea gimana udah sehat masih panas nggak?" Tanyanya dengan suara lembut sambil mengerahkan punggung tangannya ke arah jidatnya yang sedari terdiam membeku
"Zea Zea kamu kenapa kok kayak linglung gitu Oma panggil lho dari tadi" ucap Oma
"A-aha-aha" ketawa nya tertekan
"Lho zea kenapa kok palah ketawa Zea!"-oma
"AHA-HA-HAHA" tawanya tertekan lagi
"ZEA!kamu kenapa zea Oma panggil opa kamu dulu bentar kamu tunggu sini oke"
"Ahahaha gila benar benar gila ini gila ini gila ini gila " gumam nya terus menerus
"Tidak mungkin tidak mungkin tidak mungkin tidak mungkin" ia coba mengenyahkan segala pikiran negatif yang ada di kepalanya tiba tiba pintu di dobrak kasar.
Terlihat Oma nya tadi dengan pria paruh baya yang masih terlihat tampan dan fresh memasuki kamar dengan tergesa gesa dan terpampang raut khawatir jelas di muka kedua manusia lansia itu.
Ia masih menggumamkan tidak mungkin tidak mungkin tidak mungkin sedari tadi sambil tertawa pelan dan menunduk meremas selimut yang ada di samping nya.
"Hei sayang zea kenapa" ucap pria paruh baya
"Mas dari tadi zea kayak gitu kayak orang linglung tau nggak tuh tuh gitu ketawa ketawa nggak jelas" terang oma "tuh tuh lagi ketawa ketawa lagi Oma jadi takut tau nggak sih zea nggak usah prank prankan Oma udah tua" kesal Oma
"Hei zea,zea dengar opa nggak zea"-opa
Tiba tiba ia mengangkat wajahnya melihat kearah dua manusia lansia dengan raut wajah khawatir.
"AhahahahahaHahaha"tawanya lagi lebih keras dan tiba tiba pingsan.
"MAS TELEPON KENDRIK CEPETAN"teriak Oma pada suaminya KENDRIK dokter pribadi keluarganya.
"Ah iya iya mas telepon dulu"-opa
"Ya Tuhan giman ini zea bangun zea"lirih Oma sambil menepuk nepuk pipinya