Wish ✅

5 4 0
                                    

Liora terdiam dengan Pandangan yang kosong dan juga Wajahnya yang sembab di tambah perasaan kacau yang membuat dirinya semakin terlihat Pucat seperti mayat saja.

"Kenapa Lio? Kenapa?" tanya Cellyn

"Semua udah terlambat kak. Tapi itu gak sengaja, Dan siapapun yang sebarin itu Liora yakin dia punya dendam sama Liora ataupun Haikal" Ucap Liora

"Bukan itu Liora, Masalah kamu" Ucap Cellyn

"Gak papa kak. Jangan ngeliat aku seperti orang yang udah mau mati. Anggap aja aku gak papa dan gak pernah terjadi apa apa" Balas Liora

"Liora. Kamu tau Sebesar apa Masalah yang kamu hadapi?" tanya Cellyn

"tau kok kak. Cuma Liora mau Lewatin nya dengan perasaan senang" Ucap Liora

"Kak Sara harus tau ini" Cellyn langsung mengambil Ponselnya namun tangan Liora dengan Cepat menghentikan itu semua

"Jangan kak. Jangan kasih tau mama, Ini cuma rahasia kita aja. Lio gak mau buat mama sedih karna Penyakit sialan ini" Kata Liora

"Tapi ini bahaya banget buat kamu Liora. Kamu sadar gak?" balas Cellyn

"sadar kok kak. Cuma Liora gak mau semua orang mengasihi Liora seperti orang yang akan mati" Ujar Liora

"Pokoknya kamu harus Terapi mulai sekarang. Kakak akan bicara sama dokter kamu" Kata Cellyn

"Setiap bulan Liora udha terapi bahkan Liora sepatkan untuk Melakukannya dengan Uang pribadi Liora tapi belakangan ini banyak hal yang terjadi dan semuanya terhenti seakan dunia tak ingin Liora sembuh"

Mendengar penuturan Lior Hati kecil Cellyn begitu Teriris. Dulu Liora sosok gadis yang sangat ceria dan sangat terbuka dengan siapapun namun sekarang ia tumbuh menjadi gadis dingin dan Sangat tertutup bahkan penyakit yang selama 1 tahun ini ia alami ini masih ia tutupi.

"Kamu gak papa kan kakak tinggal sendiri? Kakak ada tugas di rumah sakit lain" Ucap Cellyn

Liora pun Mengangguk sebagai Jawaban

Cellyn pun langsung meninggalkan Liora sendiri di ruang rawat nya dengan Buru buru.

Liora hanya Menatap Nanar Pintu Kamar rawat nya, Matanya sudah Mulai berair semakin ia Menatap Pintu itu rasa yang ada di hati nya Semakin menyeruak.

Tak lama Seorang Dokter masuk dan menanyakan keadaan Liora dengan Cepat Liora menghapus air matanya.

"Saya Baik baik aja dok" jawab Liora

"Kamu mau keluar?" tanya Dokter tersebut yakni dokter Ryan

Liora Mengangguk lalu dokter tersebut pun mengambil Kursi Roda dan membantu Liora Turun Dari brankar dan menduduki Kursi roda.

Dengan Bantuan Suster lain, Liora di bawa ke sebuah Taman di belakang rumah sakit. Banyak anak kecil yang bermain disana dan tak banyak juga Lansia yang menikmati taman ini.

Karena permintaan Liora, Suster yang membawa nya ke Taman ini pun Pergi meninggalkan Liora sendiri. Lalu ia di hampiri oleh seorang Gadis kecil sekitar 6 tahun-an dengan Dress Tutu berwarna Pink menghampiri Liora.

"Hai kakak. Aku sering banget lho liat kakak kalo aku lagi Cek up. Kakak juga sakit?" tanya Anak itu

Liora pun tersenyum mendengar nya "hai juga. Hehe ya gitulah, Kamu sendiri? Kamu cek up apa?" tanya Liora

"Aku Cek up rutin setiap Bulan, sama Cuci darah" Jawab gadis tersebut

"cuci darah? Kamu sakit apa?" tanya liora

"aku Kena leukemia kak. Oh ya kakak kok di kursi roda?" balas Gadis tersebut

"kakak gak bisa jalan jadi harus pake kursi roda" Ucap liora

"tadinya karna aku suka liat kakak di rumah sakit ini, Aku mau ajak main kakak yahh tapi kakak gak bisa jalan" Ujar nya

"Yaudah aku temenin kakak disini aja ya" Gadis tersebut pun duduk di kursi taman yang berada di samping Liora

"Nama kamu siapa?" tanya liora

"Nama aku Keysha. Kakak siapa?"

"Aku Liora"

"kakak sakit juga ya? Kata mama Kakak suka bolak balik Ruang Konsul kanker juga" tanya Keysha

"Iya, Kakak sama kayak kamu" jawab keysha

"Asikkk, aku punya temen sekarang. Aku gak pernah punya temen kak selama ini, aku juga gak sekolah kayak kakak. Aku selalu di rumah aja bahkan sekolah di rumah juga" tutur nya

Liora terkekeh mendengar penuturan keysha "Ini. Kata Mama Keysha harus Buat ini, Ini semua List yang harus Keysha isi sebelum keysha gak ada nanti. Dan keysha mau tambah Wish keysha" keysha mengeluarkan Buku kecil dari tas nya dan menunjukan nya pada Liora

"Kakak bisa ajarin aku gak? Aku pengen banget Di ajarin langsung kaya di sekolah gitu. Soalnya aku gak pernah sekolah pada umumnya" Ujar Keysha

"boleh dong. Kamu maunya kapan? Kakak seneng banget kalo bisa ngajarin kamu" Balas Liora

Liora memperhatikan keysha yang menulis sesuatu di buku nya itu. Sesekali ia terkekeh mendengar kata kata Keysha yang cukup membuatnya Terhibur

"Keyshaaa. Pulang yuk kamu harus istirahat" Suara itu mengalihkan pandangan Liora maupun keysha yang namanya di panggil

"Ma, ini namanya kak Liora. Dia baik banget mau ngajarin aku nanti. Boleh kan ma?" Ucap Keysha

"boleh dong sayang" jawab sang mama

"Makasih ya mau temenin Keysha. Oh ya Nama tante Zeva" Ucap mamanya Keysha yakni Tante Zeva

"Iya tante sama sama. Lio juga makasih banget keysha udah mau hibur Liora. Kalau nanti kita ketemu pas cek up kakak ajarin kamu ya" Ujar Liora

"Iya kak. Makasih ya. Dadah kak"

Kini Keysha sudah hilang dari penglihatan nya. Anak sekecil itu saja mampu bertahan dan wajah ceria kenapa dia gak bisa seperti itu?

"Lioraa. Waktu keluar nya udah dulu ya" Suster yang tadi pun balik menghampiri Liora dan membawa Liora Pergi ke kamar rawat

Sesampainya di kamar rawat yang menurutnya membosankan dan juga sedikit membuat Hidung nya terganggu karena Bau obat obatan yang sama sekali tidak disukai oleh Liora.

"Sus, saya Boleh pinjem telfon?" tanya Liora

Karna Ponselnya tadi di ambil alih oleh Cellyn jadi sekarang ia sudah tidak bisa lagi menghubungi siapapun.

"boleh. Ini"

Liora pun mengetikan sebuah nomor dan memanggilnya

"Tolong ya. Gue mohon"  Batin Liora

Tak lama Sambungan telpon pun Menyambung

"Halo. Ini dengan siapa? Apa anda kenal dengan saya?"

"halooo. Heyy"

"jangan coba tipu saya ya"

"halooo ini dengan siapa?"

"Haii"

"tunggu lo siapa? Kok suara lo, lo siapa?"

Liora terdiam saat seseorang disana menengenali suaranya.

"Lo siapa? Jawab!! Kalo enggak jawab gue bakal tutup telpon ini"

"Haikal"

Tut tut tutt...

Liora pun menurunkan ponsel tersebut dari Telinga nya dan Ia menatap Kosong ke depan.

"Heyy. Telpon nya sudah?" tanya Suster tersebut

Liora sama sekali tidak bicara lalu ia memberikan Ponsel suster tersebut tanpa berkata apapun.

Liora [LENGKAP] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang