Suami Dadakan - Yuta

Seven

Enjoy the story~❤️

"Eh, Chloe" - Haechan.

"Kok lo di sini? Ngapain? Ada perlu?"

"Sstt! Jangan kenceng-kenceng suaranya," Haechan nutup mulut gue.

"Heh! Ish! Tangan lo pedes, bau terasi lagi!" Gue mukul tangan dia.

"Iya, gue habis makan pecel ayam buatan nyokap tadi pagi" Haechan cuma nyengir.

"Ish! Cuci tangan sana!"

"Udah. Eh, ini kok jadi bahas tangan gue sih? Gue mau ngasih tau, lo jangan masuk" - Haechan.

"Dih, emang kenapa? Ini ruangan gue, masa gak boleh masuk?" Gue ngerutin dahi sambil liatin dia.

"Di dalem ada sang mantan, katanya ada perlu" - Haechan.

"Sama gue?"

"Ya iya, ini kan ruangan lo. Masa perlunya sama si Mark? Bego begini bisa jadi kepala HRD, herman gue!" - Haechan.

"Heran! Gue gak bego ya, sembarangan!"

"Iya lo lemot, oon lagi" - Haechan.

"Hish! Minta gue tampol!"

"Pokoknya lo jangan masuk sekarang! Gue udah terlanjur bilang, lo hari ini ada interview di luar" - Haechan.

"Ya terus gue kudu kemana?"

"Ya lo ke," - Haechan.

Ceklek

"Nah kan ketauan, lo sih lama banget perginya!" Haechan bisik ke gue.

"Ekhem, ada perlu apa?" Gue liatin dia.

"Chloe," Hendery tiba-tiba meluk gue.

"Apaan nih? Lepasin gue!"

"Gue kangen sama lo," Hendery ngeratin pelukannya.

"Lepasin! Ini kantor!" Gue dorong dia sampe pelukannya lepas.

"Gue kangen sama lo," - Hendery.

"Chan, hari ini bagian lo lagi gak ada kerjaan?"

"Ada, banyak" - Haechan.

"Lo bawa deh nih bos lo balik, hari ini gue super sibuk dan gak bisa terima tamu."

"Chloe," Hendery genggam pergelangan tangan gue.

"Apalagi?"

"Gue mau ngomong berdua sama lo," - Hendery.

"Hari ini gue ada dua interview sama satu meeting."

"Lima menit," - Hendery.

"Satu menit," gue liatin dia.

"Tiga menit," - Hendery.

"Sepuluh detik."

"Oke-oke, satu menit" - Hendery.