Nine

349 35 1
                                    

Enjoy the story~❤️

"Bapak yakin rencananya bakal berhasil?" Gue liatin dia.

"Saya tidak bisa menjamin, tapi tidak ada salahnya kita mencoba kan?" - Pak Yuta.

"Tapi ini tawarannya terlalu gede, bapak gak takut rugi?"

"Di dalam bisnis, untung atau rugi adalah hal yang biasa terjadi. Kalau rencana ini membuat saya rugi besar, itu artinya uang ini belum menjadi rezeki saya" - Pak Yuta.

"Ini jutaan dollar loh, pak."

"Saya akan melakukan apapun demi kamu," - Pak Yuta.

"Iya udah deh terserah, yang penting saya udah ingetin dari awal ya."

"Terima kasih sudah mengkhawatirkan saya, tapi untuk sekarang yang perlu dikhawatirkan adalah keselamatan kamu. Saya tidak mau kamu jatuh ke tangan orang yang salah," - Pak Yuta.

"Saya jatuhnya ke tangan bapak, kira-kira bener atau salah?"

"Menurut kamu?" - Pak Yuta.

"Gak tau, saya kan belum sepenuhnya tau tentang bapak."

"Kamu sudah tahu satu hal tentang saya kan?" - Pak Yuta.

"Itu pengecualian, pak."

"Saya akan minta orang untuk mencari tahu soal Hendery," - Pak Yuta.

"Ngapain, pak? Kan saya udah cerita ke bapak soal Hendery."

"Informasi yang kamu berikan tadi belum lengkap, saya perlu beberapa informasi penting lagi untuk berjaga-jaga" - Pak Yuta.

"Bapak gak ada niat muat mecat dia kan? Biar dia mantan saya, tapi saya masih punya hati nurani."

"Bukannya kamu yang lebih berhak atas keputusan itu?" - Pak Yuta.

"Oh iya ya," gue nyengir.

"Chloe," Pak Yuta natap mata gue.

"Hm?"

"Bisa tidak kamu mengubah panggilan itu? Semakin ke sini, saya merasa semakin tidak nyaman" - Pak Yuta.

"Maksudnya panggilan 'bapak'?"

"Iya," - Pak Yuta.

"Sebenernya dari dulu saya punya mimpi. Kalo suatu saat nanti saya menikah, saya mau panggil dia pake sebutan ini."

"Apa?" - Pak Yuta.

"Mas. Saya pengen panggil suami saya pake panggilan 'mas'."

"Not bad, saya lebih suka seperti itu daripada panggilan 'bapak'. Kalau di luar kantor kesannya seperti saya adalah bapak kamu," - Pak Yuta.

"Kan emang bapak saya."

"Tapi saya," - Pak Yuta.

"Bapak kepala rumah tangga buat keluarga ini maksudnya," gue senyum.

"Chloe, saya mau bertanya satu hal" - Pak Yuta.

"Apa?"

"Kalau misalnya sudah menikah, kamu ingin memiliki berapa orang anak?" - Pak Yuta.

"Buat saya dua aja cukup, kalo bisa laki-laki sama perempuan biar sepasang. Kalo mas?"

"Saya juga sama seperti kamu," - Pak Yuta.

"Ya kan? Pasti lucu deh, apalagi kalo kembar."

"Saya akan bantu wujudkan impian kamu," - Pak Yuta.

"Sekarang? Gak mau makan malem dulu?"

"Cukup kamu saja sudah membuat saya kenyang," - Pak Yuta.

"Ya, tapi tutup dulu pintunya. Nanti kalo ada yang liat dari luar gimana?"

Suami Dadakan - YutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang