Bab 4 Pertemuan Yang Ke Dua

5 0 0
                                    

Bel Perubahan jam pelajaran sudah berbunyi namun Juan dan Fio masih belum kembali ke kelas. Mereka masih asik menikmati makanan yang sudah mereka beli. Semangkuk soto dan Segelas es teh selalu berhasil membuat mood mereka berubah-ubah. Disaat sedang menikmati hidangan mereka.. tiba tiba mereka dikejutkan dengan suara yang sangat mereka kenali.

"KALIAN NGAPAIN DISINIII......!!!", Teriak Kepala Sekolah kepada Juan dan Fio.

"Lagi makan lah bu ya kali lagi berak", Jawab Juan santai.

"INI JAM PELAJARAN... BUKAN JAM ISTIRAHAT!!", Ucap kepala sekolah dengan tegas. "CEPAT KEMBALI KE KELAS ATAU SAYA KASIH KALIAN HUKUMAN", Tambah kepala sekolah.

Ancaman itu pun berhasil membuat Juan dan Fio ketakutan sehingga mereka segera pergi dari tempat duduk mereka dan menuju kelas.

"Sotoku...", Ucap Juan lemas.

"Ya elah Ju. cuma gara gara soto bos gw jadi letoy", Ucap Fio menghina.

"Tapi soto gw jadi kebuang sia sia...", Ucap Juan sambil mengeluarkan mimik sedih.

Melihat sikap sahabatnya itu Fio pun tertawa. "Tenang ntar gw belikan lagi yang baru.

"Beneran loh ya. Gw mau sotonya bu Surti gak mau yang lain", Ucap Juan semangat.

"Iye iye tenang aje gw tau kok apa yang lu mau", jawan Fio.

Karena terlalu asik bicara Juan tak sadar bahwa ada seorang gadis yang sedang memanggil namanya. 

"Juan....", Ucap gadis yang tak lain adalah Cintya.

Juan tak mengubris sapaan dari Cintya.. dia masih sibuk dengan apa yang dilakukannya, Yaitu tidak ada alias Juan emang cuek orangnya.

"Nama kamu Juan kan?"Tanya Cintya.

"Ju lu disapa tuh", Ucap Fio sambil menyenggol lengan Juan. "Iya Cin nama dia Juan.. maaf ya kalau gak dijawab sama dia..Maklum bisu"Ucap Fio santai.

"Enak aja mulut lu ngomong", Ucap Juan tak terima.

"Nah gitu dong ngomong",Ucap Fio gak mau kalah.

"Juan kamu dicariin tuh sama Guru matematika", Ucap Cintya sambil menahan tawa karena perilaku Juan dan Fio.

"Hmm gw juga mau ke kelas", Ucap Juan.

"Okei aku mau ke kamar mandi dulu", Ucap Cintya seraya pergi meninggalkan mereka berdua.

"Iyaa cantikk.... hati hati dijalan yaa", ucap Fio sambil melambaikan tangannya.

"Giliran cewek aja cepet lu", ucap Juan menyindir.

"Dihh daripada lu gak suka cewek, belok ya lu?", hina Fio tak mau kalah. "Eh Ju kelas kita kan belok kiri... napa jadi lurus dah?", tambah Fio yang melihat temannya terus jalan padahal kelas mereka harus belok ke kiri.

"Lagian siapa juga yang bilang gua bener bener mau ke kelas?", Ucap Juan santai.

"Terus lu mau kemana?" Tanya Fio.

"Gua mau ke lapangan, gua males sama pelajaran tuh orang", ucap Juan.

"Ouhhh ya udah kalau gitu gua ikut", ucap Fio.

"Mau ikut kemana?", Ucap seorang pria yang sedari tadi membuntuti mereka dari belakang.

Mendengar suara yang sangat mereka kenal sontak Juan dan Fio menoleh secara bersamaan,

"hehe pak Indra", ucap Fio sangat ramah. "Gimana kabarnya pak?" lanjut Fio yang masih menunjukan senyum termanisnya.

"Kabar saya baik... kamu tenang aja, tapi kalau kamu mau membuat saya lebih baik... kalian lari mengelilingi lapangan sebanyak SEPULUH PUTARAN!!" ucap pak Indra yang terdapat penekanan di bagian belakang kalimatnya. "SEKARANGGG!!" Tambah pak Indra yang terlihat marah.

Sontak mendengar perintah dari pak Indra membuat Juan dan Fio segera lari menuju lapangan dan menjalankan hukuman lari keliling lapangan.

"Udah dulu ah Ju istirahat dulu gua capek", Ucap Fio.

"Lemah lu", ucap Juan santai.

"HAI KAK FIOOOO!!", teriak seorang gadis yang mampu membuat Juan dan Fio menoleh ke arah gadis yang berjalan mendekati mereka.

"Nih minum buat kak Fio", ucap gadis tersebut sembari menyodorkan minuman yang dia bawa.

"Gua doang? buat Juan?" tanya Fio.

"Udah gua bisa beli sendiri, lu nikmatin aja waktu berdua sama Siska", ucap Juan menepuk pundak Fio dan pergi meninggalkan mereka.

"Ada apa Sis segitunya ngeliatin gua" ucap Fio sadar diperhatikan oleh Siska.

"Eh... emmmm... nggak, nggak papa" ucap Siska salah tingkah karena kepergok memperhatikan ketampanan Fio.

"Hemmm... eh btw makasih minumannya, tau aja gua lagi haus" ucap Fio dengan tersenyum.

"Sama sama kak" ucap Siska dengan senyuman yang begitu manis.

"Ya udah kalau gitu gua mau nyusulin si master limbat" ucap Fio berpamitan.

"Iyaa kak hati hati yaa" ucap Siska.

"Iyaa Siska" ucap Fio sembari mengusap ujung kepala Siska yang berhasil membuat wajah Siska memerah.

Dilain sisi Juan sedang asik meminum segelas teh pesanannya sembari memainkan Handphone nya, disaat dia sedang asik memainkan hp nya, dia didatangi oleh seorang gadis  yang tak lain adalah Cintya.

"Eh Ju disebelah lu kosong?" tanya Cintya.

"Lu liat aja sendiri" jawa Juan dengan nada malas.

"Gua duduk disitu ya" ucap Fio.

"Terserah lu" ucap Juan datar.

Setelah itu Cintya pun duduk disebelah Juan, tapi tiba-tiba dia terkejut dikarenakan ketika dia baru duduk, Juan telah dihampiri oleh beberapa orang dan membawa Juan pergi, iseng Cintya mengikuti arah orang-orang tersebut. Dan tibalah mereka disuatu tempat yang sangat sepi, dan betapa terkejutnya Cintya dikarenakan melihat orang-orang tersebut tanpa babibu langsung menyerang Juan secara bersamaan. Sontak dengan panik Cintya langsung berlari untuk mencari guru, namun tiba-tiba dia menabrak tubuh kekar seseorang dan terjatuh.

"Auwww" pekik Cintya dikarenakan terjatuh.

"Eh Cintya, lu gak papa" ucap cowok tersebut yang tak lain adalah Fio.

"Eh Fio tolongin Juan cepet" tiba tiba saja Cintya langsung meminta pertolongan kepada Fio.

"Hahh? Juan kenapa" Tanya Fio.

"Juan di keroyok di tempat sepi disana" ucap Cintya sambil menunjuk arah dimana tempat Juan dikeroyok.

"Siall" ucap Fio berlari kearah tempat tersebut, dan benar saja sesampainya disana Juan masih bersusah payah melawan 5 orang lebih tersebut.

"WOIII BANGS*T!!!", Teriak Fio yang berhasil membuat 5 orang tersebut berhenti melakukan kegiatannya sejenak.

Sambil berlari Fio melayangkan tendangannya ke arah salah seorang yang mengeroyok Juan tersebut.

"Kalau berani jangan main keroyokan lu" Ucap Fio sembari membantu Juan menghajar para pengeroyok tersebut.

Dan siapa sangka tiba-tiba datanglah beberapa orang lain sekitar 18 orang.

"Hahahaa... kali ini lu bakal Habis Ju" ucap salah seorang digerombolan tersebut.

Gerombolan tersebut mulai maju mendekati Juan dan Fio.

"Siapa yang bakal habis? kalian atau bos kita?" ucap salah seorang yang tiba tiba muncul dan melontarkan pukulan keras kearah seorang dari gerombolan tersebut.

Siapa sangka ternyata anak Kimia juga datang membantu bos mereka. 

"Kita bakal tunjukin kenapa kalian gak boleh mengganggu kelas kimia" Ucap Juan. "Habisi mereka" perintah Juan kepada semua anak buahnya.

Mendengar perintah Juan, anak anak Kimia dengan cepat menyerang gerombolan anak tersebut. Dan pertempuran pun tak dapat terelakkan.

Gerombolan preman tersebut bukanlah tandingan kelas Kimia, dengan mudahnya kelas Kimia berhasil mengakhiri pertempuran tersebut dengan kemenangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad Boy Dan Good GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang