Pagi itu pukul 04:30. Jam weker milik Juan telah berbunyi yang mengakibatkan Juan terbangun dari tidurnya, Juan membuka mata nya dengan malas, dengan raga yang masih belum sepenuhnya terkumpul, Juan mematikan jam wekernya, setelahnya Juan duduk dan berjalan menuju kamar mandi yang berada didalam kamarnya untuk menyikat giginya dan mencuci wajahnya yang tampan itu. Setelahnya Juan melakukan kegiatan paginya seperti biasanya yaitu melatih otot ototnya.
Tak terasa satu jam telah berlalu dan Juan baru menyelesaikan kegiatan paginya dan pergi mandi untuk bersiap siap sekolah, hingga dia dikejutkan oleh ketukan pada pintu kamarnya yang menandakan ada tamu yang datang, dengan malas Juan berjalan menuju pintu kamarnya dan membuka kunci untuk mempersilahkan tamunya masuk.
"Lama amat lu buka pintunya", Ucap orang tersebut yang tak lain adalah Fio.
"Gua baru selesai mandi", Ucap Juan santai sambil kembali berjalan menuju kasurnya.
"Ini kenapa ruangan gelap banget dah perasaan", Ucap Fio sambil menekan saklar yang terletak dekat dengan dia berdiri.
"Lagian udah pagi juga ngapain dinyalain", Ucap Juan santai.
"Emang ya ni anak sebelas dua belas ama setan... udah kelakuannya kayak setan, suka tempat gelap lagi", Ucap Fio dengan nada menghina.
"Bacot lu.. lagian lu ngapain pagi pagi gini ke rumah gua?", Tanya Juan.
"Mau mastiin aja lu nya masih hidup atau udah diterkam sama bokap lu", Jawab Fio yang mampu membuat Juan terdiam seribu bahasa.
"Btw lu udah sarapan belom Ju?", Tanya Fio mencairkan suasana.
"Belom, gua lagi males makan, males ketemu sama tuh kakek lampir", Jawab Juan enteng.
"Kebiasaan lu... ya udah bentar gua ambilin", Ucap Fio.
Fio melempar tas miliknya kearah Juan hingga mengenai kepala Juan, dan langsung berlari keluar kamar.
"PARAH LU YO!!", Teriak Juan sambil memegang kepalanya yang tertimpa tas berat milik Fio.
Sesampainya Fio dimeja makan, Fio disambut oleh Alvian Jerico Armana, Ayah dari Juan.
"Pagi om..", Sapa Fio ramah.
"Ouh pagi Fio, apa kabar?", Jawab Alfian tak kalah ramah.
"Baik kok om,, Emm permisi om saya ingin mengambilkan sarapan untuk Juan", Ucap Fio meminta izin.
"Ouh silahkan silahkan", Jawab Alfian memberi izin. "Emang Juan nya dimana?", Tanya ayah Juan.
"Emm si Juannn... latihan fisik om dikamarnyaa, jadi gak sempet turun", jawab Fio sedikit panik.
"Ouh ya sudah nanti kabarin ke Juan saya berangkat dulu", ucap Alfian.
"Siap laksanakan om", jawab Fio.
Setelah Alfian berdiri meninggalkan tempat makan, Fio segera membawakan sarapan milik Juan menuju kamarnya.
"Nih sarapan lu, terus ada salam dari bokap lu, katanya bokap lu pamit berangkat kerja dulu", ucap Fio sambil menyodorkan sarapan milik Juan.
"Makasih ya, btw lu gak ikut sarapan?", Tanya Juan.
"Gua udah sarapan tadi dirumah", Jawab Fio sambil memainkan handphone miliknya.
"Ouhh ya udah gua makan dulu", Ucap Juan.
"Cepetannn... habis itu berangkat", Ucap Fio.
Dengan cepat Juan memakan sarapannya, dan meletakkan piringnya di meja makan. Setelahnya Juan dan Fio segera menuju parkiran untuk mengambil kendaraan mereka dan segera menuju ke sekolah. Hingga sesampainya mereka disekolah, mereka segera menuju kelas untuk menjaga bangku tempat mereka duduk, yaitu bangku paling belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Dan Good Girl
Genç KurguKetika pria yang terkenal akan kenakalannya mencintai seorang wanita yang terkenal akan kepintarannya. Dapatkah pria tersebut mendapatkan hati wanita tersebut?. Ikuti terus ceritanya.