Window [ChangChan]

4.8K 184 55
                                    

Aphrodite's Tower

Warning: 19+ Raped, War, bet, blood, a little sadistic scene, mention gangbang.

2/2

Happy Reading.
.
.

.

Perlu waktu 5 bulan hingga peperangan yang di lakukan tepat di depan Tower sang hadiah benar-benar bisa Changbin menangkan, ia tersenyum bangga dan bersorak menang di ikuti oleh para prajuritnya, sorakan yang menjadi hinaan bagi 4 kerajaan yang telah dinyatakan kalah, mereka beruntung tidak kehilangan kekuasaan dan kerjaan, yang hilang hanyalah harga diri serta peringkat karena tidak bisa memenangkan hadiah yang di janjikan.

Di jendela Tower dimana sang hadiah tengah memerhatikan dengan wajah berlinang air mata, kesedihan karena begitu banyak darah menodai padang rumputnya, kericuhan menghancurkan segalanya dan tangisan para ibu, anak yatim serta janda, membuatnya selama 5 bulan ini tidak tidur nyenyak karena perasaan bersalah serta karena teriakan para korban perang.

Ia bertanya-tanya apa yang sebenarnya di inginkan darinya? Jika hanya kecantikan maka ada yang lebih darinya? Chan jatuh berlutut ketika matanya dan mata sang pemenang saling bertemu, dewa nya telah di tentukan.

"Yang mulia, saya harap andalah yang mengurus kerajaan ini hingga saya sendiri yang akan memintanya nanti."

Changbin tersenyum lalu kembali memasang mahkota di kepala Raja yang sekarang adalah ayah mertuanya, memenangkan kerjaan ini memanglah salah satu tujuan dan memperbudak Raja jugalah salah satunya. Raja tidak bisa menolak, ia mengangguk dan memberi hormat "Saya berterimakasih, yang mulia Changbin." Meski di wajahnya kentara bahwa orang tua itu sangat lelah dan sedih "Kunci Tower ini sekarang milik anda, silahkan temui pengantin anda yang mulia Seo."

Tak perlu waktu 5 menit untuk Changbin mengambil kunci Tower tersebut dan berjalan keluar dari istana menuju Tower dan menemui apa yang telah menjadi tujuan utamanya. Beberapa pelayan wanita membungkuk ketika dirinya telah sampai di depan pintu, salah satu dari pelayanan wanita itu mengulurkan sebuah kunci yang sama yang di berikan Raja padanya.

"Kami sudah mempersiapkan nya, yang mulia."

Changbin mendengus lalu mengambil kunci yang di sodorkan padanya, angin dingin beraroma bunga khas menerpa wajah dan penciuman nya, mengingatkan Changbin dengan pertemuan pertama mereka di perkumpulan itu. Sang aphrodite disana, duduk di ranjang membelakangi nya menghadap cahaya bulan dari jendela yang menerpa wajahnya. Ia berdiri, hembusan angin membuat cadar dan pakaiannya bergoyang, ia menunduk di bawah mata tajam Changbin dan tidak bergerak atau bergeming ketika sang pemenang mendekatinya lalu mengulurkan tangan untuk melepas cadar di wajahnya. Changbin terdiam, wajah Chan terlihat begitu indah, kulit putih halus dan bibir merah karena di poles pewarna alami.

"Aku ingin mandi."

Chan mengangguk, mengerti maksud dari pemilik nya lalu melaksanakan yang seharusnya ia lakukan menyiapkan air hangat dan menyalakan lilin di sekitar kolam sebagai pencahayaan, mempersiapkan semuanya tanpa bantuan pelayanan. ketika ia telah selesai dengan air, Chan mendekati Changbin, melepaskan satu-persatu Jirah yang terpasang dengan malu-malu dan gugup hingga tidak ada lagi yang terpasang dan Changbin masuk ke dalam kolam.

"Sudah berapa lama kamu tinggal disini?" Changbin memejamkan mata, sentuhan tangan lembut di pundaknya membuat seluruh tubuhnya tenang, Ia bersumpah tidak ada satupun dari permaisuri nya yang memiliki tangan selembut itu meski mereka adalah wanita, tapi tangan ini bahkan membuatnya merasa tenang ketika Chan memijat pundaknya, lalu maju ke dada, membersihkan noda darah di sana.

[18]Window|[Bottom Chan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang