Di sebuah kelas di suatu sekolah, terlihat siswa sudah sangat sibuk dengan urusannya masing-masing.
Tak lama, datanglah guru lelaki dengan seorang pemuda mengikuti di belakangnya.
Saat guru tersebut masuk, ruangan menjadi diam untuk menjaga kesopanan.
"Pagi anak-anak. Bapak disini membawa teman baru untuk kalian." Ucapnya ke anak-anak didepannya.
"Taehyung silahkan masuk." Suruhnya
Aku memasuki kelas itu dengan perasaan gugup setengah mati. Bahkan aku berjalan dengan kepala menunduk dalam.
Saat sampai di samping Bapak guru itu. Aku memberanikan diri untuk melihat ke depan dan mulai memperkenalkan diri.
"Halo, perkenalkan namaku kim taehyung." Ucapku di depan kelas dengan singkat, padat dan jelas.
Namun aku lihat semua anak di depanku tidak ada yang beraksi dengan perkenalanku. Mereka ada yang diam, bahkan tidak tertarik melihat ke arahku.
Merasa tidak ada reaksi dari anak kelasnya. Bapak guru itu memutuskan untuk mengakhiri perkenalanku.
"Baiklah, taehyung kamu bisa duduk di sana yah. Sebelah dengan jimin." Ucap bapak guruku yang berdiri di sebelahku
Aku melihat ke arah mana tangan guru itu menunjuk. Ke bangku dekat jendela dengan seseorang yang sibuk dengan bukunya.
"Ne, kamsahamnidah." Ucapku sambil membungkukkan badan.
Aku berjalan ke arah bangku yang di tunjuk oleh guru tadi.
Namun walau aku berjalan lebih dekat, dia sama sekali tidak tergangu. Dia sibuk dengan buku di tangannya.
Canggung.
Itulah yang aku rasakan. Semakin dekat, semakin bingung, apa yang akan aku lakukan.
"Ehekmm...boleh aku duduk di sini?" Basa basi dengan gugup.
"Guru tadi sudah menunjuk ke sini, tidak usah bertanya." Balasnya
'Dingin sekali.' Itu satu kata untuknya
Akhirnya aku memutuskan untuk duduk.
'Apa yang harus aku lakukan yah?'
'Kenalkan diri lagi?'
'Apa diam aja?'Aku terus berbicara dalam hati.
Akhirnya aku memutuskan satu hal.
"Ekhmmm... kenalkan namaku taehyung. Siapa namamu?" Ucapku sambil melihat kearahnya.
"Berisik! Aku juga dengar tadi!" Marah
Aku langsung memutuskan untuk diam dan mulai mengeluarkan buku-buku dari tasku.
Lebih baik aku tidak usah berbicara lagi dengannya.
Tak lama guru masuk dan pelajaranpun di mulai.
Kringg...kring....kring...
Sudah lebih dari lima jam, kita semua terjebak dalam ruangan ini.
Bel sekolah yang menandakan istirahat, benar benar surga bagi siswa.
Terlihat dari semua siswa yang jenuh, menjadi bahagia saat mendengar suara yang nyaring itu.
Aku pun melirik ke teman sebangku ku dengan penasaran.
' Apa dia juga senang jam istirahat?'
Walau aku melihat tak ada senyumnya, tapi terlihat dia membereskan buku-bukunya dengan rapih dan mulai berdiri.
"Awas!" Ucapnya kepadaku
Aku kaget dan refleks langsung berdiri. Dia melewatiku dan berjalan keluar.
Setelah dia keluar, aku kembali duduk.
Kenapa aku tidak keluar?
Yap, aku memang memutuskan untuk tidak beristirahat di luar. Walaupun datang ke kantin, aku tidak akan bisa membeli makanan di sana.
Kenapa??
Masalahnya adalah uang.
Aku bukan anak kaya yang bisa membeli makanan semauku. Sekolah ini adalah sekolah elit yang mempunyai banyak siswa kaya dan fasilitas level atas.
Aku yakin makanan di kantin sini tidak akan cukup untuk ku beli.
Mungkin kalian bertanya, kenapa aku bisa masuk ke sekolah ini dengan keadaanku yang miskin?
Jawabnnya hanya satu dan merupakan rahasia terbesarku.
Kemiskinanku hanya untuk diriku saja.
Kalian pasti bingung?
Jangankan kalian, akupun juga bingung dengan kehidupanku yang berbeda tidak seperti orang lain.
Berbeda gimana sih??
Aku juga seperti yang lain. Aku punya ibu, aku punya hyung dan aku punya appa.
Namun, aku memiliki dua ibu. Ibu kandung dan ibu tiriku.
Kok, aku punya dua ibu??
Jawabanya, karna aku adalah anak haram.
TBC
Aku mengambil beberapa gambar referensi dari google.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Smiling
FanfictionAku hanya orang yang ingin mempunyai kehidupan seperti jimin. Mempunyai teman dan keluarga yang hangat. Apa aku bisa? #brothership #friendship