four : dasar gila

31 1 2
                                    

Masih di lapangan chenle masih tak mengerti kelakuan sang saudara nya itu apalagi haechan yang sudah duduk astaga bisa-bisanya Jeno seperti itu bisa-bisa kembali perang dunia dengan ryujin lagi besok baru juga damai beberapa jam yang lalu

"Apa yang dipikirkan nya?" tanya renjun sang kakak tertua

"Kalo lu bingung apalagi kita anjing" jawab haechan diakhiri dengan umpatan dan chenle menggelengkan kepalanya apakah nanti chaeryeong akan marah jika kakaknya di perlakukan seperti tadi? Merepotkan itulah yang dipikirkan chenle sekarang

"Abang lo kabur kemana chen?" tanya mark lalu chenle menoleh lalu menatapnya tajam seakan menyuruh mark diam karena para saudaranya saja tak tahu pikiran Jeno apalagi dia

"JUNKYU" teriak keras renjun saat melihat sepupu soobin singkat saja ibu soobin adik ayah junkyu

"Apaan?" tanya junkyu saat sudah berada dihadapan renjun

"Tau si Jeno kenapa gak lu? Daritadi kan lu nonton" tanya renjun dan junkyu tersenyum kecut akan pertanyaan itu

"Kang taehyun yang dikasih tau cuma tim dadakan nya aja" gumam junkyu tapi masih bisa terdengar jelas ditelinga renjun

Renjun melihat sekitar ahh sudah sepi ternyata maksudnya para fansnya sudah menghilang

"To the point, gw gak sebodoh itu tapi kali ini boleh lu bilang gw bodoh karena Jeno sulit ditebak" ucapan renjun membuat junkyu agak terkejut temannya ini sangat sensitif, oke besok² tidak lagi ia membuat renjun penasaran sampai berkata seperti itu karena seram menurut junkyu

"SHUHUA!"

"YA!?"

Seorang gadis menyahut saat junkyu meneriakkan nama gadis itu dengan jelas lalu renjun dan yang lain menatap kearah sumber suara terlihat soobin yang menggenggam tangan shuhua dengan erat

"JADI ELO SHA?" teriak penasaran haechan, shuhua tambah gak ngerti dong apa maksudnya

"SHUHUA LO KELUAR DEH!" usir hyunjin sungguh chenle ingin ikut berteriak namun hemat suara saja takut besok ada yang baru

"APAAN BAH!? GW DARITADI JUGA DISINI!" Teriak shuhua seakan tak Terima dia diusir

"jun tahan emosi lo" peringatan taehyun membuat yeonjun berhenti melangkah

Jika ditanya siapa yang seram di lapangan sekarang jawabannya hanya ada 4 orang yang masih bungkam

Chenle, renjun, junkyu, yeonjun mereka jarang sekali mengamuk namun saat terakhir kali mereka berkelahi dengan seseorang, bukannya lawannya hanya terluka ringan tpi menjadi koma dirumah sakit

"KAK SHA, MENDING PERGI INI SUASANA GAK MENDUKUNG! LU PACARAN APA GIMANA SIH KAK?!" beomgyu berteriak menyuruh shuhua untuk pergi karena melihat chenle renjun junkyu hanya menonton dan yeonjun yang hampir bertindak

'astaga jangan sampai nih 4 bocah ngelawan cewe anjrit, iya kalo adu bacot lah kalo adu fisik gimana tenangin nya coba? Yang ada dirumah sakit ntar ini blom ada jaemin klo tambah tuh anak tambah bahaya' batin mark

"KALO IYA?! BOCIL GAUSAH URUSIN HIDUP GW DEH" astaga rasanya beomgyu ingin mengutuk mulut shuhua saja apa dia belum tau kalau yeji itu udah dianggep adek/kakak sama para temennya ini jadi pasti dibela bahkan waktu itu yeji menangis karena mantannya saja hyunjin bertindak sampai ke hukum

Shuhua turun ingin rasanya mark berteriak untuk lewat pintu atas saja disini sudah tak nyaman, yeji punya teman namun asing karena semuanya melindungi dari belakang

"Apaan sih bocil? Ama kalian juga? Gw ama soobin emang pacaran" ucap shuhua dengan polosnya

Sedangkan beomgyu ingin memberi selotip saja mulut kakak sepupunya itu tak tepat

"Sha, abis lo ama gw" ancam junkyu dia merasa tak enak pada yeji, pandangan yeji itu tajam dan dia tak bodoh pasti tau apa yang dilakukan soobin, junkyu melenggang pergi

Chenle merasa tak guna melawan wanita nanti nangis dikira KDRT kan repot dipukul saja belum baru juga dibentak, akhirnya chenle pergi menyusul junkyu dengan hyunjin serta mark tak lupa taehyun

"Kak, abis lo sampe rumah" ancam beomgyu lalu pergi begitu saja kan tak guna juga melawan sepupunya bisa² Ayah shuhua marah padanya

Renjun menatap tajam shuhua membuat yang ditatap merinding

"Yakin lo yang pertama ?" tanya yeonjun lalu meninggalkan lapangan indoor itu dengan renjun

Sepi, shuhua terkejut

"Yang? Aku salah?" tanya shuhua dan soobin menggeleng

"Engga sha, kamu gak salah gapapa kok emang mungkin mereka belum nerima kamu, maaf kamu belum bisa jadi prioritas sekarang" ucapan soobin membuat shuhua tenang lalu tersenyum

"Aku tunggu" ucap shuhua lalu berlari kecil untuk keluar dari lapangan dengan soobin yang terkekeh gemas

—————
Aku melihat yang dia lakukan setidaknya aku sudah tak ada hubungan lagi dengannya
—————

Begitu hening suasana di mobil, jeno menyetir sedangkan yeji menatap ponselnya ia sedang menonton drama nya

"Kepala lo masih sakit?" tanya Jeno untuk memecahkan keheningan jika disuruh jujur ia benci keheningan

"Engga sih, tapi lo lempar bolanya pake tenaga anjir" jawab yeji diakhiri umpatan nya, Jeno terkekeh mendengar Jawaban yeji

"Kalo engga pake tenaga ntar gabisa kena kepala lo, kan targetnya kepala lo" sahut Jeno lalu kembali fokus pada jalannya, dan yeji mendengus sebal lalu Mempouse dramanya memilih melihat jendela untuk menatap jalanan yang lumayan ramai sekarang

"Sampai rumah" ucap jeno, sebenarnya ia ingin mengajak yeji berjalan-jalan karena yeji bilang ia bisa berganti di resto namun mengetahui jisoo datang kerumah ia mengurungkan niatnya, ia akan melindungi telinganya dulu

"Oh? Makasih" singkat yeji lala keluar dan melambaikan tangannya singkat kemudian memutar badannya kembali berjalan menuju pintu masuk rumah nya dengan sedikit tergesa-gesa karena jennie mengomel di pesannya

Jeno tersenyum singkat saat yeji berterimakasih lalu membalas lambaian singkat itu dan melajukan Mobil nya kembali, berbeda dengan yeji, jeno malah harus mendengar omelan yuta lewat telfon telinganya seakan pecah suara yuta tidak main² jeno teringat mantan kakak iparnya siapa lagi kalo bukan jisoo, jisoo punya mantan yang bikin elus dada kalo udh bikin dia ngomel, suara nya mungkin gabakal sekeras yuta tpi omelan nya lebih panjang

'Jeno! Lama sekali! Istriku kasian menunggu sialan! Wanita tak boleh menunggu pria terlalu lama! Kau gila!"

"Hyung, ku tutup dulu, aku sedang menyetir sialan! Berhentilah mengomel."

Tutt

Jeno memutuskan sepihak masa bodoh yuta akan tambah rame nanti dirumah, jeno membuka dashboard mobilnya dan mengambil roti didalam ia belum makan siang itu lah yang terpenting

Menyalakan mode otomatis pada mobilnya lalu melepas tangannya dari setir dan membuka roti nya lalu memakannya habis

Tenang itu mode otomatis menyetir sendiri jadi jeno tidur pun tak masalah selagi mode itu menyala

Jeno menghela nafas beratnya entah apa tujuan ayahnya membuat pertemuan dengan keluarga Lee ini yang penting itu tidak merugikan apapun ia cukup lelah dengan kegiatan kuliahnya, dan jeno tertidur. Untung mobilnya dapat menghafal alamat rumah.

..

Tambah gak nyambung, bomatlah

house [itzy and nct dream Ft. Nakyung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang