07

4 2 0
                                    

"Kiw!"

Nana yang baru saja keluar dari rumah langsung menoleh ke arah sumber suara, dilihatnya Arkan yang duduk dimotor seraya menyisir rambutnya keatas dengan jari-jarinya.

"Mau kemana neng? Mau abang anterin kagak?" tanya Arkan dengan senyum jahilnya.

"Gue nggak jadi deh Ar" ucap Nana lalu membuka pintu gerbang.

"Eitss! Canda Na, baperan amat lu" ucap Arkan, Nana hanya menatap tajam Arkan.

"Buruan ayo, jangan ngeliatin gua gitu. Ntar suka, gua ga bisa tanggung jawab ye" ucap Arkan.

"Dih, pd parah. Kayak banyak yang suka aja lo" cibir Nana.

"Wahhh ngeremehin" ucap Arkan.

"Udah buruan ayo" ucap Nana setelah duduk.

"Pegangan dulu Na, biar ga jatoh" perintah Arkan.

"Di sini ya" ucap Nana seraya memegang leher Arkan.

"Gila Na, lu mau bunuh gua?" tanya Arkan kesal.

"Canda sayang" ucap Nana lalu tertawa.

"Pegangan yang bener" ucap Arkan.

"Nggak ah, emangnya gue anak kecil?" protes Nana.

"Terserah lu dah"

******

"Mau sate ga Na?" tanya Arkan.

"Boleh lah" jawab Nana.

"Ya udah kita makan di sana aja" ucap Arkan.

"Iyaa, gue ngikut aja" ucap Nana. Arkan pun memarkirkan motornya.

"Lu mau sate apa Na?" tanya Arkan.

"Kambing deh" jawab Nana.

"Sate kambing dua porsi Bang" ucap Arkan ke Abang sate.

"Siap mas, tunggu yak" ucap Abang sate.

"Iya bang"

Arkan dan Nana pun duduk di kursi yang telah disediakan, lumayan banyak juga yang mengantri untuk makan sate. Mungkin karena rasa satenya yang enak jadi banyak yang beli.

Nana yang asik melihat sekitar tiba-tiba terhenti saat melihat sepasang kekasih yang baru saja selesai makan sate.

"Na? Lu kenapa?" tanya Arkan.

"Hah? Oh. Gapapa" jawab Nana.

"Ngeliatin siapa sih?" tanya Arkan lagi.

"Bukan siapa-siapa, gue salah liat" jawab Nana lalu memeriksa handphonenya.

You
Lo dimana?

Haykal
Di luar cari makan, bunda juga nitip tadi

You
Ohh. Sama siapa?

Haykal
Sendiri, kenapa?

You
Ga, gapapa

"Ohh dia boong sama gue" batin Nana.

Nana tau persis Haykal, dia yakin itu Haykal. Motornya juga sama seperti motor yang sering Haykal pakai.

Nana ingin mengelak pikiran yang ada di otaknya, tapi tetap saja dia tidak bisa berpikir jernih.

"Tenang Na, mungkin itu sepupunya" batin Nana.

Tbc...
Gaje ga sih?:"

NANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang