09

2 2 0
                                    

"Na, ngapain sih kita disini? Males banget" gerutu Arkan.

"Kita ngadem disini dulu Ar, nanti baru kita cari makan" ucap Nana.

"Makan dimana?" Tanya Arkan.

"Yang jelas jangan disini mahal, kita makan warung pinggir jalan aja murah udah gitu kenyang" jelas Nana serius.

"Nahh bagus, jangan di mall makannya. Mahal ga kenyang" ucap Arkan diiringi dengan tawa.

"Kita harus menghemat uang jajan bro" ucap Nana menyenggol lengan Arkan.

"Yoi, kalau nggak hemat kita yang rugi ahahaha" ucap Arkan membenarkan.

"Ehh wait" gumam Nana.

"Kenapa Na?" Tanya Arkan bingung karena Nana yang menghentikan langkahnya.

"Na? Kenapa? Kok berhenti?" Tanya Arkan namun tak digubris oleh Nana.

"Oi Na?! Mau kemana?!" Seru Arkan kaget melihat Nana seketika berlari, Arkan pun berlari mengejar Nana.

"Haykal!" Seru Nana dan berhenti tepat didepan Haykal dan seorang gadis yang digandengnya.

"Ohhh... Jadi ini bunda lo?" Tanya Nana dengan nada sinis. Haykal yang sedari tadi terkejut dengan kehadiran Nana.

"Na, lu ngapain? Ini siapa? Jangan asal labrak elah" ucap Arkan menenangkan Nana.

"Lo diem Ar!" Arkan terdiam, melihat Nana meneriakinya dengan wajah menahan marah.

"Gue baru tau kalau bunda lo semuda ini" ucap Nana sinis.

"Kenapa diem? Kenapa nggak jawab!" Kesal Nana.

"Na... Tenang dulu, gue bisa jelasin" ucap Haykal.

"Apa lagi yang harus dijelasin?! Semuanya udah jelas, dia pacar lo kan?! Pacar yang ke berapa hah?!"

"Harusnya gue percaya sama omongan adik gue, kalau lo itu cowok yang nggak baik!!" Ucap Nana mendorong dada Haykal.

"Iya! Gue emang cowok ga baik! Kalau Lo tau itu kenapa lo masih mau dibodohi?!" Ucap Haykal kesal.

"Iya dia pacar gue! Emang kenapa! Lo aja yang bodo percaya sama gue!" Nana berusaha menahan air matanya.

"Dari awal juga gue deket sama lo karena gue gabut, lo itu cuman pelampiasan!" Ucap Haykal menunjuk-nunjuk Nana.

"Hei bro maksud lo apa hah!" Arkan kesal lalu menarik kerah baju Haykal.

"Berani nya sama cewe. Lemah lu bro!" Kesal Arkan dan sudah siap dengan kepalan tangannya.

"Udah Ar, kita tinggalin aja cowok brengsek ini! Nggak ada gunanya" ucap Nana menarik Arkan walaupun pipinya dibanjiri air mata.

"Dan lo! Lo sama aja kayak gue, lo cewe bodo juga! Ada banyak cewe lain selain lo yang jadi pacar Haykal!" Ucap Nana pada gadis disebelah Haykal yang sedari tadi diam terpaku.

"Mending lo putusin aja dia! Cowok brengsek kayak dia nggak usah dipertahankan!" Ucap Nana kesal lalu pergi meninggalkan mereka dan menarik Arkan menuju parkiran mall tersebut.

Nana menangis sesenggukan tanpa memperdulikan pandangan orang lain, dia benar-benar sakit hati. Sesampainya diparkiran Arkan langsung memeluk erat Nana. Tangis Nana semakin kencang didalam pelukan Arkan.

"Nangis aja sepuas lu Na, gua bakal selalu ada buat lu" ucap Arkan mengelus punggung Nana.

"Jangan ditahan, nangis aja sepuasnya" ucap Arkan lagi lalu beralih mengelus rambut Nana.

Tbc....
Greget ga? Hahaha
Percaya lah, Nana itu gue:v

NANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang