Satu

774 57 0
                                    

Di sebuah jembatan, Osamu yang sedang berjalan pulang kerumah nya melihat seseorang yang berdiri dipinggir penghalang jembatan dan bersiap untuk melompat.

"Hey! Hentikan!" teriak Osamu, tapi orang itu sudah melompat.

Byur!

Tanpa pikir panjang Osamu ikut melompat dan membawa pria tadi ke pinggiran.

"Haah.. Hah.. Uhuk.."

"Kenapa melompat?! Kau ingin mati?!"

"Tidak ada urusannya denganmu! Aku sudah tidak punya alasan lagi untuk hidup!"

"Kalau begitu jadikan aku alasanmu untuk tetap hidup." ucap Osamu dengan wajah datar.

"Siapa namamu?"

"Miya Osamu dan kau?"

"Suna... Suna Rintarou.."

"Baiklah Suna.. Aku pergi dulu! Tsumu akan marah kalau aku terlambat pulang, dah!"

Suna terdiam, dia tidak menyangka akan seperti ini. Untuk pertama kalinya Suna mendapat perlakuan seperti ini, seketika dirinya tersenyum mengingat Osamu.

.
.

"Aku pu-"

"Osamu! Darimana saja kau?! Dan kenapa tubuh mu basah seperti ini?!"

"A-"

"Ganti dulu pakaian mu! Ayo cepat!"

Dengan tidak sabaran Atsumu menarik Osamu kekamar dan menyuruhnya mengganti pakaian sementara dirinya menyiapkan susu hangat.

Beberapa menit kemudian Osamu datang dan ikut duduk disofa.

"Sekarang katakan."

Ini yang Osamu tidak sukai dari Atsumu, jika dia terlambat pulang semenit saja maka dia akan ditanyai berbagai macam hal. Karena Atsumu yang seperti ini akan sulit ditanganinya akhirnya Osamu menceritakan semuanya tapi dia tidak menyebut namanya.

"Jangan lakukan itu lagi!"

"Tapi bagaimana kalau dia mati?"

"Kalau begitu bagaimana dengan mu yang ikut melompat? Bisa saja kau tidak selamat!"

"Itu..."

"Haaahh... Jangan lakukan lagi mengerti?"

"Iya..."

"Dan juga kau baru dikampus jadi jangan jauh-jauh dariku."

"Aku bukan anak kecil lagi!"

"Kau akan tetap anak kecil dimataku."

.
.

Saat dikampus, Atsumu benar-benar tidak melepaskan Osamu dan memegang tangannya saat keluar kelas. Dia benar-benar memperlakukan Osamu layaknya anak kecil.

Selama dikantin, Osamu tidak berbicara sedikitpun meskipun ada teman Atsumu yang makan dimeja yang sama dengan mereka.

"Samu-chan, kenapa diam saja?" tanya Oikawa yang melihat Osamu berhenti makan padahal makanannya masih tersisa cukup banyak.

"Apa perutmu sakit?" kali ini Atsumu yang bertanya.

Osamu tidak menjawab keduanya karena sibuk memperhatikan pria yang dikenali nya. Suna Rintarou.

'Kami satu kampus?'

"Osamu?"

'Tampan.. Ah! Apa yang kupikirkan! Tidak mungkin aku menyukainya! Dia juga seorang pria, sial..'

"Osamu."

Osamu yang mendengar suara Atsumu kini menoleh kearah kakaknya, bukan hanya dia yang terkejut tapi semua yang ada dimeja itu ikut terkejut mendengar suara Atsumu.

"Oh.. M-maaf.."

"Haahh.. Kenapa melamun?"

"Tidak, tidak ada apa-apa.."

Saat kembali ke kelas, Osamu melihat Suna yang duduk tepat dibelakang tempat duduknya.

"Permisi.." panggil Osamu

"Hmm.."

"Ini aku.. Osamu.."

Suna yang mendengar nya langsung berdiri dari posisinya membuat seisi kelas terkejut.

"Miya... Osamu?" gumam Suna

"Apa ka- hey!"

Osamu langsung ditarik oleh Suna meninggalkan Atsumu yang baru saja datang.

"Kau mau membawa adikku kemana brengs*k!"

.
.

"K-kenapa membawa ku ke gudang?"

"Sepertinya kita berjodoh." ucap Suna tiba-tiba dengan smirk diwajahnya.

"Ha?"

Disaat Suna ingin berbicara kembali tiba-tiba saja tumpukan kardus yang ada disamping Osamu oleng ingin menimpa dirinya. Suna yang menyadarinya langsung memeluk Osamu dan membuat mereka berada dalam posisi yang agak...

Brak!

Atsumu yang datang dan melihat mereka dalam posisi seperti itu langsung salah paham dan menarik Osamu menjauh dari Suna.


TBC.

Posisi yang kumaksud
Suna ada diatas Osamu dengan Osamu yang berbaring dilantai.

My Grey - SunaOsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang