Lima

244 32 4
                                    

"Kami sempat kehilangan dirinya.. Tapi sekarang dia sudah kembali lagi tidak perlu terlalu khawatir, Osamu akan dipindahkan jadi tunggulah." jelas Sakusa yang hanya diangguki oleh Atsumu.

Suna yang masih menundukkan kepalanya sedikit lega karena Osamu tidak pergi.

.
.

Selama seminggu ini Atsumu sama sekali tidak memperbolehkan Suna untuk menemui Osamu, meskipun begitu Suna tetap datang kerumah sakit dan memperhatikan Osamu dari luar kamar.

"Kubilang berhentilah datang." ucap Atsumu tiba-tiba.

"Setidaknya d-dengarkan aku dulu, Atsumu!"

"Apa yang harus kudengarkan darimu?"

"Dengar, itu hanya kesalahpahaman!"

"Dan kesalahpahaman itu membuat adikku harus terluka! Sekarang pergi." ucap Atsumu penuh penekanan diakhir sebelum masuk kekamar Osamu.

Dengan lesu Suna berjalan ke cafetaria yang ada disebelah rumah sakit.

"Rin~"

Tanpa memperdulikan panggilan itu Suna duduk disalah satu kursi dipojokan dan berpikir apa yang harus dilakukannya.

"Rin~ kena-"

"Tidak bisakah kau diam?"

"Aku akan diam jika kau menciu-"

Suna menatap tajam wanita itu dan berkata

"Kau. Karena kau kekasih ku harus terluka!" Suna berusaha untuk tidak terlalu berteriak dan menarik perhatian pelanggan lainnya.

"Aaa.. Maksudmu pria jal-"

Plak!

Suara tamparan yang keras itu langsung menarik perhatian seluruh orang yang berada di cafe, wanita yang bernama Yūki Akuya itu jatuh tersungkur kelantai sambil memegang pipi kirinya yang berdenyut.

"Karena kau.."

Flashback

"Hmm.. Kapan Samu akan sampai ya.. Kenapa aku gugup sekali..?" Suna tanpa henti berpikir bagaimana seharusnya dia memberikan cincin yang telah disiapkan nya.

Tapi ketika berbalik, seorang wanita tiba-tiba memeluk nya dan tersenyum.

"Ketemu~"

"Apa yang kau lakukan disini?"

Suna kenal dengan Yūki ketika sedang berada di perusahaan keluarga Suna, disana Yūki langsung jatuh cinta kepada Suna tapi karena sifatnya yang sangat manja, caper, cengeng dan pengadu.

Suna tidak menyukai nya, terutama saat Yūki dengan sengaja mendorongnya dan tanpa sengaja menabrak ayahnya sampai menjatuhkan gelas yang dipegangnya. Disana ayah Suna berkata 'tidak apa-apa.' sambil tersenyum.

Tapi ketika sampai dirumah, ayahnya langsung memarahi Suna dan berkata telah mempermalukan dirinya didepan teman-temannya.

"Boleh kupanggil nama mu?"

"Tidak."

"Rin, aku mencintaimu!"

"Kenapa kau-"

Dan disanalah tragedi ini dimulai.

Flashback end.

.
.

3 bulan kemudian.

Selama 3 bulan, Suna selalu datang untuk menemui Osamu yang masih belum tersadar, dan terkadang Atsumu melarang Suna untuk berhenti datang tapi langsung ditolak.

"Osamu... Kumohon bangunlah... Kau sudah tidur terlalu lama, aku... tidak kuat melihatmu seperti ini terus.." lirih Suna yang masih memegang tangan Osamu dan sesekali menciumnya.

Setelah beberapa menit, Suna memutuskan untuk keluar tapi niatnya dia urungkan karena melihat Osamu membuka kedua matanya dengan perlahan. Dengan segera Suna memencet tombol samping kasur dan tidak lama kemudian dokter dan perawat lainnya masuk kekamar.

Atsumu yang baru datang bersama Sakusa tentu terkejut karena ada banyak orang didepan kamar dimana Osamu dirawat.

"Biarkan aku lewat..!" Atsumu

Saat masuk kekamar inap Osamu, dengan perasaan campur aduk Atsumu langsung berlari dan memeluk adiknya yang masih terbaring.

"Syukurlah... Kau benar-benar membuat ku khawatir.."

Suna dan Sakusa yang melihat nya hanya tersenyum dibelakang sana, tapi senyuman itu menghilang seketika saat mendengar perkataan Osamu.

"Kalian... Siapa..?"


TBC.

My Grey - SunaOsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang