Dua

388 49 0
                                    

"Osamu! Apa kau terluka?!" tanya Atsumu panik seraya memeriksa tubuh Osamu.

"T-tidak apa-apa.." Osamu menunduk, wajah nya juga memerah.

Atsumu segera membawa Osamu ke uks meninggalkan Suna yang masih terpaku disana.

"Aku tidak dianggap..."

.
.

Dalam perjalanan ke uks Atsumu bertemu dengan ketua osis, Kita Shinsuke.

"Mau kemana terburu-buru seperti itu, Atsumu?"

"Uks, sampai nanti Kita-san!"

Sesampainya didepan pintu uks, Atsumu langsung membuka pintu dengan kasar. Untung nya sedang tidak ada yang berjaga. Atsumu mendudukkan Osamu diatas kasur dan mengambil obat tetes mata karena dia melihat Osamu terus menggosok kedua matanya.

"Sepertinya kemasukan debu.." ucap Atsumu sambil meneteskan obatnya.

Bagi Osamu, Atsumu itu seperti memiliki kepribadian yang lain atau bisa disebut Atsumu seperti memiliki kepribadian ganda. Akan ada waktu dimana Atsumu akan bertingkah konyol, tidak bisa diam, berisik. Tapi jika ada suatu hal yang bersangkutan dengan Osamu, Atsumu akan sangat serius dan tatapan matanya membuat orang-orang akan takut melihat nya.

Tapi Osamu tahu, kakaknya itu tidak memiliki kepribadian ganda.

"Masih ada yang sakit?" Atsumu

"Kepalaku agak pusing.." ucap Osamu sambil memegangi kepalanya yang memang sudah pusing saat dia masuk ke uks tapi ditahan.

"Aku akan menemani mu disini."

"Tidak, kembalilah ke kelas."

"Tapi.."

Atsumu yang melihat wajah adiknya yang memelas membuat Atsumu tidak tega dan akhirnya mengalah.

'Ukh.. Curang!' batin Atsumu

.
.

Dilorong menuju uks, Suna dengan santainya berjalan tanpa memikirkan pelajaran yang sedang berlangsung. Awalnya dia ingin masuk kelas tapi melihat Osamu tidak ada dia memutuskan untuk bolos dan ke uks untuk tidur.

Tapi siapa sangka, begitu membuka pintu uks dia melihat Osamu yang sedang tertidur dengan tenang. Dengan perlahan Suna mendekat kearah Osamu dan mengelus pipinya yang agak tembam.

"Hmm.."

Mendengar suara leguhan Osamu dengan cepat Suna menyingkirkan tangannya dan memutuskan untuk duduk dikursi lalu memperhatikan Osamu yang sedang tidur dari dekat.

"Cantik..." gumam Suna tanpa sadar.

Suna dengan setia masih memandangi wajah Osamu sampai jam pulang, ketika mendengar seseorang menuju ke uks dia keluar dari jendela dengan hati-hati. Uks yang mereka tempati ada dilantai satu.

"Oh, masih tidur ya. Hey Kuroo bawa tas kami!"

"Kenapa menyuruh ku?"

"Aku akan menggendong Samu, lagipula kita bertetangga." setelah itu Atsumu dibantu Kuroo untuk menaikkan Osamu ke punggung nya.

"Kenapa kau tidak membangunkan nya saja?" tanya Kuroo yang masih tidak terima disuruh-suruh oleh Atsumu.

"Sangat jarang Osamu tertidur sepulas ini."

Kuroo hanya diam, dia sudah mendengar nya dari Atsumu kalau setiap malam Osamu akan terbangun dan akan sulit untuk tidur jadi kadang Atsumu akan menemani Osamu sampai adiknya itu tertidur.

.
.

Di kediaman Suna

"Pulang juga kau. Kadang aku berharap kau tidak kembali."

"Tenang saja bu, aku ke sini hanya untuk mengambil barang-barang ku."

Suna mengemasi semua barang yang penting saja, sisanya bisa dia beli. Dia juga tidak perlu khawatir soal uang karena dia memiliki sebuah bar yang sangat terkenal dan juga beberapa penthouse.

"Aku pergi."

"Ya ya, pergilah."

"Kau boleh tetap menggunakan nama 'Suna' tapi jangan muncul dihadapan kami lagi, jika kau mati jangan mengharapkan kami datang ke pemakanan mu."

'Tentu saja.. Ayah.. Tapi aku akan tetap hidup, demi orang yang kucintai.'

TBC.

My Grey - SunaOsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang