"Jangan ikut campur Omi!"
"Osamu tidak akan bisa terus bersamamu. Berikan Suna kesempatan."
"Baiklah! Tapi jika kau membuat nya sedih ataupun membuat nya terluka aku tidak akan segan-segan padamu!"
Setelah mengatakan itu Atsumu pergi meninggalkan mereka berdua, perkataan Sakusa memang benar dia tidak bisa selamanya bersama Osamu, adiknya juga pasti akan menikah.
"Bagaimana bisa kau bersama dengan nya?" tanya Suna heran.
"Entahlah, aku juga tidak tahu."
.
.Sejak hari itu, Suna sering mengajak Osamu keluar untuk sekedar jalan-jalan bersama.
Seperti hari ini, Osamu sudah siap untuk bertemu Suna ditaman dan tak lupa dengan senyuman diwajahnya.
"Pulang lah sebelum jam 10!" teriak Atsumu dari dapur.
"Iya!"
Dalam perjalanan ke taman Osamu berpikir kemana dia akan jalan-jalan bersama dengan Suna hari ini, mungkin pantai? Atau.. Kebun binatang? Osamu terus memikirkan nya dan tanpa sadar dirinya sudah sampai di taman.
Diapun segera mencari keberadaan Suna dan bergumam kecil.
"Rin.. Kau dimana? Hmm.. Oh! Disana.. Ri-"
Osamu terdiam.
"A-apa-apaan..?"
Disana. Dibawah salah satu pohon yang ada ditaman, Osamu melihat Suna berciuman dengan seorang gadis.
"Rin, aku mencintaimu!"
"Kenapa kau-" ucapan Suna terhenti ketika melihat Osamu yang berdiri mematung disana.
"Bodoh... apa yang kuharapkan? Banyak gadis cantik diluar sana dan kenapa Rin harus bersama diriku.. bodoh.." tanpa sadar Osamu menangis dan meninggalkan area taman.
.
.Suna terus mencari sampai sore tapi tidak menemukan apapun, seharusnya dia berusaha untuk menghindari gadis tadi.
"Ayolah... Samu kau ada dimana..." gumam Suna.
"Padahal dia terlihat masih sangat muda.." ucap salah satu ibu-ibu disana.
"Benar.." teman ibu-ibu tadi menimpali.
Karena penasaran akhirnya Suna bertanya kepada mereka apa yang terjadi ditengah jalan yang ramai itu.
"Permisi.. kenapa disana sangat ramai?"
"Ah.. ada seorang anak muda yang tertabrak mobil saat hendak menyebrang. Dia berlari sambil menangis." ucapnya dengan wajah sedih.
"Dia.. S-seperti apa?"
"Oh! Dia memakai hoodie berwarna hitam, wajah nya menggemaskan, lalu rambutnya berwarna abu-abu."
Mendengar hal itu Suna langsung berlari ke keramaian untuk memastikannya sendiri.
"Permisi.. Permisi.."
Mata Suna langsung terbelalak dan hendak menerobos tapi langsung ditahan oleh petugas disana.
"Tidak.. Ukhh!" Suna langsung berlari ke mobil nya dan pergi kerumah sakit yang diberitahu kan.
.
.Osamu pov
"Hiks.. Hiks.. Kenapa..?"
Tanpa sadar aku terus berlari tanpa menoleh sedikitpun, aku bahkan tidak mendengar teriakan orang-orang yang menyuruh ku berhenti.
"Hey nak! Awas!"
Brak!
Tubuhku rasanya melayang.. kenapa aku harus teringat dirinya..? Tsumu maafkan aku..
"Cepat telepon ambulans!"
Suara orang-orang yang panik semakin terdengar ditelingaku.. diamlah..
Rin?
Apa kau membenci ku? Tapi kenapa? Tidak apa-apa hehe.. bukan berarti aku harus membencimu juga kan?
Osamu pov end
.
.Lorong rumah sakit terasa dingin, Suna duduk dengan kepala menunduk. Dia sudah memberitahu Atsumu, Atsumu? Dia langsung menghajar Suna karena tidak bisa menjaga adiknya dengan baik.
"Kupercayakan adikku padamu.. tapi apa ini?"
"Maaf..."
"Kau!-"
"Atsumu!" panggil Sakusa.
"Omi..."
"Tidak apa-apa, aku akan masuk sekarang."
Sekedar info, rumah sakit yang mereka tempati sekarang adalah rumah sakit milik keluarga Sakusa.
Setelah 5 jam, Sakusa keluar dari ugd dan Atsumu langsung menghampiri nya.
"Omi.. Bagaimana?"
"Osamu..."
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Grey - SunaOsa
Fanfiction"Kadang aku bertanya pada diriku sendiri, 'Apakah aku bisa menemukan orang sepertinya lagi?' mungkin tidak hahaha..." Suna Rintarou Buat yang homophobic silahkan tinggalkan lapak. Mulai 16 November 2021 Selesai