Enam

288 34 3
                                    

Semuanya terkejut, Atsumu yang awalnya memeluk Osamu kini menegakkan tubuhnya dan menatap wajah Osamu yang terlihat lelah dan kebingungan.

"Osa-mu..?" ucap Atsumu dengan terbata.

Osamu yang panik ketika orang-orang yang tidak dikenali nya semakin mendekat mencoba untuk menjauhkan dirinya tapi segera ditahan Atsumu dan dokter langsung menyuntikkan obat penenang.

"D-dokter... Apa yang terjadi..?" tanya Atsumu yang masih menatap wajah Osamu.

"Benturan yang terjadi tidak terlalu keras dan hanya menyebabkan gegar otak ringan, tapi kami akan segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut lagi.." dokter tersebut kemudian membungkuk dan meninggalkan ruangan itu.

.
.

Besoknya, Atsumu pergi keruangan dokter yang bertanggung jawab atas Osamu dan Suna beserta Sakusa disuruh untuk menemani Osamu.

"Cepat atau lambat Osamu pasti akan mengingat Atsumu.." ucap Sakusa tiba-tiba.

"Aku tidak masalah, tapi mungkin tidak untukmu."

Suna yang mendengar nya hanya terdiam dan memikirkan bagaimana reaksi Osamu ketika Suna mengaku dia adalah pacarnya.

Osamu pov

Ughh.. Aku tidak suka bau obat-obatan. Yang kutemui kemarin itu siapa.. Semakin kupikirkan kepalaku semakin sakit.

Saat ku gerakkan jariku seluruh badanku rasanya sakit semua, saat hendak membuka kedua mataku seseorang berbicara dengan pelan.

"Kumohon samu... Hanya kau satu-satunya keluarga yang kupunya, adikku.. Jadi jangan melupakan ku terlalu lama, ya..?"

Adik? Aku? Hey.. Kenapa kau berkata dengan nada seperti itu?

Saat aku membuka kedua mataku, terlihat agak samar tapi orang yang wajahnya sama dengan ku.. tersenyum hangat dan mencium kening ku. Entah kenapa... Aku merasa nyaman dengan perlakuannya..

.

"Osamu apa-"

"Apa benar?"

"Hm?"

Bukannya marah atau kesal karena aku memotong pembicaraan nya dia malah tersenyum dan mengelus tanganku.

"Apa.. Kau benar-benar kakak kembarku?"

Osamu pov end

.
.

Atsumu yang mendengar nya seketika tersenyum lebar dan memperlihatkan giginya.

"Iya.. Aku adalah kakak mu, jadi jangan pernah merasa takut jika berada di dekat ku karena kakak akan melindungi mu Samu.." ucap Atsumu sambil mengelus pelan kepala adiknya itu.

"Lalu siapa mereka?" tanya Osamu kembali sembari melirik kearah Suna dan Sakusa yang sedari tadi duduk disofa.

"Oh.. Perkenalkan, orang yang berambut ikal itu bernama Sakusa Kiyoomi dan dia kekasih ku." jelas Atsumu.

Osamu kemudian melirik Suna dan kembali menatap Atsumu.

"Dan dia.. Suna Rintaro."

"Su-na Rin- Akhh!" Osamu langsung memegangi kepalanya yang berdenyut dan meremas sprei dengan kuat.

Atsumu yang melihat itu langsung panik dan Suna segera memanggil dokter sementara Sakusa memeriksa keadaan Osamu.

"Ughh.. Sa-kit... Tsumu hiks..."

"Osamu hey.. Kau akan baik-baik saja oke..?"

.
.

"Atsumu.."

"Omi.. Apa yang terjadi? Kenapa Osamu tiba-tiba seperti itu?"

"Begini.. Untuk sementara jangan menyebut nama orang itu (Suna) dihadapan Osamu."

Saat Atsumu dan Sakusa hendak masuk kekamar Osamu, seorang wanita datang dan berteriak-teriak tidak jelas.

"Rin! Kau dimana!? Ri-"

"Hey nona gila! Berhenti berteriak, disini rumah sakit!" ucap Atsumu kepada gadis itu.

"Memangnya kenapa ha?! Aku adalah putri tunggal dari keluarga Akuya! Dan Suna Ri-"

"Aku Sakusa Kiyoomi, pemilik dari rumah sakit ini. Ada urusan apa kau kesini?"

Atsumu memilih untuk masuk  menemani Osamu dan membantu nya makan.

"Apa yang kau lakukan disini Yūki?" tanya Suna yang baru kembali dari taman rumah sakit.




TBC.

My Grey - SunaOsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang