(END) MR.DIOR

25~26

"Terkirim ... cinta?" Jiao Qi memiliki garis-garis hitam di kepalanya, dan tahu bahwa barang itu akan berkata begitu, "Aku tidak, jangan bicara secara membabi buta."

Zhang Chenxi menghindari gelas di tanah dan mengeluarkan istri Xiaojiao. Dia dengan hati-hati meletakkannya di tempat tidur dan menyentuh wajahnya yang panas: "Ini bukan lelucon, sayang, kamu lihat bahwa suhu tubuhmu tidak normal."

"Itu mandi." Siapa yang tidak hangat setelah mandi air panas?

Marshal menghela nafas: "Kamu benar-benar cinta | itu tidak disembunyikan dariku. Feromonnya terlalu kuat dan aku punya beberapa masalah pernapasan."

"Kamu tawanan ..."

"Ini bukan sesuatu yang bisa kau tahan, jangan tahan, itu akan melukai tubuhmu," kata Zhang Chen dengan wajah malu memegang istri Xiaojiao, "Kamu tidak memiliki Alpha sebelumnya, jadi kamu tidak memiliki emosi. Ini akan sangat sengit. Sekarang saya berada di sisi Anda. Jika Anda tidak bergabung dengan saya, keadaan ini akan berlangsung tujuh hari tujuh malam. Anda akan mati. "

Jiao Qi tidak mau bicara, lakukan saja, dan kemudian diatur dengan serius oleh Zhang Dazheng, dia akan layu.

Namun, Marsekal Kekaisaran yang teguh bersikeras pada ritual tertentu. Dia tidak ingin Omega ditandai olehnya karena nalurinya, dan menatap mata istri muda itu dengan penuh kasih sayang, "Apakah kamu menyukai saya?"

"Sial, tidak suka aku bisa tinggal bersamamu selama tujuh tahun?"

“Sangat penting untuk menjawab dengan baik,” Zhang Chenzhang mengangkat orang itu dalam pelukannya dan memintanya untuk duduk berhadapan dengan dirinya sendiri. Meskipun kejam mengetahui bahwa si kecil menderita estrus, harus ditentukan untuk menandainya, yang merupakan kesopanan yang harus dijunjung oleh seorang pria terhormat.

Jiao Qi sedikit malu padanya, seolah-olah dia telah kembali ke pengakuan pertamanya. Si bodoh ini membuat permainan cacat mental baginya untuk bermain, dan berkata di langit kembang api, "Jiao Qi, aku menyukaimu, jadilah pacarku."

“Aku menyukaimu, apakah kamu menyukaiku?” Tuan Marshal bertanya lagi dengan gigih.

Dengan sedikit batuk, Jiao Qi perlahan meraih dan menangkap jari kelingking si penyerang tua: "Aku suka kamu."

Bercinta bukan berarti saling menyukai. Hanya cinta yang tidak seperti hubungan. Setiap hari saat Anda bertemu, Anda tidak bisa menahan senyum. Setelah mengatakan ini, Jiao Qi menemukan bahwa, meskipun tujuh tahun, ia masih memiliki kasih sayang yang hidup untuk orang di depannya.

Mendengar kalimat ini, Zhang Chenzhang jelas sangat senang, mengambil istri Xiaojiao kembali ke pelukannya, dan merayunya di telinganya: "Kalau begitu, izinkan saya menandai Anda? Tandai sepenuhnya, beri saya seorang bayi, oke? ? "

Hal semacam ini disebut tanda, dan ia menghanguskan jari-jari kakinya dengan jari-jari kakinya: "Aku tidak akan punya anak."

"Haha," tawa rendah, menyenangkan datang dari dadanya, dan Zhang Chenzhang membawa istri kecilnya ke ranjang, "Bodoh, karena kamu belum menikah denganku sebelumnya."

"Jangan gigit lehermu, kamu masih akan bekerja besok."

……………………