[Jay × Isa] Cemburu

157 7 0
                                    

Jay | IsaTeen Romance | 1K words | mood: :)))))

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jay | Isa
Teen Romance | 1K words | mood: :)))))

Summary:
Hari ini, Isa tampak aneh.


***


"Marah?"

Sebuah tumpukan buku mendarat di atas puncak kepala Isa yang tengah duduk merapikan alat tulisnya siang itu. Rencananya untuk bergegas ke lab komputer setelah tertinggal oleh kawan-kawannya karena ia perlu ke toilet terhalang akibat kepalanya terkena timpukan secara disengaja oleh seorang oknum yang Isa kenal baik suaranya.

Siapa lagi kalau bukan Jay?

Pasalnya, selama Isa lari terbirit menuju mejanya tadi, hanya Jay saja yang tengah duduk santai sambil menata tumpukan buku di mejanya begitu batang hidung Isa muncul dari balik pintu. Seakan cowok itu tak peduli kelas komputer sudah akan dimulai beberapa menit lagi.

Isa mendongak untuk memastikan dugaannya benar—pasalnya kalau bukan Jay, cerita ini akan berubah menjadi cerita horor. Tersangka kasus penimpukan itu justru memiringkan kepalanya agar muka tampannya terlihat jelas oleh kedua manik mata cewek di depannya, tak segera menjauhkan tumpukan buku-bukunya dari atas kepala Isa.

Begitu kedua pasang mata itu bertemu, Isa mematahkannya lebih dulu kurang dari dua detik mereka saling tatap. "Engga...," katanya sambil mempercepat laju tangannya memasukkan alat tulis dan mencari buku-buku yang dibutuhkannya selama kelas mendatang. Cewek itu seratus persen mengabaikan buku-buku di atas kepalanya karena tau Jay tak akan semudah itu melepaskan dirinya.

"Terus kenapa barusan pas masuk kelas ngehindarin tatapan gue? Tuh, nih. Sekarang juga." Tanya cowok itu memulai topik pembicaraan baru seolah mereka tak harus bergegas saat ini.

"Aku buru-buru. Kan bentar lagi mau kelas komputer," tak sepenuhnya berbohong, Isa menelan ludahnya. Takut asumsi benar Jay—bahwa saat ini Isa memang sedang marah, tepatnya kesal—diketahui pemilik senyum tertengil sejagat raya itu.

Jay sengaja tertawa keras mendengar jawaban cewek yang dikejar-kejarnya selama enam bulan ini. "Yang bener?" Tanyanya sambil memindahkan buku-bukunya dari kepala gadis cantik itu ke atas tumpukan buku Isa, menghalangi cewek itu untuk pergi dari tempat duduknya.

Isa mengangguk ragu, melirik Jay yang nenatapnya tengil dan pintu keluar kelas bergantian. Jujur saja ia ingin segera lari dan masuk ke lab komputer saat ini juga, tak berniat sedikitpun untuk meladeni Jay.

Bukan karena ia takut terlambat—karena baik Isa maupun Jay tahu pasti, lagi-lagi Pak Mingyu, guru mereka yang super sibuk itu, pasti akan datang terlambat seperti biasa—tapi ia hanya tak ingin melihat Jay sementara, untuk saat ini.

"Terus kenapa tadi waktu di lab kimia lo ngehindar kalo gue deketin?" Serang Jay lagi.

"Biasanya juga gitu."

A Taste of Love (A Collection)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang