EP6. HAYOO NGAPAIN DI KAMAR MANDI

277 4 0
                                    

   

     Ji Yeon menuju bandara dengan terburu-buru, hanya satu koper kecil yang bisa ia siapkan dengan waktu 20 menit, serta riasan simple dan outfit casual yang ia kenakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Ji Yeon menuju bandara dengan terburu-buru, hanya satu koper kecil yang bisa ia siapkan dengan waktu 20 menit, serta riasan simple dan outfit casual yang ia kenakan. 
     "Ahjumma, tolong jaga rumah ini ya" Kata Daddy sambil masuk mobil.
     "Nee !!"
     "Ji Yeon eodiseo ? Ji Yeon ahhh... Palli-waa" Daddy teriak.
     "Ahh aku belum pakai maskara. Ne daddy.. jakkanman !!!"
     "Palli palli, kita tidak punya waktu"
     "Daddy aku belum pakai maskaraaa.. !!" Ji Yeon muncul dengan wajah cemberut.
     "Ahhh sudahlah, pakai di mobil saja. Palli"
     "Daddy mah gitu 😌"
     "Mian.." Setelah semuanya siap, mobil yang menampung satu keluarga itupun melaju menuju bandara.
     "Dia bahkan tidak membalas pesanku" Jungkook duduk di ruang tamu dan melihat mobil Ji Yeon pergi.

...

     Singkat cerita, Ji Yeon sudah duduk di pesawat Jeju Air dan memperbaiki make up nya sebelum lepas landas. Tapi kemudian ia menjadi panik saat pramugari mengumumkan untuk "mematikan ponsel" sebelum terbang.
     "Aishh aku baru saja mau pakai maskara tapi pesawat sudah mau terbang" Ji Yeon terpaksa meletakkan maskara nya lagi untuk mengganti mode pesawat ponsel.
     "Oh ? Handphone eodiseo ?" Ji Yeon mencari di setiap saku celana dan tas nya.
     "Mommy. Handphone ku nggak ada" Ji Yeon ngadu ke mama nya.
     "Ji Yeon duduklah, pesawat mau terbang"
     "Aahhh handphone ku ketinggalan dirumah, eotteokhajji ?"
     "Sudah gapapa, kita ini mau terbang Ji Yeon-ah. Kok bisa handphone ketinggalan sih ahh"
     "Aishh jinjja. Perjalanan ini sangat tidak menyenangkan, Daddy.. berapa hari kita pergi ?" Ji Yeon bertanya pada Daddy yang duduk di bangku depan.
     "Dua hari"
     "Nee ?? Dua hari tanpa pegang hape ? Aahhh.."
     "Sudah berhenti lah merengek. Perjalanan kita hanya satu setengah jam"
     "😌😌😌😌" Ji Yeon hanya bisa pasrah dengan keadaan, padahal handphone itu sangat penting agar bisa menghubungi Jungkook setiap waktu. Tapi karena terburu buru tanpa disadari Ji Yeon meninggalkan ponsel nya di ranjang dengan powerbank yang menancap.

...

     Keadaan Appa Seokjin baru saja membaik, meskipun tidak sepenuhnya tapi itu bisa membuat keluarga Seokjin sedikit lega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Keadaan Appa Seokjin baru saja membaik, meskipun tidak sepenuhnya tapi itu bisa membuat keluarga Seokjin sedikit lega. Di sofa lobi, Seokjin duduk sendirian dengan ponsel di tangannya. Ternyata ia sedang berkomunikasi dengan member Bangtan lewat grup kakao talk. Mereka semua sangat khawatir, tapi Seokjin tetap tutup mulut dan memilih untuk tidak memberitahu apa yang sebenarnya terjadi.
     "Hyung jinjja gwaenchana ?" Tanya Hobi di grupchat.
     "Oh gwaenchana. Apa yang sedang kalian lakukan disana ?" Seokjin mengalihkan pembicaraan.
     "Ahhh, andai saja Hyung ada disini. Pasti Hyung ikut-ikutan bully Jungkook juga" Balas Taehyung usil.
     "Wae wae wae ? Jungkook membentuk ototnya lagi ?"
     "Lihatlah Hyung, untung saja aku merekamnya 😂😂😂" Jimin mengirim satu vidio yang memperlihatkan Jungkook sedang mabuk. Awalnya biasa saja, tapi di menit 01.37.. pernyataan Jungkook membuat Seokjin sedikit terluka.

     Di vidio itu, Jungkook yang mabuk mulai ngmong ngelantur tentang hubungan backstreet nya dengan Ji Yeon.
     "Ah wae ?? Kenapa tidak membalas pesanku oh ? Ya !! Lee Ji Yeon. Aku nggak suka ya, kalo kamu main ngilang2 kayak gini" Jungkook mabuk sambil rebahan.
     "Mwo ?? Lee Ji Yeon katamu ?" Jimin malah menarik topik sambil merekamnya.
     "Ohhh.. Lee Ji Yeon, nae yeojachingu. Hyung, jangan berani mengambilnya dariku ne..  kalau nggak, nanti Kookie nangis" ini
     "😂😂😂😂 Hobi Hyung. Kemari, sepertinya Jungkook berkencan dengan Ji Yeon-ssi" Jimin memanggil Hobi.
     "Jinjja Jungkook ah ?" Hobi datang.
     "Jinjjayaa !! Backstreet backstreet... Aahh Hyung ini nggak tau apa-apa soal kencan" Jungkook bicara dengan nada imut.
      "😂😂 Ya Jungkook ah. Aku yakin saat sadar nanti kau akan menyesali nya" Ucap Jimin sebelum mematikan kamera.

     Tanpa membalas pesan di kakao talk, Seokjin meletakkan ponselnya ke meja, lalu ia memijat kepalanya dengan sedikit desahan.
     "Aahhh apa benar dia kekasihmu ?" Entah kenapa Seokjin sedih mengetahui hal ini.
     "Aideul .." Omma mencari Seokjin.
     "Ne Omma, ada apa ?"
     "Bisakah kamu keluar sebentar ?"
     "Ne ? Appa drop lagi ?" Seokjin udah panik duluan.
     "Anniya anniya, bukan itu"
     "Geundae ?" Ucap Seokjin tidak mengerti.
     "Annyeonghasseo..." Suara lembut yang selama ini di gadang-gadang Seokjin mulai terdengar.
     "Lee Ji Yeon-ssi ? 😯"
     "Nee annyeonghasseo. Cantik, kamu bisa tunggu disini berdua sama Seokjin nee. Gapapa kan ?" Ucap Omma.
     "Ah nee. Khamsahamnida" Ji Yeon membungkuk kan badan.
     "Tolong kamu ngobrol sama Ji Yeon dulu, Omma mau ke depan sebentar"
     "A - arraseo" Keadaan menjadi canggung begitu Omma pergi.
     "Kamu disini sendirian ?" Ji Yeon membuka pembicaraan.
     "Euumm.. tapi kenapa kamu kesini ?"
     "Daddy mengajakku kesini"
     "Aahh, disini.. Appa ku sedang ~~"
     "Ara, aku sudah menjenguk beliau"
     "Hhmmm, geuraekkuna" Seokjin hanya mengangguk mengerti, dia tidak banyak bicara begitu tahu Ji Yeon kekasih Jungkook.
     "Sebelumnya maaf, sangat memalukan untuk mengatakan ini. Tapi..."
     "Tapi apa ?"
     "Tolong antar aku ke kamar mandi"
     "NEE ???" Seokjin kaget.
     "Ah mksudku bukan begitu. Hanya saja kamar mandi rumah sakit itu menakutkan dan juga seluruh lorong kosong kan ? Aku takut, tapi aku mau pipis"
     "Kalau begitu.. di sebelah sana"
     "Eemm.. kajja !!!" Ji Yeon menarik tangan Seokjin dan kalian menuju kamar mandi di ujung lorong.

...

     "Jadi bagaimana ? Kita perlu memberitahu mereka dulu" Ucap Omma Seokjin.
     "Tapi bagaimana kalau mereka menolak ?" Jawab Daddy.
     "Lalu langkah apa yang akan kita ambil"
     "Tentukan tanggal pernikahan nya, baru kita akan memberitahu mereka" Ide Daddy bagus, tapi sedikit menyesakkan.
     "Yeopo, sebaiknya kita memberitahu mereka. Bukan begini caranya" Omma memberi masukan.
     "Kalau begitu kita beritahu mereka setelah ini. Bagaimana ?"
     "Tapi tadi, Tn. Lee bilang, kalau saat di Seoul. Seokjin dan Ji Yeon sering menghabiskan waktu bersama. Aku mendapat firasat yang baik tentang ini" Kata Omma.
     "Ah nee. Bahkan aku sendiri yang melihat mereka bercanda bersama. Bukankah ini bagus ?"
     "Kalau begitu kajja !!" Omma, Seok Joong, Daddy dan Mommy menuju lobi tempat Seokjin berada. Tapi di lobi, tak ada seorang pun disana.
     "Nugu eobseo ?" Kata Daddy.
     "Apa mereka pindah tempat ya ??" Saat hendak pergi mencari ke lain tempat, tiba-tiba Ji Yeon keluar dari kamar mandi.
     "Ah itu dia Ji Yeon" Mommy menunjuk ke arah kamar mandi, lantas semua orang mendekat untuk mempertanyakan dimana keberadaan Seokjin.
     "😂😂 Maaf kalau itu menyakitkan mu" Tiba-tiba Seokjin muncul mengikuti Ji Yeon keluar kamar mandi, bahkan ia terkekeh sambil mengusap lembut kepala Ji Yeon.
     "Ah jinjja apayo.." Ji Yeon memukul tangan Seokjin.
     "😂 Mian, lain kali janji gak bakal gitu lagi. Yaksokhae !!"
     "Apa yang sakit ?" Suara Mommy yang berhasil membuat Seokjin dan Ji Yeon kaget.
     "Ah kkamjjak 😯.. Mommy, Daddy ?"
     "Omma, wae yeogisseo ?" Jawab Seokjin gugup.
     "Ji Yeon ah, kalian.. wae .." Ucap Daddy gagap.
     "Ah Direktur Lee. Tidak ada yang terjadi, jinjjaya. Aku hanya nganterin Ji Yeon aja" Seokjin takut difitnah ena-ena.
     "Daddy.. aku cuma minta anter ajaa"
     "😯😯😯"
     "OMMA !!!!"

❤️❤️❤️
❤️❤️
❤️

      ♥️To Be Continue♥️

Please vote my account, like, coment and save in your library.
Thanks


[JINKOOK IMAGES 21+] RESTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang