• 04. Istri Orang •

33 27 5
                                    


Halo
Terima kasih sudah mampir!
Jangan lupa vote nya setelah selesai baca ya!!

Terima kasih

–minperlaa–

Hari ini Aluna berangkat siang karena kemarin dia sangat lelah mengerjakan berbagai macam laporan keuangan juga memesan berbagai stok bahan untuk coffe shopnya, jam sudah menunjukkan pukul dua belas siang tapi Aluna masih berada di meja makan ditemani sang Ibu yang sedang menyiapkan bekal untuk Kakaknya.

“Na, nanti anterin bekal ini ke Mas mu ya” Ucap Ibu Nita sambil menyerahkan kotak bekal pada Aluna.

“Kenapa ngga pake ojek online aja si Bu..”

“Hemat ongkos, lagian coffe shop kamu juga kan deket sama kantor Mas mu”

“Hmm... Aluna berangkat dulu Bu” Ucap Aluna bermapitan pada Ibu Nita.

“Inget, makanan nya langsung kamu kasih ke Mas mu. Jangan di titipin ke satpam ataupun OB. Mas mu itu suka lewatin jam makan siang, nanti malah dikasi sama satpam nya bukan di makan sama dia” Ucap Ibu Nita memperingati Aluna

Aluna pun hanya mengangguk pasrah, karena jika menolak pun rasanya percuma saja.

Aluna berangkat menuju kantor mas nya menggunakan taksi, karena hari ini Aluna benar-benar sedang malas untuk sekedar menyetir mobil atau pun motor miliknya.

Sekitar lima belas menit, akhirnya Aluna sampai di depan kantor Kakaknya. Kantor Kakaknya memang tidak jauh dari Coffe shop miliknya mungkin jika berjalan kaki hanya sekitar dua sampai tiga menit sudah sampai di depan Coffe shop.

Sebelum mendekati area gedung perkantoran Aluna menelfon Kakaknya terlebih dahulu, agar dia keluar kantor. Sebenarnya bisa saja dia menitipkan makanan ini pada satpam atau OB yang ada, tapi berhubung sang Ibu ingin nya Aluna menyerahkan langsung pada sang Kakak, jadi Aluna menunggu sang Kakak keluar dari gedung
perkantoran.

Saat sedang menunggu di lobi kantor tempat Kakaknya bekerja, Aluna tidak sengaja melihat Alden dan seorang pria yang berjalan dibelakangnya sedang menuju ke luar, sepertinya mereka akan pergi makan siang. Alden yang merasa di perhatikan oleh orang lain akhirnya menengokan kepalanya ke arah Aluna.

Saat melihat Aluna yang sedang duduk di lobi kantornya, Alden pun berjalan mendekati Aluna.

“Hai.. Aluna” Sapa Alden pada Aluna yang sekarang mulai menenggak an badan nya.

Aluna hanya tersenyum tipis pada Alden tidak lupa juga membalas senyuman pria yang berada di di belakang Alden.

“Kamu ngapain disini?” Tanya Alden pada Aluna.

Belum sempat Alun menjawab tiba-tiba Dirga–Kakak Aluna datang dari arah belakang Alden. Dirga langsung berlari dan memeluk Aluna tidak lupa juga dia mencium kening Aluna. Boleh dibilang Dirga adalah Kakak satu-satunya Aluna dan dia sangat memanjakan Aluna sejak kecil hingga sekarang, meskipun Mas Dirga sendiri sudah memiliki istri.

“Mana bekal buat Mas?” Tanya Dirga pada Aluna.

Aluna pun langsung mengambil paper bag yang berada di kursi lobi dan menyerahkan nya pada Dirga.

“Makasih Una sayang. Kamu udah makan?” Tanya Alden kembali sambil mencubit pipi Aluna gemas.

“Hmm..” Aluna hanya bergumam sambil menganggukan kepalanya.

“Yaudah, Mas pamit ke atas lagi ya. Kamu hati-hati di jalan oke?” Pamit Dirga pada Aluna.

Setelah pamit pada adiknya, Dirga pun membalikan badan nya dan betapa terkejutnya dia setelah melihat atasan nya berada tepat dibelakang tubuhnya sambil menatap dia dan Aluna dengan tatapan tajam dan curiga.

“Selamat siang Mister..” Sapa Dirga pada Alden yang berdiri tepat dibelakangnya.

Alden hanya tersenyum tipis dan langsung pergi begitu saja meninggalkan Aluna dan Kakaknya.

*****

Alden dan sekertaris nya yang bernama Niko terus berjalan sampai ke depan gedung dan langsung memasuki mobil yang sudah ada tepat di depan pintu masuk kantor miliknya.

“Nik, lo pernah bilang kalo Pak Dirga itu udah nikah kan?” Tanya Alden pada Niko yang sedang menyetir mobil.

“Iya Mister, dia baru nikah sekitar tiga bulan yang lalu” Jawab Niko pada atasan nya.

“Lo pernah liat wajah istrinya Pak Dirga?”

“Kebetulan saat Pak Dirga menikah, saya disuruh sama atasan saya buat ngikut dia dinas di luar negeri, jadi saya ngga tau muka istrinya gimana”

“Lo nyindir gue?”

“Tidak mister, saya hanya memberi tahu”

“Ck! Kalo cewe yang tadi sering dateng ke kantor ?”

“Ngga terlalu sering, mungkin cuman beberapa kali buat nganterin makan siang untuk Pak Dirga. Tapi kadang makanan nya cuman dikasih sama satpam ngga langsung sama Pak Dirga nya” Jelas Niko.

Alden hanya menganggukkan-anggukan kepalanya paham.

“Nik, menurut lo kalo gue suka sama istri orang. Wajar ngga sih?” Tanya Alden pada Niko sambil menatapnya dari samping.

Ckiiiiiit...

Mobil yang ditumpangi oleh Alden dan sekertaris nya tiba-tiba berhenti mendadak.

“Astaga, Hati-hati dong. Kalo muka ganteng gue kena dasboard mobil gimana?” Ucap Alden sambil menyandarkan kembali tubuhnya di kursi mobil.

“Maaf Mister, saya tadi kaget”

“Jadi, menurut lo gimana Nik?”

“Saya ngga tau mister”

“Ck... ngga asik lo––” Ucap Alden sambil menggeplak pundak Alden yang sedang duduk disampingnya.

“Nik, lo masih inget kan sama cewek yang gue ceritain itu?”

Niko tidak menjawab pertanyaan Alden, dia hanya menganggukkan kepalanya.

“Cewek itu yang tadi dipeluk sama Pak Dirga. Gue jadi curiga, kalo Aluna itu istrinya Pak Dirga”

“Aluna yang menolong mister waktu hujan?” Tanya Niko pada Alden.

“Iya, dia Aluna si pemilik Coffe shop yang ada di depan kantor gue. Padahal gue udah naksir banget sama dia, masa dia udah jadi istri orang” Jelas Alden frustasi.

“Mister–– yang sabar ya..” Ucap Niko sambil menepuk-nepuk pundak Alden.

“Belum juga berjuang, masa udah nyerah duluan. Sial! Argh.....”

To be continue...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aluna World!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang