Bunga sebenarnya ingin pulang ke rumah orang tuanya saja. Tapi mengingat kalau semuanya sudah lenyap hangus terbakar, dia mengurungkan niatnya. Bunga tidak mau membuat Mamanya bersedih karena berita ini, maka jalan satu-satunya adalah menerima tawaran Saka untuk menumpung di apartemen pria itu. Meski, Bunga merasa sangat canggung.
Semalam, dia memang tidak merasa malu karena kondisi shock dan belum pulih dari keterkejutan nya. Tapi, ketika pagi menyongsong, Bunga yang tidur di kamar tamu, baru tersadar kalau semuanya pasti akan terasa canggung. Seperti saat ini, dia baru saja mandi dan memakai baju dan celana yang dipinjamkan Saka, katanya itu milik adiknya yang sering numpang menginap di apartemen. Bunga baru keluar dari dalam kamar saat melihat Saka tengah melangkah masuk. Tubuhnya penuh dengan keringat, sepertinya pria itu habis berolahraga pagi, pikir Bunga.
"Anye... Udah bangun?"
Sapaan itu datang dari Saka dan membuat Bunga hanya menganggukkan kepala. Di matanya, Saka masih sosok yang berwibawa dan telah menyelamatkan hidupnya. Maka, saat dihadapkan dengan Saka yang terlihat santai hanya dengan celana training dan kaos putih membuat Bunga sedikit berbeda."Kamu dari olahraga?"
Bunga menatap jam yang tertempel di dinding ruang tengah. Lalu beralih kembali ke Saka yang sedang menyeka keringatnya dengan handuk yang sejak tadi melingkar di lehernya. Pria itu menganggukkan kepala."Mau sarapan? Aku beliin bubur ayam. Tunggu di meja makan ya? Aku mau ganti baju dulu."
Sebelum bisa menjawab, Saka sudah berlalu meninggalkannya. Bunga menghela nafas dan menguatkan diri untuk tetap bersikap biasa saja. Meski jantungnya sudah berdegup kencang. Bagaimanapun, Saka susah bersemayam di hatinya entah sejak kapan.
😍😍😍😍
Saka sudah terlihat segar dan wangi saat menemui Bunga di meja makan yang terdiri dari 4 kursi makan itu. Meja makan yang minimalis. Bunga senang dengan perabotan di dalam apartemen ini, simpel tapi estetik.
"Selanjutnya, apa yang mau kamu lakukan?"
Bunga menatap Saka yang duduk di depannya. Bubur ayam di dalam mangkuk sudah habis dilahap nya. Dia ternyata kelaparan karena semalam juga tidak sempat makan malam.
"Ehm, entahlah. Masih bingung. "
Bunga mengangkat bahunya, dia memang masih bingung apa yang harus dilakukannya. Sepertinya dia tidak mempunyai apapun lagi. Semua hangus terbakar.
"Butuh bantuan? Aku siap."
Lagi. Ucapan itu mengingatkan Bunga dengan ucapan Saka semalam. Yang mengatakan 'ada aku' membuat hati Bunga menghangat. Hanya saja dia tidak berani untuk berharap lebih banyak. Saka sepertinya orang yang belum berdamai dengan masa lalunya. Dan Bunga sendiri tidak mau terlibat lebih jauh, dengan pria yang belum bisa move on. Apapun itu alasannya.
Bunga tersenyum akhirnya dan menganggukkan kepala "Makasih udah membantu dari semalam. Makasih udah nyelametin aku. Tapi, aku nggak mau ngerepotin kamu lagi."
"Aku, nggak merasa kamu repotin."
Jawaban itu terlalu cepat dia dengar. Kali ini Bunga menatap Saka yang tampaknya salah tingkah. Pria itu mengusap tengkuknya dan tersenyum canggung.
"Nanti ada yang nggak suka loh."
Alis Saka terangkat saat Bunga mengatakan hal itu. Bunga sendiri merasa bodoh setelah mengucapkan itu. Untuk apa juga dia mengatakan hal seperti itu.
"Nggak suka dalam artian?"
Saka malah membuat Bunga kini yang salah tingkah. Pria itu sudah bersedekap dan kini bersandar di kursi. Ditatap seperti itu membuat Bunga akhirnya mengalihkan tatapan."Anu... Maksudnya ehm kalau calon istri kamu atau pacar kamu tahu nanti dia... "
"Nye... Aku nggak punya pacar dan calon istri. "
Bunga terkejut dengan ucapan Saka, yang memotong ucapannya itu.Netra mereka bertemu.
"Maka dari itu, aku menyetujui perjodohan ini. Tapi kalau kamu yang merasa nggak nyaman, katakan dari sekarang ya, Nye. Agar aku nggak berharap lagi."
Jantung Bunga, berdegup lebih kencang kali ini. Apakah itu sebuah pernyataan cinta?
Bersambung
Sepi nih ramein yuk
KAMU SEDANG MEMBACA
SAKA
RomanceSAKA BUMI RESPATIH dan BUNGA ANYELIR PUTRI dipertemukan dalam keadaan yang tidak terduga. Dalam suatu kasus yang sedang ditangani Saka. Wanita yang pernah diselamatkannya adalah Dokter Bunga yang akhirnya menyelamatkan nyawanya. Bisakah dua orang d...