🍀TOTCF react to MC🍀

[2]

"Risa, kau adalah pelayan yang cakap. Tolong jaga putraku baik-baik."

Deruth terkejut v.2 saat mendengar suaranya dari layar. 'Jaga putraku baik-baik?' batin Violan dan Eruhaben.

"Baik, Tuan."

Aku segera membungkuk dan pergi dari ruang kerja Count Deruth. Tepat saat menutup pintu, aku merasa jantungku hampir terjatuh dari tempatnya.

'Sialan! Kenapa bisa jadi begini!?'

'Kenapa apanya?'

Untuk menjelaskan apa yang sedang aku alami, mari kita kembali ke dua tahun yang lalu.

'Oh, flashback. Apakah ini saat dia baru dijadikan pelayan OG!Cale?' Batin Cale menebak-nebak.

*OG : Original

Waktu itu aku masihlah Clarissa seorang anak SMA biasa, saat itu aku sedang berada di perpustakaan untuk membaca buku seperti yang biasa ku lakukan dihari libur.

Singkatnya aku menemukan buku yang bagus disana dan meminjam langsung 5 seri buku. Jika kalian bertanya kenapa aku boleh meminjam sebanyak itu tentu saja karena para pekerja disana sudah menghapal ku dan mempercayaiku, jadi aku bisa bebas meminjam dan mengembalikkan sesukaku.

Yang aku pinjam adalah sebuah buku novel yang diterjemahkan, buku itu berjudul <Kelahiran Pahlawan>. Aku meminjamnya karena judulnya menarik untuk dibaca.

'Ternyata benar <Kelahiran pahlawan>.', batin Cale sementara Choi Han merasa aneh, bukankah itu judul buku yang mereka temukan di desa dragon slayer?

Sampai rumah aku tertidur setelah membaca langsung kelima seri buku itu dan saat bangun-bangun aku dah pindah dunia.

Iya aku tau ini aneh.

Tapi aku beneran pindah ke tempat lain, saat bangun-bangun aku ada di sebuah kamar yang terlihat sangat sederhana dengan hanya rak berisi beberapa buku, lemari tua dengan cermin disalah satu pintunya, meja kecil dengan satu kursi dan kasur untuk satu orang.

Ini JELAS sekali bukan kamarku.

Awalnya aku kira aku diculik, sampai aku keluar dari kamar untuk memeriksa keadaan dan menemukan banyak perempuan lain yang keluar dari kamar dengan seragam pelayan yang biasa kulihat di komik Isekai.

'I-ini beneran dimana!?'

'Ah, dia pasti sangat terkejut ya kan.'

Aku cuma bisa diam mengintip mereka di balik pintuku yang sudah setengah terbuka saat tiba-tiba salah satu wanita itu menyapaku(?).

"Ah, Selamat pagi Risa!"

Eh?

Ehh!?

Dia kenal aku!?

Aku menoleh kebelakang memastikan apakah aku benar-benar yang wanita ini panggil, dan benar saja itu aku. Aku menajamkan mataku saat mendapati wanita yang memanggil tadi berjalan ke arahku.

"Risa..?"

Dia terlihat sangat kebingungan dengan tingkahku, tapi aku aja bingung karena nggak kenal dia!

Sumpah! Aku nggak pernah liat wanita ini!

Walau begitu wanita ini tetap mendekatiku dan melambaikan tangannya khawatir.

"Risa, apa kamu nggak papa?"

Sebentar, aku baru sadar. Kenapa wanita ini terus memanggilku Risa? Namaku Clarissa! Akhirnya setelah hening sejenak akhirnya aku memutuskan untuk bertanya.