2 day

1.4K 126 4
                                    

Pria mungil mencoba mengedipkan matanya, dia merasa berat di pinggangnya, diliriknya dan tersenyum. Ternyata suaminya lah yang memeluknya.

Membalik badan, menghadap suaminya. Melihat dengan amat wajah apik suaminya. Sungguh dia beruntung sekali di pertemukan dengan laki-laki penyayang seperti Guanlin.

Cupp

Renjun mencium kening Guanlin pelan dengan sayang, "Morning suamiku..~~ hehe"

Guanlin membuka matanya, dan tersenyum. Memandangi semesta nya yang begitu indah. SANGAT.

"Eh kamu udah bangun hehe" salting Renjun tuuuuuu ditatap gitu sama Guanlin.

"Morning too baby"
Cupp
Guanlin mencium sekilas bibir Renjun.

Oweek oweeekk

Renjun mendengar itu, dia refleks bangkit tapi kekuatan tangan Guanlin lebih besar dibanding tenaganya.
"Sayangg, lepas dong, Dede nangis tuu" tangan Renjun mengusap pipi Guanlin..

"Hmm..." pasrah Alin tuu, anaknya selalu ganggu kalau dia lagi berduaan sama Renjun.

--

Ayden tidur sendiri di tempatnya, memang dibiasaka sejak kecil. Tapi tenang saja, masih 1 kamar dengan orangtuanya. Sebenarnya sudah ada kamar khusus untuk Ayden tempati, tapi Renjun menolak.

Renjun terkekeh gemas melihat anaknya yang baru bangun itu.

Renjun memainkan pipi Ayden gemash

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Renjun memainkan pipi Ayden gemash. Menimbulkan suara ketawa sang anak.

"Hmm anak Daddy udah bangun" dengan muka bantal Guanlin menghampiri suami dan anaknya. Duduk dan memeluk Renjun dari samping.

"Myy!!" pekik Ayden memeluk Renjun.

Renjun terkejut dengan itu, membalas pelukan Ayden sayang.
"Waah Dede pinter manggil Mommy" Renjun mengecup dahi anaknya dan memeluknya kembali.

Guanlin mendengar itu, dia sangat bangga dengan anaknya. Sungguh benih Lai Guanlin tidak pernah gagal, dalam hatinya.

"Pinter banget anak Daddy sama Mommy" dielus sayang kepala Ayden.

"Tutuu myy!" menatap Renjun penuh harap.

Renjun dan Guanlin terkekeh melihat itu, sungguh menggemaskan sekali Lai Ayden ini.

"Iya, ayok turun, di dapur saja sambil beberes" ucap Renjun dan berdiri, mau mengendong Ayden. Tapi..

"Biar aku yang menggendong Dede, sini nak sama Daddy" Guanlin menerbangkan Ayden bagai pesawat.

"Mas ih! Ntar pusing itu"

"Engga sayang, tenang aja! Ayokk!" Guanlin menarik pinggang Renjun, keluar dari kamar.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Family Lai(GuanRen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang