suprise?

1.1K 102 9
                                    

Pria itu terlihat sangat rapih hari ini. Menggunakan jas hitam, pita merah, dan pengharum.
Mengendong tas dokumen, keluar dari apartemen.

Dia terlihat gugup. Dan masuk ke mobil yang sudah menunggunya daritadi.

"Cek lagi ah," pria itu mengecek satu-satu dokumen yang dia pegang. Dia harus teliti saat mengecek dokumen itu, karena dengan dokumen itu dia bisa hidup selamanya dengan suaminya.

"Tuan, kita sudah sampai," ucap Supir.

Guanlin mengangkat kepalanya, dan mengangguk, "Terimakasih Pak, saya bayar lewat aplikasi".

Guanlin berjalan cepat masuk ke dalam Kantor Lai. Banyak sekali yang memandang dia binggung, pasalnya Guanlin datang dengan sangat terburu-buru. Sebagian besar karyawan pun, kurang tau dia siapa.

Guanlin sampai di depan ruangan bernama  'Lai Vekto'. Walau seseorang di dalam ruangan sudah kelewatan batas, Guanlin masih menghormatinya.

Tok Tok

"Masuk," suara dari ruangan.

Guanlin masuk, dalam ruangan itu sepi. Hanya ada satu pria yang duduk membelakanginya. Guanlin mendekat.

Pria itu membalikkan badan sekaligus kursinya, membuat Guanlin terkejut.

"Hahahaha kamu bela dia?"

Muka Guanlin memerah, tapi dia harus bijak. Salah sedikit, bisa mati dia.

"Papah, kenapa saham aku di ambil?," menarik nafas, "Ini itu kerja keras Guanlin pah..."

"Ck, ya Papah tau itu kerja kerasmu, tapi karena kamu nekad itu menikah dengan dia, ya Papah ambil semua saham kamu"

"Sebenci itu Pah?" Guanlin frustasi, dia tidak mengerti mengapa Papah nya sangat membenci hubungan dia dengan suaminya.

"Ya"

Jawaban singkat dari Papah, yang membuat Guanlin membuang nafas keras. Setiap kali dia minta penjelasan dari Papahnya, maka Papahnya itu hanya akan menganggukkan kepala dan berkata "Ya", sungguh Guanlin ingin membakar Papahnya ini jika dia tidak ingat bahwa itu Papahnya.

"Fine Pah, Papah ambil semua saham Guanlin. Itu yang Papah mau kan?"

Vekto atau Papahnya Guanlin itu mengerutkan keningnya, dia berfikir Guanlin akan marah besar padanya. Tapi mengapa Guanlin seperti putus asa seperti ini?
"Bukan. Yang Papah mau, kamu cerai dengan dia."

Guanlin menggeleng kepala. Dia tidak habis fikir dengan Papahnya.
"Enggak bisa Pah, maaf" jawab Guanlin.

"Mengapa? Dia lebih penting daripada Papah?"

"Pah..."

"Oke, it's fine!" Vekto melempar sembarang dokumen yang ada di dekatnya, dan keluar dari ruangan.

Guanlin mengacak rambutnya. Mengusap wajahnya kasar. Dia tidak tau harus bagaimana lagi. Saham yang Papah ambil tidak sedikit, itu ada lebih dari setengahnya.
Guanlin keluar ruangan dengan tak ramah.  Ia menghentikan Taxi yang lewat depannya. Dan kembali ke apartemen.

Guanlin teringat sesuatu. Ia merogoh kantong pada jas nya, mengambil benda tipis. Di pencetnya tombol 'on', lekungan bahagia terlihat di wajahnya. Ya! Suaminya memberi pap pagi.

myHusband💖
Pagi Dad!

myHusband💖Pagi Dad!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Family Lai(GuanRen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang