Dalam ruang pilu
Ku tersadar hanya
Ada ucapan doa yang
Sesalu mengalir
Seperti derasnya hujan
Waktunya ikat pinggang karena saat ini sudah masuk pertengahan semester 6, harus banget untuk mempersipkan semua, hari ini juga ada tugas debat dan dibagi menjadi beberapa kelompok, masing – masing kelompok memiliki 2 anggota. Untung temen kelompok gue cacing, karena pemilihan anggota kelompok akan dipilih random sesuai yang di ambil dosen. Kali ini gue sama cacing ambil tema hukum perdata dengan kasus penipuan atas tanah sengketa. Dalam kasus ini harus banyak opini dan bukti kuat untuk bisa memberikan sanggahan yang sangat baik.
Berdiskusi dengan cacing berujung panjang x lebar yang artinya gak ada habisnya untuk diperdebatkan. Tugas ini harus memiliki nilai yang memuaskan karena akan berdampak baik untuk nilai akademis lainnya, semoga gue sama cacing bisa jawab semua debatan dosen nanti.
*********
Dilain tempat ada tomi yang lagi nunggu gue di kantin falkutas, dengan berat hari cacing harus menerima keberadaan tomi yang selalu ada disetiap jam istirahat. Semenjak pertama kali dia anter gue ke rumah, cacing selalu waspada karena dia paling tau gue kalo urusan laki tuh gimana, cacing juga yang tiap hari kasih gue wejangan kayak mamak. Sampai hari ini pun cacing masih waspada sama tomi, lucu aja liat sahabat sendiri cemburu gitu ke orang lain, kadang ada yang beranggapan yang aneh ke gue sama cacing. katanya kita pacaran lah atau memiliki hubungan intim satu sama lain. Suka heran aja gitu sama orang – orang emang kenapa sih kalo ngasih perhatian lebih ke sahabat sendiri, ini juga berlaku untuk kaum adam yang mungkin in case the same with me, pasti dikiranya mereka gay.
Menurut gue orang yang memiliki orientasi seksual berbeda bukan berarti mereka tidak normal dan sebagainya, mereka normal selayaknya manusia lainnya hanya saja dalam tubuhnya memiliki hak istimewa yang diberikan tuhan. Memang ada yang mengecam 'dosa lu, lu pikir tuhan bakal maafin kelakuan lu yang kayak gini' wow orang yang seperti mereka beranggapan paling benar sekali argumennya, kalian gak tau proses hidupnya mereka yang sampai akhirnya medapatkan pilihan hidup yang seperti itu, dan mereka ada urusan sendiri dengan tuhannya. Kita sebagai masyarakat sosial kalaupun tidak bisa bertoleransi secara bijak maka jangan memberikan omongan yang keji juga.
"bo, kebo lu gak lagi janjian makan sama tompelkan?" tanya cila dengan malas
"gak usah lu tanya gitu, tomi sendiri yang dateng kesinikan" mungkin ini bagi cila berlebihan setiap jam istirahat ada dia, cila merasa tomi tuh lagi kuker atau emang gak ada temen aja.
"ah males banget gue harus ketemu dia, lagian kenapa sih lu gak nolak aja"
"gimana gue mau nolak, dia aja gak ngasih tau gue"
"yakan lu bisa bilang ke tompel"
"gue udah sering bilang cilaaa, tapi emang dia aja yang bebal. Udah lagian lo kan sama pacar, masih untung gue ada tomi. paling engga temen lo nih ya ada temen lainnya, biar gak jadi obat nyamuk lu doang."
"yaaa meskipun ada dia, gue tetep merhatiin lu kan"
"hmmm apaan, lu aja yang gak inget"
"ah bodo amatlah gue"
Setelah sampai kantin falkutas gue langsung samperin tomi dan pacar cila yang udah dibangku belakang pojok kantin. "lama banget sih lu lin, laper nih gue" tomi yang langsung buka topik pembicaraan kita, "ya kan lu bisa pesen, ngapain nunggu liny. Emang liny mau lu tungguin" jawab ketus oleh cila
YOU ARE READING
STANDARDIZATION OF MARRIAGE
RomanceTakdir yang begitu rumit untuk dijelaskan, pertemuan yang begitu singkat tanpa memberikan kesan yang begitu baik untuk satu sama lain. liny yang bekerja sebagai pengacara disuatu firma hukum yang besar dan tidak tertarik akan berhubungan dengan lawa...