Tiga hari Mew merawat Gulf, tapi tidak seperti biasanya membuat Mew keheranan.
Gulf tidak rewel dan manja lagi, hari pertama memang iya tapi seterusnya tidak Bahkan hari ini Gulf pamit pulang kerumahnya.
Mew bingung sekaligus takut apa Gulf sudah tidak menginginkan nya lagi.
"Pulang sekarang nih?"
"Iya ih kak Mew tanya terus"
"Kaka antar ya"
Gulf membalik badan memandang heran Mew yang berdiri gelisah.
"Kak Mew kenapa sih?"
"Khawatir"
"Biasanya loncat pagar juga langsung sampai ka, aman Gulf udah sehat juga"
"Kenapa buru-buru pulang? Kan di rumah gak ada orang"
"Siapa bilang? Orang ada ayah bunda tuh"
Mew melihat di halaman rumah Gulf benar ada mobil.
"Mereka pulang?"
"Iya Gulf minta jemput"
"Mau kemana?"
"Ikut tinggal sama ayah bunda lah, Gulf pulang dulu ka, besok kami berangkat kalau mau kak Mew bisa ngantar sampai bandara".
Mew mematung melihat ke pergi Gulf, terlambat sudah mendapatkan Gulf.
Bergegas masuk kamar sambil menelpon sang mama Mew masih gelisah.
"Mew, kenapa nak?"
"Ma, ini gimana?" Suara Mew terdengar bergetar.
"Kenapa sayang pelan-pelan aja ceritanya"
"Gulf pergi ma, ikut orang tuanya Mew terlambat"
"Heh bisa-bisanya kepikiran gitu"
"Takut"
"Ya sudah, ke rumah Gulf ngomong apa yang Mew mau, lamar langsung aja dah lambat" sang mama berteriak menggebu-gebu.
"Masa Mew sendiri biasanya kan satu keluarga yang datang"
"Ya kamu aja dulu, besok mama sama papa nyusul"
"Iya deh, makasih ma"
"Ya jangan lupa yang rapi dan harum"
Mew bergegas mengganti pakaian yang lebih pantas
Mew langsung mengganti baju menyemprotkan parfum merapikan rambut tidak lupa mengantongi cincin, lalu menuju rumah Gulf dengan perasaan yang gugup.Pintu rumah Gulf terbuka lebar dari luar terlihat ayahnya Gulf yang sedang duduk santai di sofa sambil menonton televisi,Mew mengetuk pintu yang langsung di dengar ayah Gulf, tersenyum lebar sambil melambaikan tangan isarat menyuruh mew mendekat.
"Eh, Mew duduk sini nak" ayah Gulf menyapa ramah.
Mew mengangguk dan duduk dengan canggung.
"Gulf nya lagi mandi Mew, mau minum apa" bunda menjawab ketika melihat gelagat Mew yang gelisah.
"Tidak usah bunda"
"Halah Mew ini, sudah bunda ke dapur dulu"
Sekian menit bunda Gulf menuju dapur masih belum ada perkataan yang keluar dari bibir tipis Mew.
"Jadi Mew ada perlu kah?" Ayah Gulf kembali memulai percakapan membuat Mew sedikit tersentak kecil.
"Sebenarnya ada yang ingin Mew bicarakah yah"
"Dengan Gulf?"
"Tidak,em maksudnya dengan Gulf nanti ke ayah bunda dulu"
"Baiklah sebelum ngobrol panjang ayo di minum dulu Mew" tepat sekali bunda datang dengan membawa minuman dan kembali duduk di samping suaminya.
"Jadi kenapa Mew?" Bunda betanya setelah Mew meneguk minuman seperti orang yang sangat kehausan.
"Ayah bunda sebelum Mew minta maaf, Mew tau ini sudah terlambat untuk Mew, tapi Mew mohon jangan bawa Gulf"
"Gimana ya Mew, Gulf kan manja banget apa-apa gak bisa sendiri, Abang Mean juga sibuk gak ada yang bantu Gulf nantinya"
"Ada kami yang jagain dan bantu Gulf ayah"
"Gak enak Mew, orang tua mu juga sibuk apalagi kamu" bunda ikut menyahut.
"Ada Mew Bun, Mew mau jagain Gulf, Mew akan selalu ada untuk Gulf, Mew mau menjadikan Gulf pendamping hidup Mew Bun yah"
"Mew cinta dan perasaan tuh tidak bisa di paksakan"
"Iya Mew tau Bun, dan sekarang Mew sudah yakin dengan perasaan Mew sendiri , maaf Mew menggantung perasaan Gulf selama ini"
"Kalau itu kami cuma bisa menunggu jawaban Gulf aja nak" ayah menepuk pundak Mew pelan.
"Jadi gimana nih Gulf?" Bunda menurun naik kan alis nya menggoda Gulf yang ternyata ada di dapur persis di belakang Mew.Wajah Mew merona malu ternyata sedari tadi Gulf ada di dapur yang jaraknya dekat pasti sudah semua perkataan Mew di dengar Gulf, dan bukan hanya Gulf yang ada di dapur tapi ada kedua orang tua Mew, Mean, plan,bahkan ada Gawin dan mix.
Mereka semua yang ada di dapur mendekat dan ikut bergabung Duduk, muka Gulf juga tidak kalah merah bahkan sedari tadi hanya menunduk tanpa mau melihat Mew."Jadi Mew benar ingin menikahi Gulf?" Mean membuka pembicaraan lagi.
Mew menganggukkan kepalanya mantap sembari merogoh kantong mengeluarkan kotak kecil yang berisikan sepasang cincin.
"Gulf maafkan kak Mew ya yang selama ini sudah keterlaluan,kak Mew bingung gimana menyusun kalimat yang romantis pada intinya kak Mew mau melamar Gulf untuk menjadi pendamping hidup Kaka, apa Gulf mau menerima Kaka?"
Gulf menatap Mew, terdapat lelehan air mata dari Mata indah Gulf.
"Gila aja kalau sampai Gulf nolak Kaka" jawab Gulf lantang lalu memeluk Mew tanpa tau malu.
Kedua orang tua mereka hanya menggelengkan kepala dan para sahabat yang asik mengabadikan momen tersebut dari foto sampai video dan bertepatan itu kurir datang membawa banyak makanan pesanan Mean.Selesai makan dan memberikan sisanya kembali mereka duduk-duduk santai dengan Mewgulf yang duduk tanpa celah dan saling menempel,Gulf terus mempertahankan cincin pemberian Mew di jari manis nya.
"Cantik" gumam Gulf.
"Suka?"
"Suka sekali"
"Maafin Kaka ya"
"Kak Mew mah minta maaf Mulu"
"Ahahahah kan merasa bersalah banget"
"Iya-iya udah dimaafin juga, yang penting sekarang kak Mew jadi milik Gulf seorang, aww akhirnya cita-cita Gulf tercapai"
" Kaya punya cita-cita aja" mix menyahuti.
"Ada lah"
"Apaan?"
"Menikah dengan kak Mew lah apa lagi." Jawabannya lantang penuh kebahagiaan.
Membuat mereka semua tertawa bahagia melupakan kesedihan yang lalu, berlanjut obrolan mereka tentang rencana pernikahan mulai dari konsep yang seperti apa dan penentuan tanggal nya.Pada akhirnya kisah cinta Mewgulf disini tetap happy ending walau pada awalnya tanpa kejelasan dan kepastian juga banyak cobaan dan godaan untuk Gulf.
Terima kasih kepada Mew yang mau menerima Gulf apa adanya, terimakasih juga untuk Gulf yang selalu mempertahankan rasa cinta nya kepada kak Mew.Sekian.
TerimakasihTamat
😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Gulf Cari Jodoh ( End )
RomanceBerkisah tentang perjuangan Gulf kanawut mencari jodohnya. Gitu aja sih Kalo penasaran baca aja dulu 😅 ### Cerita Homo-Homo kalo gak suka ya udah. Couple nya asal-asalan. Umur gak aku sesuaikan.