Brain on Fire

6.7K 340 103
                                    

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN PARA READERS KESAYANGAN AUTHOR..

HARGAI ONESHOT PERTAMA BUATAN AUTHOR NIH..

CERITA INI TERINSPIRASI DARI FILM YANG JUDULNYA JUGA SAMA "BRAIN ON FIRE" YANG DI PERANKAN CHLOE GRACE MORETZ TAHUN 2016..








ENJOY GAAEESS..











































































Pernahkah kau merasa terjebak?
Tersesat di tubuhmu sendiri?
Tersesat di pikiranmu sendiri?
Tersesat dalam waktu?
Sangat frustasi untuk melarikan diri, hanya untuk....keluar.


●●





Jennie terbangun dengan kepala yang terasa berat dan pandangan yang kabur. Dia melihat sekelilingnya. Dan dia merasa banyak benda tertempel di kepalanya yang tersambung dengan layar monitor yang ada di hadapannya. Saat Jennie hendak bangun, dia terkejut karena kaki dan tangannya terikat. Jennie pun menarik-narik ikatan yang ada di tangan dan kakinya – berusaha melepaskan diri dari ikatan. “Help me! Help me!” Teriaknya dengan histeris dan masih berusaha memberontak.

Lisa yang ada diluar dan melihat Jennie histeris – lewat monitor yang ada di depan kamar pun berlari masuk bersama beberapa suster jaga.

“Baby... Baby.. Stop, please...” Lisa memeluk erat Jennie yang masih memberontak.

“Lili, help me! Kau harus mengeluarkan aku dari sini!” Teriak Jennie yang bertambah histeris.

Lisa hanya diam dan terus memeluk Jennie. Lisa hanya bisa menangis sambil berusaha menenangkan Jennie yang histeris setiap kali terbangun. Dan ini sudah terjadi selama sebulan. Itulah yang membuat hati Lisa hancur melihat wanita yang dia cintai seperti ini.









DUA BULAN SEBELUMNYA....

“Hei.. Ada apa dengan senyummu itu?” Tanya Chloe Grace Moretz – rekan kerjanya, saat melihat Jennie duduk di bangkunya dengan senyum sumringah.

“Waeyo? Apa ada yang salah dengan senyumku?” Jennie balik bertanya seolah tidak mengerti apa yang di maksud oleh Chloe.

“You know what? Tidak ada yang tersenyum sepagi ini di New York. Kecuali kau.” Jelas Chloe. “Apa Lisa melamarmu?” Tanyanya.

Dengan senyum manis hingga menunjukkan gummy smile miliknya, Jennie menunjukkan cincin yang tersemat di jari manisnya. Hal itu membuat Chloe membelalakkan matanya dan berjingkrak heboh.

“Finally! Akhirnya dia melamarmu sebelum dia menjadi terkenal dan semakin di gilai banyak wanita!” Chloe berseru - membuat beberapa rekan kerja mereka menatap mereka dengan heran.

“Yaa! Kau!” Jennie memarahi Chloe dengan mengangkat tangannya seolah ingin memukul kepala sahabatnya itu.

Chloe pun terkekeh. “Bekerjalah. Jangan ganggu aku.” Ujarnya sambil memasang headphone di telinganya.

Jenlisa In Ur Area (OS Compilation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang