KUY DI VOTE DAN KOMEN JANGAN PAKE MALU KARENA UDAH BIASA MALU MALUIN KAN 😌
Seorang wanita berusia 30 tahun dengan rambut berantakan dan mengenakan baju yang terdapat bercak darah di bagian bawahnya - berjalan sedikit berlari dengan tertatih di bawah langit malam berselimut rintik hujan. Kakinya yang tanpa mengenakan alas kaki sudah mulai terseok seiring air matanya yang tersamar oleh rintik hujan hingga akhirnya kakinya sudah tidak mampu lagi berjalan. Wanita tersebut berhenti di pinggir jalan lalu terduduk lemas. Dia menangis sejadi-jadinya di pinggir jalan sepi yang sepertinya tidak di lewati siapa pun di jam tengah malam seperti ini. Tangannya meremas perutnya yang masih terasa sakit. Tangannya yang lain memegangi dadanya yang juga terasa sakit. Bahkan lebih sakit dari apa pun yang tengah dia rasakan saat ini. Bagaimana mungkin dia tidak merasakan hancur?! Dia baru saja melahirkan anak pertamanya dan untuk pertama kalinya dalam hidupnya, dia meninggalkan sang anak di depan panti asuhan tanpa sepengetahuan siapa pun. Dia tidak sanggup melihat wajah sang anak karena itu bukan dari hasil cintanya pada kekasihnya. Dia mempertahankan anak dari hasil kebenciannya pada sang kekasih dengan tujuan membalas dendam pada kekasihnya yang menduakannya dengan wanita murahan. Sayangnya, saat melahirkan anaknya, kekasihnya pun di temukan tewas dalam keadaan mengenaskan karena perkelahian yang di duga terjadi di club malam yang ada di Seoul. Sungguh, itu sangat membuatnya hancur dan kehilangan arah hingga membuatnya memutuskan meninggalkan sang anak di depan panti asuhan terpencil yang ada di pedalaman Seoul. Dan sekarang... dia tidak tahu harus pergi kemana dan berteduh dimana dengan keadaannya yang seperti ini. Di Seoul, dia tidak memiliki siapa pun lagi karena orang tuanya sudah lama meninggal dan hanya kekasihnya yang selalu bersama dirinya di balik sifatnya yang kasar dan selalu menduakan dirinya. Tapi, sekarang dia sudah tidak lagi memiliki siapa pun. Hanya Tuhan yang tahu bagaimana nasib dirinya.
3 TAHUN KEMUDIAN....