CHAPTER 2"Tuan Guren, kita sudah sampai." Kata Kaede.
"Ah.., kurasa sudah waktunya kah?" Jawabku sambil membenarkan postur tubuh dan jas ku.
"Apa kau sudah siap, Kaede?"
"Iya."
Sebelumnya, Aku dan Kaede berhasil menangkap orang yang kami curigai berhubungan dengan organisasi Illuminati. Setelah melalui perjalanan yang cukup lama, akhirnya kami tiba di lokasi. Lokasi interogasi tersebut adalah sebuah penjara bawah tanah.
Aku keluar dari mobil dan memerintah Si Topi Biru untuk membawa target ke ruang interogasi. Ada 2 petugas penjaga, Si Topi Biru langsung meminta mereka untuk membuka gerbang dan membawa target ke ruang interogasi. Petugas yang berada di dalam langsung berlari keluar dan membentuk barisan di sepanjang jalan sambil berkata dengan lantang,
"Terimakasih atas kerja kerasnya!"
Tanpa mempedulikannya, Aku lanjut berjalan menuju ruang interogasi.
Di sepanjang jalan menuju ruang interogasi, Aku melihat-lihat para narapidana dalam sel nya berjejer di sebelah kanan dan kiri ku. Mereka adalah buronan yang mempunyai harga tinggi untuk kepalanya. Dibawa dalam kondisi mati atau hidup, baik atau buruk, maupun yang tidak mempunyai harapan untuk hidup.
Setibanya di ruangan, Aku menyuruh Si Topi Biru untuk mengikat tangan dan kaki target di kursi besi, lalu menyuruh mereka untuk meninggalkan ruangan. Aku dan Kaede yang akan mengurusnya.
20 menit kemudian.
"Akhirnya kamu bangun juga, Aku sudah lelah menunggumu." Kataku sambil duduk di depannya.
Orang itu bangun sambil meronta-ronta.
"Brengsek!! Siapa kamu!? Kenapa Aku diikat!?"
"Apa kamu tidak tahu siapa Aku!?
Aku seorang gangster terkenal dan mempunyai banyak anak buah..."Bla bla bla bla, orang itu mengoceh tanpa henti dan membuat sakit telingaku.
Jleb
Aku menusukkan pisau ke paha kanannya. Orang itu langsung menjerit kesakitan.
"AAAAAA........!!! Sakit sakit...!! Sakit!! Bajingan!!!"
"Meskipun kau baru bangun tapi kau sangat berisik. Aku di sini hanya untuk menanyakanmu pertanyaan, bukan menjawab pertanyaanmu. Aku ingin kau menjawab pertanyaanku dan Aku tidak menerima jawaban 'tidak tahu'. Jika tidak, Aku akan mencabut kukumu satu persatu. Kalau mengerti, anggukkan kepalamu." Kataku sambil menatapnya dengan tatapan membunuh.
Orang itu mengangguk sambil menahan rasa sakit.
"Lihat Aku, apa kamu tahu kalung ini?"
"Iya, itu kalungku."
"Dimana kamu mendapatkannya?"
"Aku diberi oleh seorang wanita cantik, dia berkata 'Ambil ini, mungkin ini dapat membantumu'."
"Jadi, di mana wanita itu?"
"Aa..--A--Aku tidak tahu!"
"Kaede cabut kukunya."
"Jangan! Jangan!! Aku benar-benar tidak tahu... Aaaa.....!! Sakit!! Sakit!!!"
Kuku telunjuk sebelah kanan dicabut oleh Kaede."Aku ganti pertanyaanku, di mana terakhir kali kalian bertemu?"
"Di Game Center saat Aku frustasi karena Ibuku meninggal."
"Hoo... Apa Aku bertanya tentang Ibumu atau kamu ingin Aku bersimpati?"
![](https://img.wattpad.com/cover/287925266-288-k890690.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Detektif Dan Pengacau
AvontuurTolong ya buat kalian jangan copy cerita saya Cerita ini tentang detektif dan pengacau mereka mempunyai misi kelas S, menghancurkan organisasi iluminati yang sudah merajalela di dunia. Mereka akan menjelajah berbagai negara untuk menghancurkan organ...