Halo guys!
Maaf ni sebelumnya aku selipin beberapa chap tentang kehidupan Langit dan pemeran lain
Chap ini masih tentang Langit dan keluarganya, tapi chap selanjutnya udah back tentang Alberia Family
Oke lanjut
Happy Reading 🦖🖤
🖤
"Anjing, gue kan ngambek dibujuk gitu malah tawa - tiwi" ketus Bryan
"Bujuk lo?penting gitu?" tanya Langit. Bryan melototkan matanya kearah Langit dengan wajah masamnya
"Heh, gini gini juga gue abang angkat nya Kana lohh" sombong Bryan
"Bodo amat ga peduli gue" celetuk Langit
"Stttttt" Kana yang baru datang dengan muka bantalnya meletakkan jari telunjuk nya di mulut sambil berdesis
Langit berlari kecil menghampiri Kana "udah bangun hm?"
Cup
Langit mengecup pipi tembem Kana membuat markas penuh dengan sorak sorai dan berbagai siulan berniat menggoda Langit dan Kana
"Hishh bising tauuu!" ketus Kana
"Aku mau kesini tadi bingung, kok disini ada musuh kalian terus terus Langit diusap rambutnya sama abang ituu, hihhh" jelas Kana sambil menunjuk Roy lalu bergidik ngeri
"HAHAHAHA" tawa Rolland pecah namun sedetik kemudia ia berdehem menetralkan suaranya karena ucapan Kana "huhh, badan doangg gede ketawa nya kok kaya cewe"
"Anjirrr, baru pertama cewe ngatain Rolland" celetuk Jingga
Langit menyengir menatap abang nya Rolland lalu berucap "hehe, maaf bang bangg, peacee" Langit mengangkat kedua jarinya membentuk (✌️)
Kana tersenyum kikuk menatap Rolland lalu menggigit bibir bawahnya menahan isak tangis karena melihat Rolland yang menatapnya kejam
"Hikss hikss" pecah sudah tangisan Kana, isakan kecil keluar dari mulutnya
Kano berlari ke arah adik nya lalu menggendong ala koala. Kano menepuk nepuk punggung Kana sambil menggumamkan kata kata menenangkan
Rolland kelabakan sendiri melihat Kana yang masih terisak dalam gendongan Kano
"Anjirr, mati gue" gumam Rolland, dia memperhatikan orang orang yang berada di sekitarnya sedang menatap tajam kearahnya seolah ingin menelannya hidup hidup
Rolland menghampiri Kana "cupp cupp jangan nangis dong, ntar abang beliin loly kaki sama loly pendekar biru mauu?" tanya Rolland
Mata Kana berbinar namun ia masih terisak "uwahh hikss mauu hiksss"
"Anjirrr" gumam satu markas melihat Kana yang menginginkan loly yang ditawarkan oekh Rolland namun gadis itu masih terisak
"Jangan nangis kalau mau loly, kalau berhenti nangisnya abang beli sekarang juga nih loly nya" seru Rolland
Kana menghapus air mata nya lalu tersenyum manis sambil memiringkan kepalanya, sangat manis sampai matanya menyipit
"Nda nangis kokk" ujar Kana
"Sipp, baii mau beli loly dulu" pamit Rolland lalu menyambar jaket nya yang ada di sofa, berjalan ke luar markas lalu mengendarai motornya. Sampai motornya terlihat menjauh dari kawasan markas
Kano tersenyum melihat adiknya yang terus menatap kearah pintu berharap Rolland cepat kembali membawa loly yang ia inginkan
Brummm
Motor Rolland sudah berada di depan markas, lelaki itu masuk sambil menyisir rambutnya mengunakan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya membawa satu plastik besar
"Uwahhh" mata Kana berbinar lalu gadis itu menengadahkan tangannya
Rolland tersenyum lalu memberikan plastik itu pada kekasih adiknya
Dahi Kana mengernyit, ada beberapa jenis permen, ada susu,ada biskuit, dan juga ada ice cream di plastik itu
"Ini buat Kana semua?" tanya Kana sambil mengerjap lucu
Rolland mengangguk dengan senyum kecil
Kana bertepuk tangan riang "yeyyyy" soraknya. Semua yang ada di dalam plastik adalah camilan kesukaannya, gadis itu sendiri saja bingung bagaimana bisa calon kakak iparnya mengetahui susu, permen, biskuit dan ice cream kesukaanya
Makanan kesukaan Kana adalah yang berbau pisang, strawberry, jeruk, mangga
Kana juga menyukai seluruh snack keluaran oreo, pocky, chocolatos, alpenliebe, hot hot pop, pendekar biru, split, cola candy, de fanty dan juga choky choky serta minuman ber gas
Kana membuka ice cream oreo cup yang ukurannya cukup besar, saking asiknya memakan dia tak menyadari seisi markas menatap ice cream miliknya dengan menelan ludah
Saat Kana melihat ke sekelilingnya gadis itu tersadar lalu menatap ke arah ice cream nya, memang satu jenis tak hanya satu namun ada sepuluh. Rolland membelinya menggunakan black card Kano yang tadi diberikan padanya
"eumm kaka kaka mauu?" tawar Kana
Setelah memakan berbagai camilan, Kana tertidur lagi lagi dan lagi namun sekarang di pangkuan Kiano
"dek, lo yakin gamau pulang kerumah?" tanya Roy tiba tiba kepada Langit
Sontak Langit bungkam mendengar pertanyaan dari abangnya "gapapa kalau memang belum mau gausah dipaksa" ujar Roy lagi dengan senyum terpaksa nya. Padahal ia sangat berharap adik bungsunya ikut pulang
Langit merasa tak enak, ia sudah memikirkan untuk ikut namun masih bimbang, di hatinya bertanya tanya apakah mereka menerimanya?apakah mommy nya tak akan mengusir nya?apakah kehadirannya disana diharapkan?apakah kembalinya dia dibutuhkan?
"Langit mau bang, tapi masih bingung" jawab Langit dengan kepala menunduk
"Kenapa bingung?" tanya Rolland
"Langit takut, apa mommy sama daddy mau nerima Langit?apa mereka kangen Langit?apa mommy ga akan ngusir Langit?apa kehadiran Langit diharapkan?apa kembalinya Langit dibutuhkan?apa pelukan dan senyum Langit ditunggu?apa sapaan dan perkataan Langit mau mereka denger?" lirih Langit sambil bertanya
Seketika markas hening, tubuh Roy dan Rolland menegang, rasa sakit menjalar seolah ditusuk beribu ribu jarum
"Ga bisa jawab kan bang?jadi itu alasan Langit masih bingung" lanjut Langit lagi
Roy menghela nafas berat "gini ya, gaada ibu yang benci akan kehadiran anak kandungnya sendiri walau mungkin dia selalu bertindak seolah benci banget tapi yakin aja ga pernah mommy benci ataupun ga harapkan kehadiran lo dek, waktu itu mommy cuma kebawa emosi apalagi disaat dia melahirkan anak bungsu nya kakek malah berpulang. Mommy waktu itu nitip kamu sementara karena lagi nenangin diri, gimana kalau mommy emosi saat merawat kamu yang baru lahir, mommy tiap malam selalu nangis mau lo balik. Walaupun kita bilang lo ga ditemukan padahal udah, daddy suruh kita rahasiakan identitas lo biar mommy merenung kan kesalahannya" jelas Roy
Langit mengangkat kepalanya lalu menatap abang nya "oke. Keputusan Langit udah bulat, Langit ikut" putus Langit mendapat senyum lebar kedua abangnya
"Kita bertiga pamit dulu ya, ambil baju Langit ke mansion lo pada, habis itu kita ke mansion kita dulu, gapapa kan?" tanya Roy pada Keano
"Isokeeeee" balas Keano
"Bang, tapiii Nara gimana?" tanya Langit tak enak hati
Kano yang melihatnya lalu berucap "tenang Lang, Nara tetap di mansion kita. Kalau lo kangen Nara atau Kana main aja, keluarga kandung lo lebih penting Lang"
Dengan berat hati Langit mengangguk lalu mengekori abangnya kearah luar menaiki mobil yang baru saja sampai, dikemudikan oleh supir keluarga Miller
🖤
Haiii!Update lagi nicchh
Ini baru chap satu buat hari ini oke, chap kedua masih tentang keluarga er dan chap ketiga kembali ke K Family
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Of The Family (On Going)
RandomWarning! Banyak bagian cerita yang tidak terduga. Alur bisa berubah begitu saja dengan ada nya konflik! Rank : • 24 in #sekolahan { 22/10/21} • 6 in #panti {21/10/21} • 4 in #gankmotor {21/10/21} • 18 in #kana {22/10/21} • 1 in #gankmotor {11/4/22}...