Silahkan baca Prince School SEX with Bad Boy School dan Enchanted To Meet You dulu sebelum membaca ini, terima kasih.
**
Cio menatap Deral dengan tatapan lurus namun tidak dengan suaranya yang goyah.
"Berhenti aja.."
Kedua alis Deral berkedut samar, matanya menatap Cio dengan tanda tanya besar. Ada jeda beberapa detik dari ucapan putra kedua keluarga Raveno itu namun Deral masih diam tanpa menimpali.
"Semuanya."
Cio terus memaksakan diri untuk menyelesaikan kalimatnya, walaupun pita suaranya semakin tercekat di setiap kata yang keluar.
"Gue udah gak suka lo."
..
...
..Semuanya bermula dari 13 tahun lalu, di mana ia bertemu teman baru dan mengenal perasaan kagum.
Namun seiring bertambahnya usia, kagumnya berubah menjadi rasa ingin memiliki dan pada akhirnya dia mulai merasa takut kehilangan.
Sampai kapan ia memupuk cinta sepihak ini?
**
Seorang anak laki-laki dengan seragam sekolah dasar berlarian menuju ruang makan dan menaiki kursi dengan ceria.
"Maaa, Cio mau telul dadal!" pintanya.
Gracio Raveno, anak kedua dari tiga bersaudara. Ia memiliki satu orang kakak laki-laki bernama Xavier Raveno dan satu orang adik perempuan bernama Yelena Raveno.
Mereka baru saja pindah ke rumah baru mereka kemarin dan hari ini adalah hari pertama Cio masuk sekolah dasar di tahun ajaran baru.
"Tidak mau telur mata sapi?" tanya Kate, sang ibu.
Yang ditanya menggeleng. "Telul dadal!"
"Iya-iya, ini telur dadar khusus untuk anak mama. Ada isinya, loh~ Ayo tebak apa isinya?"
Cio mengangkat sendoknya ke atas. "Daging!"
"Benar~"
Kate mulai membagikan sarapan pagi untuk ketiga anaknya.
"Ayo sebelum makan hafal dulu penjumlahan 1," ujar Kate pada Cio sambil menyuapi Yelena dengan makanannya.
"Yey, yey!"
Cio duduk dengan manis dan mulai berhitung.
"1+1 = 2, 1+2 = 3, 1+3 = 4, 1+4 = 5, 1+5 = 6, 1+6 = 7, 1+7 = 8, 1+8 = 9, 1+9 = 10, 1+10 = 11."
Kate bertepuk tangan ria. "Pintarnya anak mama~ sekarang waktunya makan."
"Okay!!" pekik Cio semangat dan mulai memakan sarapan paginya.
Dari arah tangga, terlihat seorang lelaki turun dari sana sembari menenteng jasnya dan menghampiri mereka.
"Papa!" sapa Cio dengan senyum lebar.
Yang disapa pun mengelus pucuk kepala anaknya sayang. "Selamat pagi anak papa," balasnya dan duduk makan bersama.
Kate mengelap bibir putri bungsunya setelah selesai makan dan memberikannya pada baby sitter yang menunggu di belakang agar dirinya bisa sarapan dengan leluasa.
Di tengah dentingan sendok dan piring, suara William Raveno bergema.
"Cio, papa dan mama tidak bisa ikut upacara penerimaan siswa baru di sekolah."
"Kenapa?" tanya Cio yang masih sibuk mengunyah makanannya.
"Papa dan mama ada meeting pagi ini, tidak bisa ditunda atau diundur waktunya," ujar William hati-hati, takut melukai hati putra keduanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keep You Secretly [slwup]
RomanceWARNING! BL, UNREQUITED LOVE. Gak suka? Gak usah baca. ** [Book 3rd of Prince School SEX with Bad Boy School] Cio sudah menaruh perhatian kepada anak sulung keluarga Darker sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar. Hingga mereka beranjak dewasa...