04. Jangan rusak mental Adikku

15 12 0
                                    

•Happy Reading

Def bersorak bahagia ketika ketua kelasnya mengabarkan bahwa guru matematika mereka tidak bisa masuk pada hari ini, dikarenakan sedang sakit.

Sebenarnya bukan hanya Def, hampir semua murid-murid IPA B kelas sebelas bersorak senang. Tidak bohong, jam kosong adalah hal yang sangat disenangi oleh sebagian murid.

Maksudnya, murid yang pemalas.

Dan sekarang ia berada di dalam perpustakaan ditemani oleh Naqi.

"Anji ngapain suruh aku ke sini, sih?" tanya Def.

"Nggak tahu, disuruh belajar kali," jawab Naqi sembari mengajak Def duduk.

"Sambil nunggu Anji, kita duduk dulu." Def menurut, lalu menggeserkan kursinya mendekati Naqi yang kini mulai membuka buku.

"If ...," panggilnya pelan.

"If marah sama Def, nggak?" tanya Def sembari menyenderkan kepalanya dibahu cowok tersebut.

"Engga, aku tahu kamu itu seperti apa," balas Naqi membuat Def tersenyum malu.

"Hua ...  Ayah. Def baper," ucap Def menutupi pipinya yang kian memerah.

Naqi terkekeh, mengusap kepala Def secara perlahan dengan sebelah tangan, dan sebelah tangannya lagi ia gunakan untuk membuka buku.

Suasana perpustakaan memang begitu sepi dikala jam pulang, penjaganya pun ikut beristirahat. Hanya tersisa beberapa murid berotak cerdas yang biasanya sibuk mencari tambahan ilmu untuk mereka bawa pulang.

Sepasang kekasih itu terlihat sangat Damai, Def yang mulai memejamkan matanya sedangkan Naqi yang masih setia mengelus kepala gadisnya sambil membaca buku.

"Terus seperti ini, jangan berubah," ucap Naqi pelan ketika Def benar-benar tertidur.

Tatapan cowok itu beralih ke arah pintu, di mana Anji yang sedang mengobrol bersama cowok yang Naqi kenal adalah teman sekelas Def.

"Lo dan Def bersihin perpustakaan hingga bersih, jangan sampai Bu Hanum tahu kalau kalian nggak ngelaksanain hukuman."

"Nanti gue dianggap Osis nggak tegas sama murid yang melanggar tata tertib sekolah."

Rey diam dengan ekpresi datar, mendengar perkataan Anji tanpa minat. Saat benar-benar masuk ke dalam perpustakaan Rey menatap Def yang sudah pulas disamping cowoknya. Wajah Damai cewek tersebut membuat dirinya semakin kesal.

"Woi, cicak! Bangun lo," teriak Rey.

"Gue aja yang gantiin cewek gue," balas Naqi, setelah memberikan kode kepada Rey agar mengecilkan volume suaranya.

"Seterah kalian, pokoknya hukuman harus dilaksanakan. Gue permisi dulu, ada urusan lain," ucap Anji, cowok itu langsung pamit dan segera berlari menuju ruangan Osis.

Rey mendengus, ada perasaan tidak sukanya ketika melihat Naqi menggantikan hukuman Def. Dengan cekatan kedua cowok tersebut segera membersihkan perpustakaan tanpa suara.

Keduanya sama-sama terdiam, dengan tangan yang sibuk bekerja. Hampir satu jam, akhirnya mereka selesai membersihkan ruangan yang penuh akan buku-buku.

"Gue pulang dulu," pamit Rey datar.

"Oh, iya ... bilang Def jangan lupa sama janjinya," sambungnya lagi.

Pergerakan Naqi yang awalnya merapikan rambut Def terhenti, ia menatap Anji yang sudah membelakanginya dan berlalu pergi.

"Kamu ada janji apa sama cowok nggak jelas seperti dia, hm?" tanya Naqi pelan dan sangat pelan.

Katakan 'Jealous'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang