Bab 3

2.4K 311 66
                                    

Typo bertebaran
Selamat membaca

••••••

Brugh

Terlihat seorang gadis jatuh di hadapan sang male lead yang tak lain adalah Kenan Revandra Bagaskara yang saat ini hanya menatap gadis itu datar tanpa niatan membantu.

"Ken bantuin gue dong gue jatuh nih"ucap gadis itu dengan suara yang di buat manja.

"Ck Karina lo jangan drama deh ini masih pagi asal lo tau"ucap gadis yang baru saja datang.

Sedangkan gadis yang masih duduk di tanah langsung menatap tajam ke arah gadis yang barusan ngomong.

"Heh Amel mending lo diam deh muak gue denger suara lo"ketus Karina Rafflesia Wijaya.

"Hilih emang lo doang yang muak gue juga ya muak sama suara manja lo!"Sarkas Amelia Jovanka Prayudha.

Akhirnya mereka berdua pun adu bacot. Sedangkan yang lain hanya menatap mereka datar karna ini sudah sering terjadi.

"Ck... tuh dua bocil pagi pagi dah caper aja"Celetuk letta yang sedari tadi menonton mereka.

"Sudahlah let yok kita ke kelas gue capek nih berdiri terus"Ajak naufal yang udah ketara banget capeknya.

"Aelah lemah lo"ejek letta membuat naufal kesal.

"Ck gak seru lo"ketus naufal lagi mode ngambek.

"Lah ngambek tuh bocah"kekeh letta saat melihat kelakuan naufal yang seperti anak kecil.

Melihat naufal menjauh dengan refleks letta berteriak.

"WOY ANAK DUGONG TUNGGUIN GUE NAPA"teriak letta membahana membuat pertengkaran di parkiran berhenti dan mereka mengalihkan pandangannya ke arah letta.

Letta yang menyadari menjadi pusat perhatian malu sendiri sedangkan naufal sudah kabur takut kena imbas malu.

"Ekhem hehe...sorry nganggu anu lanjutin lagi drama nya gue mau cabut dulu byee"ucap letta dan langsung berlari meninggalkan parkiran.

'Huaaa roro gue malu'batin letta malu.

Sedangkan di parkiran semua nya hanya menggelengkan kepala. Sudah biasa sang wakil osis itu selalu bertingkah aneh.

'Gadisku semakin hari semakin cantik saja jadi tidak rela aku membiarkan mu bebas'batin seseorang di sana.

Balik lagi di tempat letta yang kini tengah nyasar.

"Lah anjir di mana sih kelasnya letta kok gue malah nyasar di belakang sekolah mana serem lagi nih tempat"geruru letta sambil bergidik ngeri.

"Telfon naufal ajalah suruh jemput"ucap letta sambil memegang hpnya namun belum sempat menelfon tiba tiba bahu nya di tepuk oleh seseorang.

"Huaa ampun mbak kunti jangan sakiti aing ya mbak kun"rengek letta sambil memejamkan matanya. sedangkan pelaku yang menepuk pundak letta hanya terkekeh.

'Lucu'batinnya.

"Heh enak aja ganteng ganteng gini di bilang kunti"gerutu orang itu membuat letta refleks membuka matanya dan menoleh ke arah suara.

Seketika muka letta memerah malu

"Dih lagian salah siapa kagetin gue kan jadinya gue reflek"ucap letta menatap sengit ke arah pemuda itu.

"Oh ya kita belum kenalan nih"ucap pemuda itu.

"Apa untungnya gue kenalan sama lo"tantang letta sambil memasang muka garang namun malah terlihat imut.

"Ya untung dong karna di ajak kenalan sama cogan kaya gue"ucap pemuda itu pede.

"Ck...Lo pasti tau kan nama gue secara kan gue ini terkenal"ucap letta yang ikut ikutan pede.

Pemuda itu terkekeh "Iya gue kenal nama lo si kembar toa kan"canda pemuda itu.

"Dih gak lah ya nama gue itu Valetta Graciela bukan toa"sinis letta pada pemuda di depannya.

Ganteng sih tapi sayang nyebelin

"Haha...oke gue panggil lo tata dan kenalin nama gue Gerland Febian Orlando cowok terganteng dan terpintar seantero sekolah"ucap Gerland narsis.

Letta memutar bola matanya jengah namun tak lama ia tercengang dengan mata yang melebar.

Gerland Febian Orlando, itu adalah ---

Tbc...
Double up nih
Jangan lupa vote dan komen ya

577 Kata
25 Oktober 2021

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrasi TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang