<1

30 4 3
                                    

Ini cerita pertama aku, maaf kalau ada typo sama kurang bagus ceritanya, selamat membaca jangan lupa vote sama komentar gusy 😘

.......................................................

Brukkk

Suara dari tas kecil berwarna hitam yang diletakkan dengan kasar oleh pemiliknya.

"hehehe sorry gak sengaja."

jawab gadis rambut hitam sebahu dengan baju kemeja kotak-kotak dongker dan celana hitam jeans panggil saja syera, mahasiswa kampus universitas politeknik  syah Kuala semester dua, syera cukup terkenal di kelasnya karena suka terlambat bahkan ia kerap ditegur dan dihukum berulang kali oleh dosen, ketiga sahabatnya bahkan sudah sangat bosan dengan sikap yang dipelihara syera.

"kebiasaan, dasar tukang kebo" ujar
salah satu sahabat syera yaitu Dea, tidak habis pikir dengan sikap syera yang tidak bosan karena selalu telat.

"Kebo-keboan gini cantik" jawab syera
dengan pedenya ia sama sekali tidak mempermasalahkan sifatnya,karena memang sebelumnya orang tua syera sudah awal membangunkan syera namun yang namanya syera sudah pelihara sikapnya itu ya butuh waktu untuk mengubahnya.

"yain, kasian anak bunda" sahut kiara
malas menanggapi syera.

"Syera Untung aja dosen izin kalau gak udah kena hukum kamu syer ama pak rehan" sambung Dea pada temannya ini, yang malah direspon dengan raut wajah tak acuh.

"syer lain kali jangan telat lagi."

"Ia deh."

"alah kemarin juga jawab nya gitu, besok ke ulang lagi" sahut  Kiara bosen denger ucapan pokoknya si syera.

"besok diusahakan jangan telat syer, dosen kita diganti orang nya galak"
kini  raya si ratu ngibah angkat bicara, walaupun sebenarnya di circle mereka demen pada ngibah semua, namun awalan pemulai nya pasti raya.

"lah kok bisa? pak rehan juga gak bilang apa-apa ke kita."

jawab Dea antusias pasalnya ini terlalu tiba-tiba mana lagi denger raya  bilang dosennya galak, kalau pak rehan saja yang sudah cukup galak, gimana lagi dengan
dosen ini.

"Jadi kemarin sore aku bantuin buk risna buat naruh makalah kita ke kantornya, nah disitu aku liat buk Risna sama beberapa dosen lagi bicara serius, aku dengar salah satu dari dosen itu bilang kalau pak rehan bakal diganti dengan dosen baru pindahan dari luar negeri, karena aku penasaran dan mau mastiin bener atau enggak jad."

"terus dari mana kamu tau kalau dosennya galak"  syera memotong ucapan raya, membuat sang empu menatap tajam kearah nya

"syera,dengerin dulu kali!," kesal raya terhadap syera yang memotong ucapannya.

"emm, maaf ya, lanjut aj" kekeh gadis itu memberi cengiran.

"jadi pas aku nanya ke buk risna kalian tau jawabannya?."

"Enggak" sahut polos dari Kiara ,syera,dea

"ya kan aku belum bilang."

"anj." umpat Dea kesal

" astaghfirullah, gk boleh maki, tapi ini halal dimaki kok" sahut syera mengusap bagian dadanya dengan sabar.

"bangsul kamu nak."

"Hahaha ia deh, tadi buk risna cuma jawab, kepo."

"Hah?" sahut syera yang masih linglung dengan cerita raya.

"Raya aku orang nya emosian loh."

"ya aku serius maemunah, orang tadi buk risna ngejawab nya gak usah kepo kamu" bela raya karena ia tidak bercanda dengan apa yang baru ia ceritakan.

"trus dari mana kamu tau kalau dosennya galak?" tanya syera karena
tadi raya mengatakan kalau dosennya galak.

"ya aku dengar dari kelas sebelah."

"hadeuhh, ya kan belum pasti dosennya galak rayaa."

"tapi dosennya tuh saudara dekat dari pemilik kampus loh, kira-kira ganteng gak ya? udah capek aku sama pak rehan udah galak, mukanya makin mempersulit suasana lagia"  keluh gadis itu sambil menopang wajahnya dengan kedua tangannya.

" Untung aja gak ada pak rehan."

" Kalau ada habis kamu sis."

cukup lama keempat sahabat ini asik mengobrol, dari tadi kelas hanya kerap terdengar suara tawa dan obrolan random dari siswa, setelah beberapa jam akhirnya siswa kampus sudah pulang begitu juga dengan syera dan sahabat nya memutuskan untuk langsung pulang.

POV Syera

Ahh akhirnya aku sampai di rumah, setelah di  goncengin oleh bapak tukang ojek, aku langsung masuk ke dalam rumah terus kayak biasa manggil bunda.

"bundaaa syera pulang."

aku teriak manggilnya karena biasanya bunda jam segini masih sibuk di dapur, eoh ya aku punya adik cowok masih sekolah SMP, cuma dua persaudaraan, aku anak pertama, dan adik cowok aku anak kedua dan yang paling terakhir, kalau pagi ayah gak dirumah masih sibuk di kantor sering pulang malam, kalaupun pulang sore itu berarti ayah gak sibuk sama berkas nya di kantor, dan bunda punya toko Cake walaupun sederhana tapi Alhamdulillah  laris.

"sini syer."

nah itu bunda udah manggil, aku langsung samperin bunda ke dapur, langsung salami bunda kayak biasa.

"mandi gih bersih-bersih terus makan."

"yaudah syera bersih-bersih dulu ya bun."

aku langsung ke kamar buat bersih-bersih terus aku keluar makan, udah itu aku samperin lagi bunda ke dapur.

"bun kok cake  nya dihias sekarang?."


aku heran karena biasanya bunda hiasnya besok, kecuali ada yang pesan
tapi kayaknya hari ini  gk  ada yang pesan cake deh lagian udah sore juga.

"ini bunda mau ngasih cake  nya buat sahabat bunda yang baru pulang dari luar negeri, kebetulan dia baru aja pindah ke komplek sebelah

"eoh."

"nanti kamu tolong anterin  cake brownis nya buat sahabat bunda."

aku cuma ngasih anggukan aja karena aku belum peka apa yang bunda bilang, eh gak lama aku baru sadar sama ucapan bunda ya aku langsung nolak, aku anaknya pemalu apalagi sahabat bunda gak kenal aku.

"eh eh enggak mau bun, bunda aja yang anterin cake  nya, lagian sahabat bunda juga gak kenal ama syera"

"gak usah alasan syer,tadi bunda udah telponan sama dia, jadi dia tau kalau nanti ada yang antar cake  itu anak bunda" ok fine aku kalah sama bunda

"udah sana siap-siap kamu" aku  pasrah aja deh, mau gimanapun kalau lawan Ama bunda pasti kalah.

"nanti tanya aja sama satpam di komplek itu, rumahnya pak Mahendra yang mana ntar ditunjukin sama pak satpam nya."

"Iya bun."

"yaudah hati-hati bawa cake  nya, bunda ada urusan sebentar di toko"

aku Salami bunda terus langsung berangkat deh, komplek nya emang ga jauh banget cuma tinggal keluar komplek terus jalan lurus belok kiri, terus masuk deh gang komplek nya,  ya jadi aku mutusin buat jalan kaki aja sekalian olahraga sambil jalan.

DizevanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang