Prolog

341 15 0
                                    


  Tidak ada sebuah harapan yang bisa menjadi nyata namun ada kalanya semua itu hanya angan yang menjadi sebuah hayalan.
Berharap pada takdir yang justru membuat kita tertawa melihatnya.

   Harapan yang terus menerus harus hancur akan sebuah kepercayaan, pengorbanan bahkan merelakan yang nyatanya tidak semudah memutus tali pita yang menjuntai.
Banyak kenangan bahkan keinginan yang belum tercapai harus pupus menjadi sebuah angan kenangan.....

  Harapan tangan yang menggenggam erat seketika terlepas....

   Dia diam bukan berarti dia mengalah, mungkin saja sudah terlalu banyak hal yang dia simpan hingga lebih memilih ketenangan dan mengikhlaskan.

Dirimu yang memulai tapi justru aku yang harus terjebak, lantas siapa lagi yang harus ku percaya.....










    "Jangan pernah berharap pada harapan yang belum pasti, takutnya nanti kamu terkejut melihat kenyataan yang terjadi"
   
         Renanda Aksara




  "Hanya goresan tinta yang akan menjadi kenangan indah hingga aku kembali menggenggam tanganmu"

             Ayana Santika




      "Munafik? Bahkan pakaian yang terlihat mahal masih banyak yang mengincarnya karena kualitasnya yang bagus, bukan murahan tapi penuh kebohongan"

               "Giola Avanya"




                   

                  





                 

                        

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang