Suara deru mobil menggema di arena sirkuit yang cukup sepi hanya ada dua mobil yang terparkir di tengah jalan...
Seorang pemuda keluar setelah mematikan mesin mobil yang masih menyala di susul pemuda lainnya yang juga ikut keluar dari mobil yang berbeda....
"Lu udah lama gak ke sini...." ujarnya melirik seseorang yang kini berdiri di sampingnya....
"Terakhir kali bukankah saat setelah acara wisuda bukan? bertepatan kepergian mama lu, ternyata skill lu masih sama"dirinya sedikit terkekeh pelan
...."Ya, mungkin dulu gue memang bilang bahwa malam itu menjadi malam terakhir gue hancur dan berjanji tidak akan pergi ke sirkuit lagi, tapi...ternyata gak semudah itu bang, buktinya sekarang gue ada di sini saat pikiran gue kacau, melukis ternyata masih kurang untuk menjadi penenang" ujarnya pelan marutuki dirinya yang justru melanggar janjinya dulu pada mamanya.....
"Hahah mama lu dulu emang setakut itu lu jadi pembalap bahkan tante venya pernah bilang ke gue jangan ngajak apalagi daftarin lu buat jadi pembalap, cukup lu ikut latihan aja sebagai hobi" dirinya memandang lurus ke depan mengingat bagaimana dulu dia sempat di marahin karena ketahuan membawa remaja itu ke arena sirkuit....
"Galeri lu aman? Bukankah dua Minggu lagi ada pemeran lukisan lagi, lu berpatisipasi lagi kan?" Dirinya menatap remaja itu yang juga menatapnya....
"Pasti, itu cita cita gue bang bahkan gue masih ingat bagaimana bahagianya wajah mama saat peresmian galeri itu di buka" dirinya tersenyum sangat tipis andai waktu bisa di putar mungkin dia masih bisa bersama dengan orang yang dia jaga selama ini....
"Pulang gih udah malem, entar lu di cariin lagi sama sih Haikal" ujarnya membuat remaja itu langsung menoleh....
"Udah dari tadi bang dia nyepam terus" dirinya menunjukkan ponselnya di mana banyak sekali panggilan yang sengaja dia biarkan....
"Pulang dulu bang" ujarnya membuat remaja yang lebih tua darinya itu menggelengkan kepalanya.....
"Cita citanya aja pengen punya galeri lukis tapi masuk fakultas kedokteran itu gimana ceritanya ren" dirinya tidak habis pikir bahkan terkejut saat dulu mengetahui remaja yang sudah dia anggap adiknya itu tiba-tiba masuk keterima di fakultas kedokteran....
Jalanan malam ini cukup lenggang padahal waktu masih menunjukkan pukul 8 malam.
Entah emang orang orang yang malas keluar atau emang karena sedang hujan membuat mereka lebih memilih berada di rumah yang penuh kehangatan....Dirinya masih ingat di saat seperti ini suasana malam dengan hujan gerimis yang seharusnya membuat suasana sejuk tapi justru berubah menjadi trauma yang tidak mudah untuk di lupakan....
Masih teringat jelas di kepala Renan bagaimana mamanya memeluknya dengan erat saat mobil taksi yang mereka naiki mengalami rem blong, bagaimana mamanya yang masih bisa tersenyum seraya mendekapnya dengan begitu erat hingga suara hantaman yang tidak bisa dihindarkan....
Tepat satu minggu sebelum acara wisuda kelulusannya di laksanakan....
Menjadikan suasana kelulusan yang seharusnya penuh bahagia hanya terisi keterdiaman....
Seorang pemuda yang sedari tadi fokus dengan gamenya lantas menoleh saat mendengar suara mesin mobil yang berhenti di halaman rumahnya...
Dirinya yang semula tiduran mengganti posisi menjadi duduk dan menatap ke arah pintu yang terbuka....
"Dari mana aja lu? Tumben banget gak ngabarin bikin orang rumah cemas aja " ujarnya menatap sepupunya yang kini sudah duduk di sampingnya....
"Sorry, lu tau sendirikan kalau pikiran gue kacau" Dirinya berusaha memejamkan matanya menghalau rasa pening yang sejak tadi dia rasakan....
"Makan dulu sana, tuh bunda nyisihin makanan buat lu, tadi ayah bawa makanan mau nunggu juga takut lama, buruan mandi terus makan, besok siap siap kena sidang" Haikal memilih beranjak meninggalkan Renan yang masih berdiam memperhatikan Haikal yang sudah naik menuju kamarnya di lantai dua....
Renan melangkahkan kakinya menuju meja makan dan sedikit tersenyum melihat ada makanan favorit nya.....
"Kal?"
Haikal berhenti saat suara bundanya memanggilnya...
"Renan udah pulang?" Angel menatap putra semata wayangnya tersebut....
"Sudah Bun, bunda tenang aja, tuh anak gak bakal pulang melebihi jam 9, tuh masih di bawah lagi makan mungkin tapi keliatannya lagi capek banget, kalau mau bertanya besok aja bun, biarin Renan istirahat dulu" ujar Haikal membuat Angel mengerti....
"Bener apa yang di katakan anak mu, besok aja kita tanya nya jangan sekarang, tau sendiri sifat tuh anak kayak gimana, beda sama di depan kamu itu yang asal ceplas ceplos " ujar ayah Adit membuat Haikal seketika menatap ayahnya dengan sinis....
"Jika anda lupa kalau Haikal ini turunan anda" setelah mengatakan itu Haikal langsung melenggang pergi menuju kamarnya membuat kedua orang tuanya sedikit tertawa sungguh perbedaan yang sangat ketara sekali....
To be continued
See you di halaman selanjutnya jangan lupa buat tekan vote dan komen oke...
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
RomanceSebuah permintaan sederhana namun membuatku sadar tidak akan ada yang abadi menetap bersama kita bahkan kita juga bisa saja pergi kapanpun..... Penyesalan bahkan pengorbanan yang tiada artinya membuatku sadar bahwa berharap terlalu tinggi juga ter...