Bab 9 : Han Yoojin dan ketidakpekaannya

4.2K 539 88
                                    

Han Yoojin bergegas turun dari lantai dua dan mengambil roti panggang diatas meja, dengan terburu-buru melahapnya dan langsung pergi tanpa meminum air

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Han Yoojin bergegas turun dari lantai dua dan mengambil roti panggang diatas meja, dengan terburu-buru melahapnya dan langsung pergi tanpa meminum air.

Jam menunjukkan pukul 09.45

Dia terlambat lagi untuk menghadiri kelas.

Han Yoohyun telah pergi pagi-pagi sekali untuk recording meninggalkan note pada kulkas beserta sejumlah uang tunai diatasnya.

Yoojin telah mengatakan berkali-kali untuk tidak meninggalkan uang untuknya,tapi Han Yoohyun, yang berkepala batu jelas tidak mengindahkan perkataan kakaknya itu.

Baru setelah Yoojin berkata bahwa dia (Han Yoohyun), ingin dirinya (Han Yoojin) dirampok ditengah jalan dengan meninggalkan uang sebanyak itu, Yoohyun mengurangi uangnya, tapi tidak berhenti untuk meninggalkan uang pada Yoojin.

Yoojin mau tidak mau tetap mengambilnya, daripada sia-sia, lebih baik dia pakai.

Tiit...!

Tiit...!

Tiit...!

"IYA SEBENTAR AKU DATANG!"

Sung Hyunjae menyapa Yoojin dengan senyum diwajahnya saat anak itu memasuki mobil dengan tergesa.

"Pagi"

"Uh hum, pagi" Yoojin menjawab sapaan Hyunjae sambil mengangguk seraya merapikan rambutnya yang terlihat berantakan.

Hyunjae mengulurkan tangannya kedepan dan menyentuh wajah Yoojin, mengusap sudut bibir bawahnya yang menyisakan bekas remahan roti.

Memanfaatkan kesempatan, dia mengusap bibir bawah Yoojin dengan seduktif, membuat si empu agak tersentak.

Merasa atmosfer yang aneh, Yoojin segera memundurkan kepalanya sedikit, dan dengan cepat mengusap seluruh permukaan mulutnya kasar.

"Terima kasih" ucapnya sambil menunduk, mengindari tatapan yang Hyunjae layangkan padanya.

"Sama-sama."

Merasa cukup puas dengan kontak tadi, Hyunjae berbalik kearah kemudi dan menjalankan mobil perlahan, meninggalkan pekarangan rumah Han bersaudara.

Belakang ini Hyunjae memang sangat sering menjemput Yoojin, bukan hanya itu, entah kenapa Yoojin merasa mereka semakin dekat belakangan ini.

Hyunjae tentu senang dengan keadaan mereka sekarang, dan berpikir peluangnya untuk mendapatkan Yoojin meningkat beberapa persen lebih besar, lain Hyunjae lain pula Yoojin, dia berpikir bahwa Hyunjae ingin bersahabat dekat dengannya lagi, seperti saat mereka masih kecil dulu, atau mungkin bahkan dia ingin menjadi saudara laki-laki Yoojin, tidak ada pemikiran buruk tentang apa yang pemuda beriris kuning keemasan itu pikirkan tentangnya dikepala Yoojin.

Poor Hyunjae :)

Tentu tanggapan Yoohyun berbeda, walau Hyunjae telah mengenal mereka dari kecil dan bahkan sempat tumbuh bersama, insting adik yang ingin melindungi kakaknya aktif secara otomatis dikepala Yoohyun,membuat aura permusuhan saat keduanya bertemu.

 [ REVISI! ] Side : The Slice of Life of Three Friend's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang