𝟎𝟐/𝟎𝟕

3.9K 731 30
                                    

Ran berdecak kesal, melempar handuk yang baru saja ia gunakan ke arah Rindou. Padahal tadi sudah dibilang simulasi mengurus anak, tetapi Rindou justru sibuk bermain PS dan mengabaikan [Name].

"[Name] sini!" Ran memanggil sembari menepuk pinggiran ranjang tempat tidurnya.

[Name] mengangguk, langsung berjalan ke arah Ran. Tetapi baru selangkah, Rindou sudah lebih dulu menahan pergelangan tangannya.

Kalian tahu? Rindou baru saja mendownload game My Talking Angela, ia berpikir jika bocah lima tahun akan menyukainya. Tetapi yang terjadi justru...

"Papa melarang [Name] bermain ponsel." ucapnya polos kemudian kembali melangkahkan kakinya ke arah Ran. Memang benar, Levi Ackerman melarang putri kecilnya bermain ponsel—ia hanya mau meminjamkan ponselnya di hari minggu saja.

Ran menertawakan wajah cengo Rindou. Setelahnya remaja itu kembali fokus mencari-cari sesuatu di kotak kardus yang ia ambil dari kolong kasur. "Jangan memberi anak kecil ponsel, nanti kecanduan. Kalau masih kecil lebih baik di kasih buku." Ran mendadak sok bijak, kemudian memberikan [Name] satu buku dongeng sebelum tidur.

"Kalau begitu biar aku yang membacakannya," Rindou langsung merebut paksa buku tersebut sebelum berhasil [Name] pegang. "Aniki belajar saja, bentar lagi ujian kelulusan 'kan?"

Ran kembali mengambil buku itu dari tangan Rindou dan memberikannya kepada [Name]. "Kurasa [Name] bisa membacanya sendiri, benar 'kan [Name]?"

[Name] mengangguk, niatnya ingin membaca buku tersebut di karpet bersama boneka barbie nya, namun tiba-tiba saja tubuhnya terangkat dan dibawa ke atas ranjang.

"Biar aku yang membacakannya." Tangan Rindou bergerak menarik selimut hingga sebatas dada [Name]. Mulai membaca buku tersebut dengan lirih—karena walaupun sering bertingkah kekanak-kanakan, Rindou tahu jika sang kakak butuh ketenangan untuk belajar dan menghafal materi.

"Dahulu kala, hiduplah seorang putri cantik...." Rindou mulai membaca isi buku dongeng tersebut. Tetapi pikirannya melayang, memikirkan kenapa Ran mempunyai buku seperti itu.

Hampir dua jam belajar—walaupun berandalan, Ran juga tidak mau jika otaknya bodoh. Ran sudah tidak lagi mendengar suara Rindou membacakan cerita dongeng sebelum tidur. Dan benar saja, ketika Ran menolehkan kepala, ia melihat Rindou yang sudah tidur bersama dengan [Name] di sampingnya.

Karena tidak mau terlihat begitu perhatian, Ran menarik selimut hingga menutupi sekujur tubuh Rindou bahkan sampai kepalanya juga. Menarik tubuh mungil [Name] agar lebih dekat dengannya dan meletakkan guling sebagai pembatas antara Rindou dan [Name]—tidak peduli jika hal tersebut akan menjadi alasan datangnya perang saudara esok hari.

"Selamat malam, [Name]."

𝐍𝐀𝐍𝐍𝐘 » haitani brothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang