𝟎𝟔/𝟎𝟕

2.7K 586 26
                                    

Haitani Rindou, sejak tadi ia hanya menatap kosong ke arah seorang gadis cilik berkuncir kuda yang tengah asyik bermain boneka barbie. Rindou menghela nafas gusar, meletakkan dahinya di atas meja. Alunan musik dari ponsel Ran kenyataannya tidak membuat suasana hatinya kian membaik, justru malah semakin buruk.

Hari ini, Rindou benar-benar bad mood!!

Rindou lelah menunggu doi-nya yang tidak kunjung membalas pesan dari zaman meganthropus hingga zaman modern—bukan, tentu saja bukan karena itu ia bad mood, melainkan gadis cilik yang sejak kemarin mengacuhkannya.

Iya benar, semua hal yang Rindou lakukan sejak seminggu lalu hanyalah caper semata. Termasuk juga malam itu, ketika Rindou bersikap seolah kembali tidak menyukai [Name].

Rindou berpikir, jika ia mengacuhkan [Name], bocah itu akan datang kepadanya—membujuknya, meminta maaf kepadanya walaupun tidak mempunyai salah, atau merayunya jika perlu.

Tetapi yang terjadi, [Name] justru balas mengacuhkannya. Lebih menyakitkannya lagi, sang gadis bermarga Ackerman itu seringkali mendekati Ran ketika netranya bersitatap dengan netra Rindou, kemudian menjulurkan lidahnya seolah mengejek.

"Oy??" Rindou mendekati [Name], kemudian duduk di sebelahnya. Ia menusuk-nusuk pipi tembam gadis itu menggunakn jari telunjuknya. "Malam itu, kau benar-benar menungguku pulang?"

Ran yang melihat tingkah sang adik lantas menatapnya jijik, geli, juga sangat eww. Mungkinkah penampakan langsung seorang berandalan ketika caper dengan bocah lima tahun memang seperti itu? Jika iya, Ran lebih memilih untuk tidak pernah melihatnya seumur hidup.

Mendengar pertanyaan Rindou, [Name] hanya mengedikkan bahu tanpa mengganti atensinya dari boneka barbie di tangan. Sesekali jari mungilnya bergerak mengambil satu-persatu make up mainan, hingga boneka berbie itu kini nampak horor.

"Minta maaf," ucap Rindou sendu seraya menundukkan kepala, yang justru semakin membuat sang kakak menatapnya geli. Persetan dengan hal itu, Rindou tidak peduli. "Kau boleh minta apa saja deh!"

[Name] langsung menolehkan kepala ke arah Rindou yang duduk di sebelahnya. "Apa saja?!" tanyanya antusias dengan kedua mata berbinar, juga bibir mungilnya yang menyunggingkan senyum lebar.

Rindou menganggukkan kepala, tatapannya masih sendu. Mungkin ia sudah tidak tahu harus menggunakan cara apa lagi untuk mendekatkan diri dengan [Name].

[Name] berdiri, membisikkan keinginannya tepat di telinga Rindou.

"Kak Rin mau 'kan?"

𝐍𝐀𝐍𝐍𝐘 » haitani brothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang