ANTAGONIS9️⃣

333 24 0
                                    

Saat ini gerbang sekolah sudah seperti lautan manusia karna semua murid berdesak-desakkan untuk pulang. Lain dengan kedua kembar Clara dan Keyra, mereka masih sibuk berada di rooftop untuk menenangkan pikiran mereka masing-masing.

"Gua ngga betah di rumah, bukannya tenang malah nambah beban pikiran." Ucapnya jenuh.

"Tunjukin ke mereka kalo Lo kuat. Kalo Lo lemah, dikit-dikit ngeluh itu ngga bisa bikin mereka sadar juga. Tunjukin bahwa diri Lo berguna."

Udah tau kan perbedaannya si kembar? Keyra lebih ke cerewet, ceplas-ceplos, galak, judes, suka ngeluh, cengeng. Tapi cengengnya dia juga ngga ada yg tau, cuman Clara doang tempat Keyra mengadu dan pelindung baginya. Sedangkan Clara, ngga suka basa-basi, santai, ingin terlihat kuat, bijak, mandiri, tapi juga sama-sama cueknya kayak Keyra. Jadi udah tau kn siapa yang bicara kalimat pertama sama ke dua? Kalo udah tau, komen ya.

"Gimana caranya?" Dengan memandang kearah sang kembaran.

"Kumpulin semua prestasi Lo, bangun pendirian Lo, kuatin fisik sama batin Lo.  Tunjukin semua yang Lo bisa ke mereka. Bangun usaha Lo sendiri dan hadiahin ke mereka kalo Lo bisa dapet duit dari kerja keras Lo sendiri." Ucapnya serius dengan memandang lekat wajah sang kembaran.

"Oke thanks, akan gue coba. Tapi gue juga butuh suport dari Lo, satu-satunya orang spesial di hidup gue. Makasih udah selalu ada buat gue."

"Itu gunanya sodara, because you are my twin and my best friend. Sini peluk."

"Thanks my twins."

"Iya."

Kedua saudara kembar itu pun saling berpelukan, sebagai tanda mereka tidak ingin kehilangan satu sama lain.

.
.
.

Kini terlihat tiga motor sport berwarna hitam, merah, dan biru tengah berhenti di depan gerbang SMK Jaya Bakti. Tiga lelaki good looking itu menjadi bahan perbincangan para siswi yang sedang menunggu jemputan dannada juga yang sedang sengaja tetap disana untuk mencuri perhatian mereka.

"Njir lama amat, apa gua kata pasti dia ngga berangkat." Rafka menundukkan kepalanya pada kepala motor.

"Bisa jadi udah pulang?" Al menanggapi dengan bersedekap dada.

"Siapa suruh ikut." Ken nampak kesal dengan ocehan kedua temannya itu, membuat telinganya panas.

Kini suara motor sport beradu dari dalam sekolah menuju gerbang untuk keluar. Kedua motor sport tersebut terus melaju tanpa memperdulikan sekitar, mereka berdua acuh saja terhadap suara keras dari motor sport mereka. Saat sampai di depan gerbang, dua motor sport tersebut mendadak berhenti. Terdengar desahan kesal dari mulut seseorang.

"Minggir." Ucap pengendara satunya dengan datar tanpa melepas helm nya.

"Gue mau ngomong." Ken masih saja menghadang pengendara tersebut.

"Minggir atau gue tabrak?" Ucap pengendara itu lagi.

"Terserah." Ken tidak akan pergi dari sana sebelum pengendara tersebut mau berbicara padanya.

"Tabrak aja sekalian biar mampus." Ucapan pedas itu keluar dari mulut pengendara satunya lagi.

brum

Bruk

"Anjir ditabarak beneran." Kaget Rafka.

"Udah gue bilang, minggir." Ucapan datar itu keluar dari sang penabrak.

Ken kemudian bangun dan menatap lekat seseorang yang menabraknya tadi yang masih menggunakan helm fullface nya.

"Gua mau ngomong, bentar." Ucap Ken dengan serius.

ANTAGONIST TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang