dua puluh satu is twenty one

687 104 11
                                    

jam istirahat sudah berakhir 10 menit yang lalu, tapi bukan berarti semua murid sudah kembali ke kelas masing-masing

contohnya Tama yang masih nungguin Jaelani didepan ruang guru balikin buku absen kelas

"Pratama kok gak masuk ke kelas?" tanya salah satu guru yang baru saja melewati Tama yang sedang bermain dengan handphone nya

"anu bu lagi nungguin Jaelani hehe" jawab Tama canggung

"ngapain ditungguin emangnya dia anak TK"

"iya bu dia anak TK mangkanya gak boleh ditinggal"

"Tama ayo balik ke kelas, ehh bu Novi" seorang pria manis baru saja keluar dari ruang guru dengan wajah ceria tepat saat bertemu dengan guru kesayangannya

"eh anak manis, abis nganter buku absen ya? tapi kamu kenapa pake bawa-bawa jin tomang segala sih?" ucap guru tadi sudah pasti tertuju pada Tama

"bu jahat banget saya dipanggil jin tomang, pangil pangeran Philip gitu" ucap Tama dengan wajah cemberut

"udah gausah komplen sama balik ke kelas Jaelan anak kelasnya suruh catat materi halaman 178 besok ibu nilai"

"oke bu siap" lalu keduanya meninggalkan tempat tadi menuju lantai 3

setelah dirasa sudah jauh dari ruang guru Tama menarik Jaelani menuju kamar mandi yang terdapat didekat tangga, lalu menariknya masuk kedalam sebuah bilik dan menguncinya dari dalam

"Tama kita lagi disekolah!" ucap si manis kala Tama sudah mulai menghimpit badannya diantara dinding

"terus?"

"y-ya kan bisa nanti dirumah aku mainnya!"

"aku gak bisa abis ini mau nemenin Yudist" jawab Tama tangan kekarnya sudah tak bisa diam ia mulai meraba seluruh permukaan tubuh mulus pacarnya

"nghh...Tama stop" mati-matian Jaelani berusaha menahan suara laknatnya karena si tampan berparas anime ini sudah meremas-remas bokong dan menciumi perpotongan lehernya

"sekali aja ya janji gak bakal ngotorin baju kamu" Tama mendongkak setelah membuat kissmark disekitar area dada Jaelani yang sudah terbuka lebar entah sejak kapan Tama sudah membuka kancing atas baju Jaelani

"bukan masalah boleh atau enggaknya, Tama. Ini disekolah kamu tau sendiri kan suara laknat ku kayak gimana"

"sekali aja yaa....adek ku udah bangun nih" Tama kembali menampilkan wajah imutnya untuk membuat sang kekasih luluh

dan bukan Jaelani namanya jika tidak luluh dengan tatapan bajingan itu

"i-iya tapi pelan-pelan"cicitnya langsung membuat Tama tersenyum sumringah dan langsung menyerang belah bibir sang kekasih



selanjutnya kalian tau sendiri apa yang terjadi, adengan di skip karena belum waktunya 18+ dihadirkan disini terimakasih







Waketos Dingin || JohnYuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang