DIANTARA [PART 1]

7.4K 308 67
                                    

💜💜💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💜💜💜

Kini seorang perempuan sedang berjalan memasuki perusahaan dengan wajah terangkat menyiratkan ketegasan.

Banyak orang yang mengatakan bahwa ia adalah "SEKERTARIS KESAYANGAN CEO". Apa lagi dengan wajah dan tubuhnya yang sangat sempurna dan begitu elegan.

Maka dari itu bukan satu atau dua orang yang iri padanya tapi ribuan orang, selain kesayangan ceo, dia pun banyak di gemari laki-laki termasuk yang tadinya HOMO.

Setelah sampai di tempat scan card dia pun berjalan ke arah lift, saat menunggu banyak orang yang menyapa dengan berbagai macam mimik wajah.

"Selamat pagi Mrs Kim." Sapa nya ramah.

Ya dia Kim Dian, seorang perempuan berusia 23 tahun, menjabat sebagai sekertaris CEO di perusahaan Jeon Company.

Dian yang di sapa hanya menganggukkan kepalanya saja, tidak ada senyum yang terlihat di wajahnya.

Mereka yang melihat itu sudah terbiasa karena bagaimana pun mereka tau bahwa seorang Kim Dian sangat lah dingin tapi akan ramah jika sudah kenal dekat.

💜💜💜

Setelah sampai di ruangannya, Dian pun masuk dan duduk dengan anggun menunggu kedatangan sang Tuan pemilik perusaahan.

Seseorang yang di tunggu-tunggu pun akhirnya datang juga, Dian pun langsung menyapanya dengan membungkukkan badan dan menyapanya dengan ramah.

"Selamat pagi Tuan." Sapa Dian ramah.

Ya dia pemilik perusahan, Jeon Tara ia anak satu-satunya dan kini ia menjabat sebagai CEO di perusahaanya. Ia berumur 25 tahun hanya berbeda 2 tahun dengan Dian.

"Ayo lah Baby, jangan terlalu formal." Ujarnya.

"Ingat batasan tuan." Ucap Kim datar.

"Tapi aku sangat merindukanmu Baby." Ucap

"Tuan Tara!" Geram Dian.

"Oke! Oke! Istirahat aku tunggu di ruangan ku."

"Baik Tuan." Ucap Dian.

Dian pun mengerjakan tugas-tugas yang belum selesai kemarin sore karena sudah di ganggu oleh sang pemilik perusahaannya.

Dan akhirnya hari ini ia harus lebih ekstra kuat, karena bagaimana pun menjadi sekertaris lebih melelahkan ketimbang kerja biasa.

Sudah 3 jam berlalu kini waktunya ia memberikan jadual 1 jam ke depan pada bosnya.

Oneshot |Liskook| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang