Special meet with Alex

7 5 0
                                    

Semua murid baru dari kelas 10 MIPA1 berhamburan keluar kelas dengan ceria, waktu pulang yang mereka nantikanpun tiba. tidak dengan rara, ia masih duduk manis dikursinya dengan malas menompang dagu lelah. ia kembali menyecek ponsel nya yang dari tadi ia buka tutup, rupanya papah nya belum datang menjemputnya. Ia dengan wajah ditekuk nya masih setia menunggu notif ponsel dari papanya.

" aduh papa kok belum ngabarin juga sih, bukanya tadi malem papa bilang mau jemput" gumam rara dengan wajah ditekuk nya.

Ia masih merasa lelah atas hukuman yang tadi pagi kaka kelasnya berikan .
Ia tak habis pikir dengan otak tuh kaka kelas, masa iya tega ngehukum cewe bersihin gudang sendirian. Terlihat baju seragam rara yang kusut dan kotor karena debu gudang itu.
Tak lama kemudian notif dari ponselnya berbunyi menandakan papahnya menghubunginya.

"Hallo sayang, kamu belum pulang?" tanya hedi dibalik telepon.

" hallo pah, iya rara masih dikelas belum pulang , masih setia nunggu papah kok" cerocos rara santai.

" sayang maaf ya papa gabisa jemput , kamu pulang sendiri ya, papah ada rapat mendadak." hedi menjelaskan lembut pda rara.

"Oh yaudah kalo gitu, rara naik taxi aja" jawab rara males sambil menutup panggilan itu.

Dengan langkah gontai rara berjalan menuju gerbang melewati koridor sekolah yang sudah terlihat sepi . ia terus berjalan, menggentak gentakkan kakinya pasrah atas insiden itu, Seakan tubuhnya ingin ambruk jika mengingat kejadian pagi yang melelahkan itu.

Tapi rara hanya bisa mengumpat dendam nya dalam hati karena sampai saat ini kaka kelas yang menyebalkan itu belum terlihat batang hidung nya sama sekali. kaka kelas itu benar benar tak punya hati.

rara telah berjanji pada dirinya sendiri untuk membalas rasa lelah nya pada kaka kelas itu , rara termasuk orang pendemdam ia tak pernah takut sama siapapun sekalipun itu kaka kelasnya ia akan terus maju membela dirinya. Jiika tak bisa sekarang ia akan terus menunggu waktu yang tepat untuk bisa membalas itu.

" tunggu " . Cowo tampan sekelas nya itu menghampiri rara, denagn membawa minuman ditangan nya.

" eh siapa ya?kayaknya kita belum kenal deh"
rara menyahutinya Bingung karena ia belum pernah melihat cowo ini sebelumnya. Tatapan rara berhenti menatap mata teduh milih nya. ia terkagum sejenak. Lalu kembali fakus menunggu jawaban nya.

" oh kenalin gue alex, murid kelas 10 juga disini , kelasnya juga sama kok kaya lo,
alex mempromosikan dirinya dengan pedenya dan santai, tangan nya terulur menyalami tangan mulus rara.

"Oh iya salken ya. Kok bisa lo masih ada disini, habis ngapain? " Rara menerima uluran tangan tulus milik bryan dan tersenyum manis padanya. Tanpa melepaskan tangan bryan.

Gila ni cowo ganteng banget , putih mancung cool,udah bikin gue jatuh cinta aja pada pandangan pertama gue. Batin rara mengomel gajelas.

" oh tadi gue habis daftar masuk team basket dulu kekantor, jadi gue gasengaja liat lo blom pulang yaudah deh gue samperin sekalian mau kenalan juga "

Rara masih bengong melihat wajah tampan alex yang menurut rara menggemaskan.

" hey " panggil bryan dengan menyibakkan tangannya didepan wajah rara.

" eh iya maaf gue ga sengaja liatin lo, soal nya lo cakep banget, oh ya kenalin gue rara "
tingkah salting rara membuat alex tersenyum hangat. Apalagi tadi rara memuji dirinya.

" okeh rara, oh ya ini buat lo " bryan menyerahkan botol minuman yang tadi ia bawa.

" loh kok repot repot gini , engga usah alex nih buat lo aja gue ga haus kok " tolak rara menyodorkan botol yang tadi belum sempet ia terima.

" gapapa, gue tau lo kelelahan liat tuh muka lo udah keringatan gitu, lo kenapa sih? Sakit? "

" Oh gak kok, yaudah makasih ya "
alex mengembalikan botol minumnya tadi ketangan rara.
tanpa berfikir panjang rara meminum nya hingga stengah botol.

" lo sendiri kenapa belom pulang?" tanya alex heran.

" oh itu tadi gue diem dikelas nungguin papah jemput , tapi ternyata papah gabisa jemput"

" yaudah yu gue anter " ajak alex

Tanpa aba aba dengan berani rara menggengam tangan bryan.
Bryan pun tak menolak, ia tersenyum pada rara mengarahkan langkahnya pada motor keren miliknya.

" pegangan yang kuat, ntar jatuh gue gamau tau " ancam bryam santai, melirik rara dari kaca spion.

Rara hanya mengangguk pasrah, kemudian ia dengan suka rela melingkarkan tanganya keperut alex. Tercium bau parfrum yang menenangkan hati rara seketika .tanpa sadar merekapun sampai kedepan gerbang rumah rara yang terlihat mewah dan megah.

" makasih ya, udah anterin "
"Iya sama sama yaudah sana masuk " ujar alex ,tersenyum hangat .

My secret brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang