34 :: Sandwich??

565 149 3
                                    

Khusus hari ini, Yoshi memutuskan untuk meluangkan waktu seharian penuh bersama Karina, ia sedikit merasa bersalah karena sangat jarang mengajak pacarnya itu hangout. Sekarang mereka berdua sudah berdiri di depan loket pembelian tiket bioskop, dan seperti biasa, bukan Yoshi Karina kalau nggak ribut setiap waktu.

"Yosh kok beli yang horror sih?"

"Ya masa gue lo suruh nonton disney?"

"Nggak apa-apa dong, disney kan semua umur, semua gender juga," karakter keduanya memang bertolak belakang, Karina si anti film horror, sedangkan Yoshi pecinta nomor 1 film horror.

"Udah stop, jangan protes lagi. Kalo lo takut tinggal meluk gue apa susahnya sih?"

"Itu namanya lo cari kesempatan dalam kesempitan anjir," gadis itu memukul keras lengan Yoshi, kemudian pergi meninggalkan area bioskop karena waktu tayang film itu masih sekitar 2 jam lagi.

Karina mengajak Yoshi untuk membeli es krim, kemudian ia menariknya ke tempat penjualan album musik. Hingga yang terakhir, Yoshi terpaksa masuk ke toko kosmetik dan pakaian karena dipaksa oleh Karina. Pemuda itu tidak berhenti mengeluh, namun sayangnya Karina sangat asyik memilih vest yang bagus, sehingga ia sama sekali tidak mempedulikan apa yang dikeluhkan cowok itu.

Karena sadar suasana hati Yoshi sedang tidak baik, Karina menyogoknya dengan sebuah kemeja yang senada dengan kemeja yang akan dibelinya. "Kalo pake baju atau jaket couple agak geli, jadi yang warna nya senada aja ya," mustahil bagi Yoshi untuk bisa menahan senyumannya. Berkat kemeja itu, mood Yoshi kembali 99,99999%.

Setelah itu, mereka segera kembali ke area bioskop dan masuk kedalam ruangan. Mata Karina terlihat meneliti membaca satu persatu nomor kursi untuk mencari tempat duduk mereka. Setelah menemukannya, mereka dikejutkan oleh kedatangan seseorang yang kemudian duduk di samping Yoshi. "Eh? Lo sendirian aja Cha?"

Chaca terkejut dengan pertanyaan Karina itu, kemudian ia mengangguk mengiyakan dan duduk di sebelah Yoshi. "Temen gue mendadak sibuk semua, padahal gue udah sampai sini," jelasnya. Yoshi merasa tidak nyaman duduk di sebelah Chaca, ia teringat kejadian kemarin saat Karina mengatakan Jihoon sedang naksir gadis disampingnya itu. Namun, alasan yang sebenarnya adalah Yoshi ingin menjaga hati Karina, ia memiliki firasat bahwa Karina merasa tidak nyaman jika mereka terus berdekatan di luar konteks olimpiade.

Ketika hendak bertukar tempat duduk dengan Karina, lampu bioskop sudah dimatikan dan layar putih sudah memutar film yang mereka beli tadi. Yoshi terpaksa tetap duduk di sana, karena takut jika memaksa pindah tempat akan mengganggu penonton lain yang duduk di belakang Yoshi.

Dari keseluruhan 2 jam pemutaran, Karina hanya menonton sekitar 30 menit. Sisanya ia gunakan untuk bersembunyi dibalik lengan Yoshi, sebenarnya bisa saja ia menonton penuh film nya, tapi resikonya mungkin ia tidak akan bisa tertidur nyenyak selama 3 hari.

Setelah film selesai, Chaca pamit untuk pergi terlebih dahulu, ia tidak ingin merusak rencana kencan kedua kakak kelasnya itu. Padahal Karina juga merengek minta pulang, ia masih terngiang-ngiang teriakan-teriakan dari film yang di tontonnya tadi.

Ketika jam istirahat berbunyi, pemuda itu segera berlari ke kelas Karina, namun sayang, pujaan hatinya sudah tidak terlihat di kelas. Dengan inisiatifnya, ia pergi ke kantin, dengan harapan bisa menemukan Karina. Finally, yang ia cari-cari sejak tadi ada di sini. Pemuda itu menghampiri meja yang diduduki Karina cs.

"Yosh jangan ngelanggar peraturan ya, inget selama bel pulang belum berbunyi Karina masih jadi hak milik kita," protes Shuhua begitu Yoshi duduk disamping Karina. Setelah keduanya resmi mengumumkan hubungannya, sahabat-sahabat Karina meminta Yoshi untuk berjanji ketika masih jam sekolah gadis itu adalah Karina;teman mereka. Kemudian, baru setelah pulang sekolah atau hari libur, Karina adalah pacar Yoshi. Hal ini mereka lakukan agar mereka tidak lupa waktu dan pacaran sewajarnya.

"Bentar doang, cuman mau ngomong makasih ya sandwich nya," gadis itu heran dengan apa yang dikatakan Yoshi. "Sandwich apa Yosh?"

"Nggak usah sok malu-malu, lo pasti tadi bangun pagi-pagi buat nyiapin sandwich itu terus lo taruh di meja gue sebelum gue dateng kan?" gadis itu menggelengkan kepalanya, "boro-boro bangun pagi-pagi, tadi aja Karina dateng pas bel masuk," sahut Lia.

"Jadi sandwich nya bukan dari lo Rin?"

"Bukan. Lagian lo tau kan gue bukan type cewek yang kayak gitu," benar juga yang dikatakan Karina. Ia bukanlah gadis yang so sweet menyiapkan sarapan untuk pacarnya. "Terus dari siapa dong?" pemuda itu terus bertanya-tanya darimana sandwich itu berasal.

"Dari fans lo kali, Hoshis."

"Tapi kan semua orang udah tau gue udah punya pacar, masa masih ada yang mau nekat deketin gue?"

"Siapa tau orang itu masih ngarepin lo," Giselle yang sedang asik menyantap mie ayamnya tersedak mendengar ucapan Shuhua. "Saran gue jangan di makan deh Yosh, takut ada peletnya," sahut Giselle yang mengundang tawa seluruh meja.

"Sell lo kebanyakan nonton sinetron deh, masa anak SMA kayak kita mainnya pelet-peletan," protes Karina tidak setuju dengan apa yang dikatakan Giselle tadi. "Lo juga, nggak usah diambil pusing. Mungkin ada orang baik yang perhatian sama lo. Kalo lo mau makan ya makan aja, kalo nggak mau kasih ke temen lo yang lain. Jangan dibuang, nanti mubadzir," tutur Karina yang hanya direspon dengan anggukan kepala oleh Yoshi. Lalu pemuda itu pergi meninggalkan area kantin, sudah seperti rutinitasnya, sebelum pergi ia selalu menyempatkan untuk mengacak rambut Karina pelan. "Sengaja banget lo mau bikin gue iri," teriak Giselle seperti orang kebakaran jenggot, pasalnya di meja ini hanya dirinya yang masih jomblo.

"Eh Rin, lo kepikiran apa yang gue pikirin nggak?" gadis itu menggeleng cepat merespon pertanyaan Lia. "Aduh, punya temen otaknya cuman setengah kalo masalah kayak gini," Karina hanya terkekeh mendengarnya. "Chaca nggak sih?" lanjut Lia. Karina segera menyatakan tidak setuju dengan pemikiran Lia. "Udah ya, nggak usah manas-manasin gue. Nggak semuanya tentang Yoshi itu ada hubungannya sama Chaca. Dia baik kok, nggak mungkin punya niat buat nikung gue."

"Tapi Rin, buktinya kemarin lo ketemu dia di bioskop. Apa nggak aneh? Dari sekian banyak kegiatan yang bisa dilakuin waktu weekend, dan dari sekian banyak film yang bisa ditonton kemarin. Tapi kalian ketemu dia di bioskop yang sama, bahkan tempat duduknya aja sebelahan."

"Li udah ya, stop negatif thinking nya. Kalaupun Chaca sebenarnya suka sama Yoshi ya terserah dia, itu kan hak nya dia. Yang penting Yoshi suka nya sama gue, aman-aman aja buat gue," setelah sekitar satu minggu gadis itu berdebat dengan pikirannya sendiri, ia memutuskan untuk percaya kepada Yoshi bahwa pemuda itu tidak akan pernah menyakiti perasaannya sedikitpun.

"Nah gitu dong, baru namanya temen gue, lagian olimpiade nya bentar lagi kan Rin? Selesai olimpiade kan mereka udah nggak punya alasan buat saling ketemu lagi. Ya nggak Rin?" gadis itu hanya mengangguk setuju dengan ucapan Shuhua. Olimpiade itu akan dilaksanakan di hari sabtu ini. Ia jadi teringat kejadian hari H olimpiade mereka dulu, di tengah alun-alun kota yang ramai, pemuda itu menyatakan perasaannya dengan caranya sendiri.

♔♔♔

Forelsket || Yoshinori ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang