Semenjak kejadian itu. Aku pun menjadi sering berkunjung ke rumah Bimo. Sekedar ingin bertemu dengan Keysa. Entah kenapa. Aku menjadi seperti mempunyai hubungan dengan keysa. Apalagi dengan ia yang terus memanggilku dengan sebutan mama. Membuatku merasa menjadi sesosok mama baginya.
Hal itu membuat hubungan ku dengan Bimo menjadi semakin erat. Desas desus hubungan kami pun santer terdengar di Kantor. Tak jarang banyak orang yang mencibirku karena dekat dengan Bimo yang merupakan primadona para wanita di kantor.
Seringkali aku mendengar sendiri atau lewat Melly tentang orang orang yang membicarakan ku. Namun aku tetap bersikap bodo amat. Karena sejatinya aku hanya ingin dekat dekan Keysa saja. Dan urusan Bimo denganku ya hanya menganggapnya sebagai rekan kerjaku saja.
Malamnya setelah bekerja. Aku sempatkan untuk pergi ke rumah Bimo. Rasa rinduku kepada Keysa setelah beberapa hari tak bertemu membuatku tak bisa membendungnya. Untungnya Bimo tak keberatan dengan ku yang begitu dekat dengan Keysa. Malahan kulihat ia sangat senang dengan kedekatan ku dengan keysa.
"Mama." Ucap Keysa yang langsung mengejar ku yang berada di depan pintu. Segera aku memeluknya. Ku rasakan rasa senang melihat ia yang begitu aktif dan ceria.
"Mama keysa baru belajar gambar loh." Ucap Keysa dengan begitu antusias.
"Oh ya. Coba mama pengen lihat gambarnya!" Ucap aku. Langsung saja keysa menarikku menuju kamarnya dan memperlihatkan gambarnya.
Ku lihat gambaran keysa yang penuh dengan coret coretan. Apalagi tangannya yang kotor akibat crayon yang keysa gunakan.
"Keysa. Papa kemana?" Ucapku yang heran dengan Bimo yang tak terlihat. Biasanya ia juga akan menyambut kedatangan ku.
"Lagi beli makanan ma. Katanya buat makan malam nanti." Ucap Keysa sembari melanjutkan menggambar. Aku pun merasa bingung melihat Keysa yang di tinggal sendiri di rumah.
Sejenak aku terdiam memikirkan Keysa. Bagaimana anak sekecil itu di tinggal di rumah sendiri tanpa pengawasan sedikitpun. Lagipula setahuku Bimo menyewa pembantu yang mengurus rumahnya termasuk makanan. Tapi kenapa ia keluar untuk membeli makanan.
Lamunanku buyar saat aku mendengar suara orang masuk. Segera aku bergegas ke depan. Aku tau itu pasti Bimo yang sudah pulang."Loh Dinda? Kom kesini?" Ucap Bimo yang kaget melihat kehadiranku.
"Kamu kemana? Kok keysa di tinggal sendiri sih. Apa ga takut keysa kenapa kenapa." Ucapku dengan kesal memarahinya. Aku khawatir bila terjadi apa apa dengan keysa yang ditinggal sendiri.
"Aku kan cari makan. Lagian keysa ga mau di ajak. Yaudah aku tinggal." Ucap Bimo dengan enteng sembari meletakkan bungkusan makanan di atas meja.
Ku lihat Keysa yang langsung girang melihat kepulangan Bimo. Segera ia membuka bungkusan nasi goreng yang tadi Bimo beli dan langsung melahapnya.
Ku lihat keysa yang begitu mandiri dan berani. Mungkin karena ia sering di tinggal Bimo. Membuat ia menjadi anak yang mandiri dan berani."Kok kamu beli. Emang pembantu kamu kemana?" Ucapku menatap dengan tajam Bimo yang sedang makan.
"Ga tau Din. Tiba tiba dia pengen pulang kampung gitu aja. Aku kan jadi bingung buat cari penggantinya." Ucap Bimo sambil menghela nafas. Aku pun menjadi mengerti dengan keadaan Bimo sekarang. Aku pun tak bisa langsung menyalahkan Bimo jika begini.
"Bim. Aku boleh ijin ga buat bisa kerja di rumah aja. Jadi ga perlu ke kantor segala." Ucap aku. Ku lihat Bimo yang menatapku heran.
"Buat apa?" Ucapnya sembari menatapku dengan keheranan. Kulihat raut wajahnya yang terlihat kesal dan penuh dengan masalah.
"Aku pengen ngejaga keysa. Biar dia ga kesepian. Jadi biar keysa sementara ini tinggal di rumahku dan aku yang urus. Gimana?" Ucapku dengan penuh sungguh sungguh. Ku lihat Bimo yang terus melahap dan diam tak menanggapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sejati
RandomSeorang Duda yang di tinggal pergi oleh Istrinya. membuatnya menjadi kehilangan arah. bagaimana kehidupannya akan berlanjut.